Film ‘Yohanna’ karya sutradara Razka Robby Ertanto, merupakan salah satu film yang ditayangkan secara khusus di JAFF 19.
Direktur JAFF, Ifa Isfansyah.
“Motto film Yohanna adalah kejujuran tentang komunitas marjinal sebuah desa di timur Indonesia. Tentang kehidupan seorang biarawati muda (diperankan cemerlang oleh Laura Basuki) di Sumba.
Di film ini, Robby Ertanto secara apik menggabungkan ansambel dengan baik,”
Baca juga : JAFF MARKET 2024
Menurut Ifa Isfansyah mengenai JAFF
Di JAFF 2024 yang berlangsung 8 hari, tercatat sebanyak 24.462 penonton memenuhi bioskop.
“Ini capaian terbesar sepanjang sejarah JAFF. Penonton bertambah secara skala dan mayoritas kalangan usia muda yang produktif,”
Film ‘Yohanna’ berhasil memborong lima penghargaan dan menggaet Golden Hanoman Awards dalam Jogjakarta Asian Film Festival (JAFF) Netpac ke 19 di Jogjakarta, baru-baru ini.
Lima penghargaan tersebut adalah :
- best film,
- best directing,
- best performance,
- best story telling dan
- best cinematopraphy.
Dari 13 penghargaan, 8 awards diraih film-film produksi Jepang dan Amerika.
Piala Silver Hanoman direbut film ‘Viet & Nam’ karya Truong Minh Quy.
Baca juga :Film VIET DAN NAM MENANGKAN PENGHARGAAN TERTINGGI DI QCINEMA 2024
Film ‘When The Wind Rises’ dari Taiwan meraih dua awards Blencong Awards dan JAFF Students Awards.
JAFF 2024 menayangkan 182 film dari 25 negara Asia Pasifik.
Terdiri atas 68 judul film yang pertama diputar di Indonesia dan 35 film tayang perdana di world premier.
Ada 33 sutradara debut dan 41 sutradara wanita.
Dan di JAFF 2024 diramaikan 92 komunitas film dan baru tahun ini khusus diputar film untuk penonton bisu tuli (volunteer sebagai teman bisnis).