Urband Legend Sumala
Film horor Sumala diangkat dari kisah nyata di Kabupaten Semarang. Ini adalah sebuah urband legend , yang menggetarkan masyarakat.
Alur kisah Sumala sendiri , diawali dari utasan akun di X.
Ini merupakan kisah yang sering didengar di masyarakat , yaitu tentang sepasang suami istri yang mengharapkan punya keturunan.
Mereka telah melakukan segala daya upaya , agar dapat mewujudkan keinginan tersebut.Namun karena tidak kunjung berhasil, maka akhirnya mereka memutuskan membuat perjanjian dengan iblis.
Review Sumala
Cinemags mengikuti pemutaran awalnya sebelum tayang di bioskop, serta menemukan bahwa alur kisahnya langsung menegangkan menginjak menit pertama.
Naskah cerita yang disusun oleh Betz Illustration, Riheam Junianti
Seketika menggambarkan dengan jelas asal muasal terjadinya urband legend ini.
Penonton mungkin tidak akan merasakan lagi rasa iba akan nasib orang tua yang tidak memiliki keturunan ini, dikarenakan melalui akting Darius Sinathrya sebagai Soedjiman , penonton telah diposisikan untuk menyaksikan kekejamannya.
Oleh sebab itulah, saat segala sesuatu berubah menjadi buruk terhadap Soedjiman sekeluarga, ini seakan menjadi semacam pembelaan tersendiri.
Serta kejutan demi kejutan yang diberikan oleh Luna Maya sebagai Sulastri , sebagai awal sebab akibat kejadian ini.
Ini serta merta memberikan pesan kepada penontonnya, agar tidak sekali kali mempersekutukan Tuhan. Perbuatan bersekutu dengan setan, apapun alasannya akan mendapatkan balasan setimpal.
Pesan ini disajikan secara mendalam dan meninggalkan emosi yang sangat mendalam.
Urband Legend
Dalam film ini, secara sistematik, memang penonton dibawa kepada masa awal kejadian.
Diyakini bahwa kisah ini terjadi pada tahun 1970-an, saat banyak sekali anak-anak hilang dan ditemukan mati secara tidak benar, yang diyakni pelakunya adalah Sumala.
Namun awalnya Sumala itu, merupakan kisah nyata yang terjadi di tahun 1948 di sebuah desa terpencll Kabupaten Semarang, Indonesia.
Urband legend ini seakan mendapatkan tempat tersendiri bagi rumah produksi Hitmaker Studio.
Saat point fokus cerita kemudian berubah menjadi pada seorang gadis kecil dengan kelainan fisik dan memiliki kepribadian berbeda saat malam hari, ketika ia dewasa.
Terasa kembali ada muatan pesan yang kental dan tidak bisa dipungkiri sering terjadi di dalam masyarakat.
Bahwa jika seseorang memiliki cacat tubuh, diperlakukan dengan semena-mena dan bahkan diinjak harkat dan martabatnya hingga seakan sederajat dengan hewan.
Anak-anak yang seakan menjadi corong peri laku kedua orang tuanya, digambarkan sebagai bibit yang tidak baik.
Serta harus dibinasakan, selayaknya sebagaimana dipercontohkan oleh pemuka masyarakat pada masa itu yaitu Soedjiman.
Bagi yang mengikuti cerita Sumala di X dan penasaran dengan filmnya, dapat menyaksikan di bioskop pada 26 September 2024