Jakarta Film Week 2024
Para penggemar festival film , mari sambut acara yang dinanti-nanti setiap tahun in
Ini dikarenakan Jakarta Film Week 2024 , kembali hadir pada tanggal 23-27 Oktober.
Acara kali ini membawa beragam pilihan film dari berbagai negara untuk para penikmat sinema.
Sebanyak 140 film dari 55 negara akan diputar, menawarkan pengalaman yang luar biasa dan beragam
genre yang bisa dinikmati.
Psst …. Berikut adalah rekomendasi film yang harus kamu masukkan.
Ini adalah daftar tontonan versi Kristo Immanuel, Festival Ambassador Jakarta Film Week.
1. Opening Film – Sampai Jumpa, Selamat Tinggal (Indonesia)
Film ini akan world premiere sebagai pembuka Jakarta Film Week 2024, diproduksi oleh Adhya Pictures & Relate Films.
Dibintangi oleh Putri Marino, Jerome Kurnia, Lutesha, Jourdy Pranata, dan Kiki Narendra.
Film ini mengisahkan Wyn, seorang perempuan yang pergi ke Seoul untuk mencari kekasihnya yang hilang, Dani.
Di sana, ia bertemu Rey, seorang pekerja Indonesia yang membantunya.
Namun, Rey menemukan identitas baru Dani dan merahasiakannya dari Wyn.
Ketegangan meningkat ketika Wyn menemukan kembali Dani, tetapi sang kekasih kembali menghilang.
Film ini akan menyajikan drama dengan emosi yang intens, penuh dengan misteri yang membuat penonton terus penasaran.
2. Program Fantasea – Planet B (France)
Film yang masuk dalam program film Fantasea ini bercerita tentang Perancis, 2039.
Dimana pada suatu malam, sekelompok aktivis yang dikejar-kejar oleh negara lenyap tanpa jejak.
Julia Bombarth adalah salah satunya. Saat terbangun, ia mendapati dirinya terperangkap dalam dunia yang sama sekali asing: PLANET B.
3. Program Herstory – A Song Sung Blue (China)
Bagian dari program Herstory ini akan menyuguhkan cerita musim panas yang paling sepi, Xian yang pemalu dan berusia 15 tahun bertemu dengan Mingmei yang ekstrovert, seorang gadis Tionghoa-Korea berusia 18 tahun dan sebuah keajaiban pun dimulai.
4. Program Direction Award – Suzanna: The Queen of Black Magic (Indonesia)
Film dokumenter ini mengangkat sosok Suzanna, sang “Ratu Horor Indonesia”, yang menjadi legenda di dunia perfilman horor.
Film ini mengajak kita melihat kembali perjalanan karir Suzanna, yang membintangi lebih dari 40 film klasik dan dinobatkan sebagai “Aktris Terpopuler di Asia”.
Melalui wawancara eksklusif dan cuplikan film-film ikoniknya, dokumenter ini menelusuri warisan budaya horor yang ditinggalkan Suzanna.
5. Program Global Feature: Competition – The Paradise of Thorns (Thailand)
Film dari program Global Feature Competition ini mengisahkan perjuangan seorang pria
bernama Thongkam yang kehilangan hak atas rumah dan kebunnya setelah kematian
pasangannya, Sek. Sebagai pasangan gay di Thailand, mereka tidak memiliki hak legal atas
properti bersama. Thongkam harus berjuang menghadapi ibu Sek yang pindah ke rumah
tersebut, dan film ini memberikan pandangan kritis tentang hak-hak pasangan sesama jenis di
Thailand.
6. Program Made in Hong Kong: Time Still Turns The Pages (Hong Kong)
Film ini mengisahkan seorang guru sekolah menengah, Cheng, yang mendadak harus
menghadapi kenangan masa kecilnya yang terlupakan setelah menemukan surat bunuh diri
tanpa nama di ruang kelas. Saat ia berusaha keras mencegah tragedi serupa terulang, Cheng
juga harus menyelesaikan serangkaian masalah pribadi. Istrinya minta cerai, dan ayahnya yang
sekarat menambah tekanan dalam hidupnya. Dengan drama yang menyentuh hati dan isu-isu
sosial yang relevan, film ini menawarkan perjalanan emosional yang mendalam.
7. Global Feature: Official Selection – Humanist Vampire Seeking Consenting Suicidal Person (Canada)
Sasha, seorang vampir muda yang terlalu sensitif untuk membunuh, menemukan dirinya dalam
situasi genting ketika orang tuanya menghentikan suplai darahnya. Dalam keputusasaan, ia
bertemu Paul, seorang remaja kesepian dengan kecenderungan bunuh diri yang bersedia
mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan Sasha. Namun, kesepakatan ini berubah
menjadi petualangan tak terduga, di mana Sasha dan Paul bersama-sama menjalani malam
terakhir yang dipenuhi dengan keinginan terakhir Paul sebelum fajar tiba. Film ini menyuguhkan
humor gelap dan eksplorasi unik tentang kehidupan, kematian, dan hubungan antar manusia.
8. Program Classique – Wings of Desire (Jerman Barat – Prancis)
Dalam program Classique, Jakarta Film Week 2024 mempersembahkan penghormatan kepada
sutradara legendaris Wim Wenders. Karyanya, Wings of Desire, dianggap sebagai salah satu film
paling berpengaruh dalam sinema dunia. Kisah tentang malaikat yang jatuh cinta dengan
manusia ini akan membawa penonton ke dalam perjalanan emosional yang penuh filosofi dan
refleksi.
9. Program JFW x Clermont-Ferrand – Ice Merchants (Portugal, UK, England, France)
Film pendek ini pernah masuk nominasi Best Short Animation di Oscars, dan kini menjadi bagian
dari program Clermont-Ferrand di Jakarta Film Week 2024. Bercerita tentang seorang ayah dan
putranya yang setiap hari pergi melompat dengan parasut dari rumah mereka yang dingin,
berliku-liku, dan menempel di dinding tebing. Setelah itu, mereka pergi ke desa di atas tanah
nun jauh di sana, di mana mereka menjual es yang mereka hasilkan setiap hari.
10. Program Global Short Competition – The Man Who Could Not Remain Silent (Croatia, France, Bulgaria, Slovenia)
Film pendek ini meraih penghargaan Palme d’Or di Cannes 2024. Ceritanya tentang seorang pria yang tak gentar dengan situasi yang mencekam.
Februari 27, 1993, Strpci, Bosnia dan Herzegovina. Seorang penumpang kereta dalam perjalanan dari Belgrade menuju Bar, dicegat oleh pasukan paramiliter; sebuah aksi penghapusan grup etnis.
Ketika pasukan ini membawa pergi warga sipil yang tidak bersalah, hanya satu pria dari 500 penumpang berani untuk membela mereka.
Ini adalah sebuah kisah tentang seseorang yang tidak bisa dibungkam.
Dengan begitu banyak pilihan film dari berbagai genre, Jakarta Film Week 2024 adalah kesempatan emas bagi para pecinta film untuk mengeksplorasi karya-karya sinematik dari seluruh dunia.
Jangan sampai ketinggalan untuk segera mencatat tanggal pemutaran dan dapatkan tiket mulai 17 Oktober 2024 dan tiket akan tersedia On the Spot (OTS)!
Pembelian tiket untuk Jakarta Film Week 2024 memiliki beberapa aturan penting yang perlu diperhatikan.
Semua tiket untuk acara ini gratis, namun jumlahnya terbatas, sehingga tersedia melalui reservasi online dan secara langsung di lokasi acara (On-The-Spot). Tiket online dapat dipesan melalui aplikasi TIX ID dengan biaya administrasi sebesar Rp4.000 per tiket. Dalam satu transaksi, setiap pengguna hanya diperbolehkan memesan maksimal tiga tiket untuk tiga film yang berbeda. Setelah melakukan reservasi online, tiket harus ditukarkan di meja registrasi Jakarta Film Week yang akan dibuka 60 menit sebelum program dimulai. Jika tiket tidak ditukarkan 15 menit sebelum acara dimulai, tiket tersebut akan dianggap hangus dan diberikan kepada penonton yang hadir secara On-The-Spot. Bagi penonton yang ingin mendapatkan tiket On-The-Spot, harus datang ke lokasi acara sesuai tanggal dan mengisi data diri di meja registrasi yang juga dibuka 60 menit sebelum program dimulai.
Untuk film yang memiliki klasifikasi usia 17+ dan 21+, penonton diwajibkan menunjukkan KTP di meja registrasi.
Semua tiket yang sudah dipesan tidak dapat dibatalkan, ditukar, atau dipindahtangankan, sehingga penonton harus memastikan pemesanan mereka dengan benar.
Jakarta Film Week 2024 akan berlangsung pada 23 hingga 27 Oktober 2024 di beberapa lokasi utama Jakarta, seperti CGV Grand Indonesia, Taman Ismail Marzuki dan Mercure Jakarta Cikini.
Siapkan dirimu untuk menikmati pengalaman sinema dari berbagai negara yang nggak boleh dilewatkan! Info selengkapnya mengenai program dan acara ini, dapat diakses melalui sosial media @jakartafilmweek dan website www.jakartafilmweek.com.