The Night House , akan memberikan suatu tontonan menyeramkan bagi penonton yang setia mengikuti adegan demi adegan pada alur ceritanya, ini dikarenakan film ini walaupun merupakan film bergenre horor, namun ia membawa sesuatu yang baru yaitu alur cerita yang memainkan pemikiran manusia. Ini bukanlah film horor yang hanya mengandalkan suara dan adegan jump scare belaka.
Penjelasan lengkapnya akan dijabarkan dalam artikel ini, namun sebelumnya tentu membaca dahulu sinopsis singkat dan trailernya
Berikut ini adalah sinopsis The Night House
Terguncang dari kematian suaminya yang tak terduga, Beth (Rebecca Hall) ditinggalkan sendirian di rumah tepi danau yang dibangun suaminya untuknya. Dia mencoba sebaik mungkin untuk mempertahankannya – tetapi kemudian mimpi buruk datang. Penglihatan yang mengganggu tentang kehadiran di rumah memanggilnya, memanggilnya dengan daya pikat hantu. Melawan nasihat teman-temannya, dia mulai menggali barang-barang suaminya, mendambakan jawaban. Apa yang dia temukan adalah rahasia yang aneh dan mengganggu – sebuah misteri yang ingin dia ungkap. THE NIGHT HOUSE dibintangi oleh Rebecca Hall (HOLMES & WATSON, CHRISTINE), Sarah Goldberg (Barry, Elementary), Vondie Curtis Hall (DIE HARD 2, EVE’S BAYOU), Evan Jonigkeit (Togetherish, Sweetbitter), dan Stacy Martin (VOX LUX, NYMPHOMANIAC ).
Adapun trailernya sebagai berikut
Pada paruh awal , alur cerita terasa seperti drama yang melibatkan perselingkuhan, namun medekati akhir cerita, semua hal akan berubah dengan cepat sehingga dapat dikatakan berubah menjadi alur cerita bergenre thriller , horor dan juga melibatkan permainan pemikiran secara psikologis.
Layaknya digiring kepada sebuah peristiwa supranatural , penonton pun akan dibuat merinding bulu kuduknya, saat menyadari bahwa selama ini dugaan yang dipikirkan ternyata salah, ini dikarenakan penyajian yang mendetail dan juga waktu yang tepat disertai alunan musik yang membuat bulu kuduk merinding secara tepat berhasil disampaikan oleh sutradara David Bruckner
Juga penampilan Rebecca Hall yang menguasai 80 % alur cerita sebagai Beth , tampil dengan akting yang terasa pas. Ia dapat dengan cepat merubah ekspresi dari kedukaan mendalam, menjadi rasa takut, amarah, shock, bahagia dan tersesat dalam waktu sekejab. Ini amat sesuai dengan tuntutan dan alur cerita di seperempat akhir cerita yang berlangsung dengan sangat cepat.
Penonton akan melihat tingkat horor yang berbeda , yang banyak ditemui pada film-film jaman dahulu dengan penekanan pada gambar . Itu adalah era dimana gambar lebih bermakna daripada suara yang saat ini lebih banyak diterapkan kepada genre horor /thriller. Jadi bagi yang mengharapkan banyaknya adegan jump scare, tidak akan menemukannya disini,
Melalui gambar yang mencekam, disertai detail penjelasan yang mengandung twist , film ini termasuk yang berhasil memberikan rasa ketakutan pada pemikiran manusia itu sendiri.
Bagi yang ingin menonton, dapat melalui aplikasi Disney + Hotstar