Saat Teddy Soeriaatmadja menyampaikan bahwa dalam proses pembuatan film Berbalas Kejam. Ia membuat ,memilih cast dan membayangkan alur ceritanya dengan pilihan tetap di hati, bahwa aktor dan aktris tertentu yang harus bermain di film ini.
” Ini adalah sesuat yang mutlak, jika tidak ,Saya tak mau membuat film ini”, tegasnya saat acara roundtable junket film Berbalas Kejam beberapa waktu lalu.
Dari pantauan Cinemags, beragam pendapat bermunculan akan film ini.
Mayoritas merasa senang akan hadirnya film ini karena mengangkat isyu mental health, walaupun bercampur dengan adegan kekerasan yang dilakukan oleh Adam (Reza Rahadian).
Reza Rahadian ga pernah mengecewakan!
Alur cerita yg sederhana & rapi, seorang pria yg ingin balas dendam. ceritanya ringan, kualitas akting dr para pemain selain Reza jg kualitas! cukup menegangkan dgn ditambah musik scoring, directing yg pas 👌🏻
Berbalas Kejam (2023)
7.8/10🌟 pic.twitter.com/lAyrOZUnit— 𝐯𝐢𝐧! 🎬 (@skkngwr_) February 18, 2023
Ini adalah salah satu cuitan yang rata-rata menganggap bahwa film ini berhasil dikarenakan kehadiran aktor Reza Rahadian.
Terkait akan hal ini , Baim Wong yang disini bermain dan juga sekaligus menjadi produser dari rumah produksi Tiger Wong Entertaiment menyampaikan bahwa, alur film ini memang terbuka dari awal dan tidak ada kejutan.
Pemilihan pemain menjadi hal yang sangat krusial dan ia sangat mendukung putusan ensamble yang diajukan tersebut.
“Oleh karena itu pemilihan aktor dan aktris yang memainkan karakter utama sangatlah penting , sehingga saat Teddy Soeriaatmadja , menyampaikan susunan cast pemain yang ia inginkan, Saya langsung menyetujuinya”.
Film ini berhasil karena mereka semua pas membawakan karakter yang diperankan dan juga chemistry antara mereka semua sudah teruji .
Kritik pun bermunculan antara lain terkait dengan gelar yang disandang oleh Amanda (Laura Basuki) . Ini nampaknya hal ini akan selalu menjadi bahan perdebatan,
Ada pendapat . Di satu sisi, penempatan penunjukan yang seharusnya membantu Adam sebaiknya adalah Psikiater , namun dalam film diarahkan kepada Psikolog. Namun secara tata letak ruang , kartu nama dan lain-lain terkait diasosiakan sebagai tempat praktek Psikiater.
Terkait akan hal ini, nampaknya semua yang memperdebatkan ini melupakan sesuatu hal, bahwa film sebenarnya adalah ranah fantasi, dimana segala sesuatu tidaklah perlu sesuai dengan dunia nyata.
Terlebih lagi di era banyak sekali penuntutan akan penyebaran nama baik, UU ITE dan lain-lain . Nampaknya industri film, ada baiknya memberikan ruang untuk fantasi tersebut.
Hal ini tentunya membuka ruang, bagi pengaturan setting, tergantung pada fantasi sutradara maupun penulisnya.
Ini juga menjawab pertanyaan akan sebagain penonton, yang seolah-olah beranggapan, apa yang mereka lihat dalam film adalah kejadian nyata yang ada sehari-hari. Jika itu yang diperhatikan , mungkin sebaiknya penonton tipe ini memilih genre dokumenter, bukan film fantasi.
Akan hal ini pun Laura Basuki menyampaikan secara terbuka, bahwa dengan latar belakang sutradara Teddy yang psikolog , maka pengaturan aktingnya menjadi relatif lebih mudah . Terlebih arahan sutradara , dengan naskah yang rapih ini , sangat membantunya untu menciptakan imajinasi untuk karakternya.
Sementara, Laura Basuki yang memerankan psikolog mengaku terbantu dengan kehadiran. “Aku beruntung kerja sama Mas Teddy. Dia dulu kerjanya psikolog, skripnya rapi, ikuti alurnya, aku baca, nonton video psikolog interview pasien. Sisanya penciptaan aja,” ungkap Laura Basuki.
Menarik untuk diperhatikan adalah pemilihan aktor Yoga Pratama sebagai Diaz , mampu memberikan emosi tertentu bagi para penontonnya. Saat Teddy yang telah memperhatikan akting Yoga Pratama dalam film Mudik, tanpa ragu-ragu memang telah memutuskan bahwa yang tepat memerankan Diaz, dalam bayangannya hanyalah satu orang saja, yaitu Yoga Pratama.
Bagi yang masih belum menonton, film Berbalas Kejam dapat disaksikan di video global Prime Video