Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Review Film Pig

by Paulus Ladiarsa
October 15, 2021
in Articles, Barat, Drama, Featured, Kriminal, Movie Articles, Movies
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Nama Nicolas Cage sepertinya semakin lekat dengan film-film berpremis aneh namun menarik simpati. Baik itu, kala ia terlibat dalam ajang pertarungan yang menentukan nasib Bumi dari invasi para makhluk luar angkasa di Jiu Jitsu ataupun memerangi pasukan robot animatronik pembunuh dalam Willy’s Wonderland, Cage bisa dikatakan tidak pernah bermain di film yang membosankan. Demikian pula dengan film terbarunya, Pig yang disutradarai Michael Sarnoski ini.

Dikisahkan seorang pria bernama Rob Feld diakibatkan kehidupan masa lalunya memutuskan untuk tinggal sendirian di tengah hutan. Satu-satunya sahabatnya hanyalah seekor babi yang pandai menemukan jamur truffle. Feld hanya melakukan interaksi sosial dengan Amir, penghubungnya dalam transaksi bahan pangan kota Portland, yang menjadi penampung jamur truffle yang ia kumpulkan dengan babinya itu.

Hingga suatu musibah terjadi, saat pondok milik Feld di tengah hutan disatroni beberapa orang misterius yang memukuli dan membawa pergi babinya. Akibatnya, untuk pertama kalinya, setelah sekian lama, Feld akhirnya keluar dari hutan yang ditinggalinya. Ia kemudian mendatangi restoran-restoran kelas atas di Portland. Dengan tujuan merebut kembali babi miliknya dan memberi perhitungan pada para pelaku penyerangan pada dirinya.

Dari premis kisah yang diketengahkannya, sulit rasanya untuk tidak menyangkut-pautkan Pig dengan film John Wick. secara sepintas tarikan kisahnya begitu mirip, tapi secara keseluruhan, sangat berbeda. Selain hewannya beda, lingkup, situasi, dan latar belakang para tokoh antagonisnya juga sangat kontras. Di sini, restoran-restoran kondang dan orang-orang yang berkecimpung dalam bisnis itu yang harus dihadapi Feld. Adegan aksinya pun masih dalam batas wajar.

Adapun kekuatan utama Pig terletak pada performa Cage yang untuk kesekian kalinya menunjukkan kelasnya. Lewat air muka pun gerak gerik tubuhnya, ia berhasil menuangkan kecintaan, kehilangan dan rasa kesepian Rob Feld pada hewan yang telah menjadi sahabat lamanya itu.

Baca Juga:  Olivia Newton-John, Bintang Grease dan Penyanyi Peraih Grammy, Meninggal pada usia 73

John Wick memang menggunakan anjing sebagai motivasinya namun itu masih berfungsi sebagai pengisi kehilangan sang istri. Sementara, di sini Feld juga kehilangan cintanya, namun hal itu tidak dijelaskan. Satu-satunya rasa kehilangan yang dieksplor di sini adalah keputusasaan dan kehilangan hewan tersebut yang makin meningkat intensitasnya seiring film berjalan, yang mana bisa ditunjukkan dengan sangat real olehnya.

Nilai lebih storyline yang dikedepankan Sarnoski dalam Pig adalah bagaimana durasi filmnya bisa menyajikan sekaligus dua sisi kepentingan perjalanan yang dilakukan Feld. Pertama, untuk menemukan hewan kesayangannya itu, sedangkan sisi lainnya adalah menunjukkan pada audiens penyebab yang memicu sang protagonis memutuskan hidup terasing di dalam hutan.

Dalam Pig, memang masih terasa formula klise tentang seseorang yang terpaksa kembali harus menyelami kehidupan masa lalunya. Tapi, untungnya, sejak awal filmnya, Pig dapat membuat audiensnya merasakan apa yang memicu sang tokoh utama mengambil keputusan tersebut. Dan, menurut penilaian penulis sendiri, saat menyaksikan film ini akan sangat sulit bagi siapapun baik yang pernah mengalami tingkat kehilangan atau kesepian yang sama ataukah bahkan yang belum sama sekali untuk minimal tidak merasakan empati terhadap petualangan sang tokoh.

Dari apa yang disajikannya, usai menyaksikannya, separti kebanyakan film non blockbuster yang dirilis di masa pandemi, Pig bukanlah film yang ditujukan untuk setiap orang. Walaupun mengedepankan misi balas dendam, namun besar kemungkinan rasa kecewa yang didapat jika berharap film ini akan sarat adegan aksi sebagaimana film revenge flick pada umumnya. Tapi, jika ingin menyaksikan film yang lebih menonjolkan permainan watak dan emosi yang menjurus pada studi karakter seraya familier pada pengalaman tentang kehilangan yang dialami seseorang, ini adalah film yang tepat untuk Anda.

Baca Juga:  Proyek Avengers: The Kang Dynasty Telah Menemukan Sutradaranya

Pig dapat disaksikan secara on demand di sini

Tags: Michael SarnoskiNicolas Cagerevenge flick
Previous Post

Oh Wonder Hadir di Mola Chill Fridays

Next Post

Ini dia Olaf Presents

Related Posts

Daniel WU Westworld
Interview

Daniel Wu dalam Westworld 4 sampaikan pendapatnya

10/08/2022
Poster Baru Bullet Train Memamerkan Ansambel Pemeran yang Penuh Warna
Action

Bullet Train , humor sarkartis mata-mata sudah dapat ditonton di bioskop

10/08/2022
Sonic the Hedgehog 3
Action

Tanggal Rilis Sonic the Hedgehog 3 Akhirnya Terungkap

10/08/2022
deep tissue cinemags
Articles

‘Deep Tissue’ film pendek yang dibintangi oleh Mike Lewis segera tayang

09/08/2022
Next Post
olaf present

Ini dia Olaf Presents

Follow on Instagram

Popular 24 Hours

  • pengabdi Setan 2

    Pengabdi Setan 2 nanggung banget , ternyata banyak alasannya

    429 shares
    Share 172 Tweet 107
  • Tanggal Rilis Sonic the Hedgehog 3 Akhirnya Terungkap

    418 shares
    Share 167 Tweet 105
  • Teaser Baru She-Hulk Menampilkan Kehidupan Kencan Jennifer Walters

    415 shares
    Share 166 Tweet 104
  • Peter Jackson Tidak Pernah Dilibatkan dalam The Lord of the Rings: The Rings of Power

    414 shares
    Share 166 Tweet 104
  • Review Morbius

    576 shares
    Share 230 Tweet 144
Cinemags

© 2021 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 Cinemags