Azzamine
Film ini mengisahkan pertemuan secara tiba-tiba dua orang yang memiliki sikap dan kepribadian bertolak belakang.
Mereka adalah Raden Azzam Al-Baihaq (Arbani Yasiz) dan Haura Jasmine (Megan Domani) . Sejak pertemuan itu, hidup keduanya berubah.
Jasmine adalah seorang perempuan tomboy yang pemalas. Meski menjalani hidup dengan bebas, namun Jasmine selalu berusaha untuk menuruti keinginan kedua orangtuanya dalam beberapa hal yang menurutnya masuk akal.
Suatu hari, Jasmine dipertemukan dengan Azzam. merupakan sosok yang religius, dan memiliki perilaku serta tutur kata yang lembut.
Azzam ternyata dijodohkan dengan Jasmine oleh kedua orangtua mereka yang telah saling mengenal sejak lama.
Jasmine yang tidak siap dengan perjodohan itu meminta agar Azzam mundur dan mulai menjauhinya.
Hal ini disebabkan karena Jasmine merasa tidak pantas untuk bersanding dengan Azzam yang selalu membawa keteduhan dalam tingkah lakunya.
Meski begitu, Azzam tidak pernah menyerah. Dia menerima perjodohan itu karena ingin berbakti kepada kedua orangtuanya.
Di samping itu, kelembutan Azzam perlahan membuat Jasmine luluh. Semakin dia berusaha untuk menjauh dari Azzam, sosok laki-laki tersebut justru semakin terngiang di benaknya.
Jasmine pun mengalami dilema. Dia telah memiliki seorang kekasih bernama Deka (Axel Matthew Thomas) yang telah bersamanya selama empat tahun terakhir.
Menurut Jasmine, Deka adalah orang yang menyenangkan, tidak seperti Azzam. Jasmine pun harus memutuskan kemana hatinya akan berlabuh.
Review Azzamine
Menyaksikan film ini, tak dipungkiri lagi bahwa chemistry antara Arbani Yasiz dan Megan Domani terjalin dengan apik.
semua berjalan dan mengalir sesuai dengan tingkat intensitas tuntutan cerita.
Penonton pun turut terbawa pesona hubungan yang terjalin dan tanpa sadar memutuskan untuk memihak kelanggengan hubungan mereka berdua.
Hal ini tentunya dikarenakan sisi antagonis dan protagonis yang dihadirkan memiliki batas yang sangat tegas, tanpa adanya ruang abu-abu.
Sisi komedipun mengalir dengan posisi yang tepat, sehingga penonton terbawa suasana dan tertawa bersama-sama.
Tokoh sentral unsur komedi ini tentunya tak lain dari pada sosok Abi Farhan (Alex Abbad) dan ini menjadikan menarik.
Jika dibandingkan dengan bukunya yang berjudul sama karya Sophie Aulia, terasa sekali sutradara Benni Setiawan serta penulis skenarionya Archie Hekagery berhasil mengalihkan pada media film.
Adegan demi adegan terlihat sangat memperhatikan komposisi layar dan membuai penonton untuk terus mengikuti hingga akhir film.