Pevita Pearce , dapat dikatakan memukau para penonton yang terdiri dari media serta tamu undangan, saat pemutaran film laga Sri Asih (Selasa 15/11)
Komentar positif semakin banyak dikeluarkan oleh para penonton, sebagaimana Pevita Pearce menganggap ini adalah tantangan yang harus ia jalankan.
View this post on Instagram
Di film Sri Asih, Bumilangit Cinematic Universe telah mempersiapkan cerita dengan jagat yang luas. Banyak kejutan bagi mereka yang sudah pernah menonton “Gundala” sebelumnya atau bahkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Salah satunya adalah pengenalan Jagabumi, yang akan disiapkan sebagai bagian dari masa depan Bumilangit Cinematic Universe.
Menoleh ke belakang, maka Sri Asih pun juga pernah mengalami perkenalan yang sama di film Gundala, saat muncul selintas di paruh akhir film. Gaya ini terlihat tetap dipertahankan oleh sutradara Upi dan produser Joko Anwar , untuk pengenal tokoh-tokoh selanjutnya, hingga kejutan yang sudah teraba bagi sebagian besar penonton.
Baca juga : Review Film Gundala dan Bangkitnya Industri Kreatif Pendukungnya
Upi, sutradara dan penulis Sri Asih, menceritakan prosesnya “mulai dari persiapan sampai siap tayang, Sri Asih memakan waktu 3 tahun. Bukan hanya karena pandemi, tapi memang secara teknis membutuhkan waktu yang panjang,” kata Upi. “Saya adalah penggemar Bapak R.A. Kosasih. Suatu kebanggaan luar biasa bagi saya untuk bisa memperkenalkan kembali Sri Asih ke para penonton.”
Cinemags, mendapati bahwa Pevita pun berupaya menanyakan kepada jurnalis yang datang untuk mewawancarainya, meminta pendapat akan filmnya ini. Ada jawaban menarik hingga menimbulkan senyum lebar saat salah seorang jurnalis menyampaikan bahwa durasi kurang panjang. Dibuka dengan pertanyaan ini , Pevita pun mulai menjelaskan kembali proses, perasaan dan pengalamannya selama masa syuting dan berikut ini adalah rangkumannya
Q : Melakukan hampir 90 % adegan aksi, bisa diceritakan lebih lanjut bagaimana proses persiapannya & pengenalan dengan Sri Asih?
Pevita : Menurutku karakter Alana/ Sri Asih ini adalah jawaban dari keresahan diri, yaitu belum pernah melakukan akting bergenre aksi. Saat aku diceritakan konsep, ceritanya , aku menyampaikan kepada produser agar diberikan waktu untuk mempersiapkan karena sama sekali tidak punya basic . Dalam project ini , aku didampingi oleh Uwais Team yang membentuk koreografi dan memakan waktu kurang lebih satu setengah tahun dan hasilnya sebagaimana ditampilkan dalam film. Tarian pun juga termasuk dalam koreografi dan aku sama sekali tidak memiliki basic ini juga. Ini semua berkat team yang sangat baik, sehingga aku sendiripun dengan percaya diri memerankannya.
Q : Apakah ada cerita unik saat proses pembuatan film?
Pevita : Untuk aku bisa ada disini, untuk aku bisa memerankan karakter ini merupakan sesuatu hal yang unik sendiri, namun memang kalau kita membahas syuting action, itu sudah pasti saat on set ada beberapa kejadian-kejadian yang tidak sesuai temponya sehingga ada yang terkena pukul . Ini walaupun tetap mengikuti latihan-latihan serta Uwois Team telah mempersiapkan semua dengan baik. Terkena pukul , it’s fine buatku, bagian dari pekerjaan.
Q : Apakah ada beban yang dirasakan untuk memerankan Sri Asih
Pevita : Film ini diangkat dari karya R.A. Kosasih, yang telah menuliskan sejak tahun 1954, kalau tidak salah . Ini sudah ada fans basisnya sendiri dan juga dari harapan teman-teman yang sudah menonton Gundala, untuk bisa membawa Sri Asih dalam hasil yang bagus dan membekas di hati teman-teman yang menonton
Pevita juga membandingkan, jika di luar , butuh waktu kira-kira 10 tahun untuk membuat super hero wanita. Namun di Indonesia, sebuah keberanian dari Bumilangit Cinematic Universe untuk menampilkan super hero wanita sebagai karakter kedua. Ini sebuah pengalaman yang akan membekas seumur hidup bagi dirinya.
(cinemags/NutyLaraswaty)