Akhir-akhir ini telah banyak beredar kabar mengenai Hooq Digital melakukan tindakan likuidasi , karena perusahaan telah dinilai tidak mampu tumbuh secara berkelanjutan serta berdampak pada proses pengembalian investasi dari para investornya.
Hal ini menarik, karena berdasarkan sumber webrazzi.com , sejak awal tahun 2019 sebenarnya Hooq telah berpartner dengan Grab , dan hal ini akan memungkinkan pengguna untuk menyiarkan film dan acara TV besutan HOOQ di aplikasi Grab. Tentunya dengan gebrakan ini, konsumen yang menggunakan layanan video-on-demand lebih memiliki alternatif , menonton melalui aplikasi Grab dan diharapkan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat di Indonesia.
Hal ini sejalan pula dengan antusias penonton milenial, terutama di Indonesia , yang ingin mendapatkan kemudahan dalam menonton film-film yang diminati melalui layar handphone masing-masing , sehingga tentunya kabar mengenai likuidasi ini menjadi salah satu perbincangan hangat dan viral saat ini.
HOOQ telah didirikan di Asia pada Januari 2015 khusus untuk kawasan Asia, serta merupakan perusahaan start-up hasil kolaborasi antara Singtel, Sony Pictures Television dan Warner Bros . HOOQ telah menjadi tuan rumah 10.000 film dan serial TV Hollywood seperti The Flash serta serial Asia maupun lokal dan telah berhasil mengumpulkan 80 juta pengguna.
Terkait hal ini , maka Cinemags menelusuri kembali kabar ini, apakah benar atau hanya sekadar rumor belaka , dimulai melalui :
1.Melalui pemantauan media sosial instagram , terlihat bahwa update terakhir dari HOOQ Singapura adalah pada tanggal 25 Maret 2020
https://www.instagram.com/p/B-JCgzDHLBc/?utm_source=ig_web_copy_link
2,Sedangkan media sosial Indonesia masih tetap aktif memberikan postingan konten-konten terbaru yang sedang tayang
https://www.instagram.com/p/B-ZUluAJg70/?utm_source=ig_web_copy_link
3.Adapun melalui pemantauan media sosial twitter , nampak pula mulai muncul banyak kendala untuk mengakses layanan HOOQ hingga mulai banyak berakhirnya masa ijin tayang beberapa film yang biasa ditonton melalui HOOQ
https://twitter.com/hooq_sg/status/1237923897095467009?s=20
https://twitter.com/HOOQ_ID/status/1245564596607426560?s=20
4. Jika dilihat melalui halaman website Singtel sendiri telah ada pengumuman :
“HOOQ Subscription
With effect from 28 March 2020, HOOQ will no longer be available for redemption as part of your Singtel Mobile bundle. Existing customers with HOOQ subscription will still be able to enjoy HOOQ until further notice.“
“Berlangganan HOOQ
Berlaku mulai 28 Maret 2020, HOOQ tidak akan lagi tersedia untuk penukaran sebagai bagian dari paket Singtel Mobile Anda. Pelanggan yang sudah ada dengan berlangganan HOOQ masih dapat menikmati HOOQ sampai pemberitahuan lebih lanjut.“
Melanjutkan pengamatan maka Singtel sendiri melalui deadline.com juga menyampaikan telah “memulai likuidasi sukarela kreditor” perusahaan, di mana ia memiliki saham pengendali 76,5%. Lebih lanjut disampaikan bahwa “Likuidasi Hooq tidak diharapkan memiliki dampak material pada aset berwujud bersih atau pendapatan per saham Singtel.”
Sebagai penjelasan , secara umum yang dinamakan likuidasi sukarela kreditor adalah sebuah proses yang dirancang untuk perusahaan yang telah bangkrut agar menutup secara sukarela. Keputusan untuk sebuah perusahaan melakukan tindakan likuidasi dibuat oleh resolusi dewan, yang mana terdapat campur tangan direktur di dalamnya. Ada sebuah ketentuan mendasar mengenai jumlah persentase dari pemegang saham perusahaan yang harus menyetujui keputusan likuidasi sukarela ini, agar proses likuidasi sukarela dapat dijalankan.
Terkait akan pernyataan pemberitahuan lebih kanjut ini , Cinemags mengkonfirmasikan kepada Hera Laxmi Devi Septiani , Head of Marketing HOOQ Indonesia, serta telah disampaikan akan ada siaran resmi terkait akan hal ini dari HOOQ Singapura setelah tanggal 14 April 2020 , karena semua hal-hal ini terkait akan kebijakan ini , merupakan wewenang dari pusat (Singapura). Hal ini sejalan pula akan kabar dari Business Times, bahwa HOOQ akan mengadakan rapat pemegang saham dan direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 13 April 2020 .
Selama masa menunggu ini, ada baiknya tetap memanfaatkan kesempatan ini dan juga menemani saat program work from home dijalankan , menonton terus film-film yang ditayangkan HOOQ yang juga peraih penghargaan Best Mobile App untuk kategori Media, Film, TV atau Video di Global Mobile (GLOMO) Awards GSMA 2016 di Barcelona. Terutamanya tentu konten HOOQ Originals dalam format film seperti Marlina, Abracadabra, dan Mekah I’m Coming , maupun format serial tv seperti Keluarga Badak The Series, Cek Toko Sebelah The Series, Brata dan yang teranyar IMHO.
Kabar mengenai HOOQ Indonesia dapat pula dipantau lebih lanjut melalui
· LinkedIn: https://id.linkedin.com/company/hooq-tv
· Instagram: https://www.instagram.com/hooq.id/
· Facebook: https://www.facebook.com/HOOQid/
· Twitter: https://twitter.com/HOOQ_ID