Donnie Yen : Koreografi Aksi Eksplosif
Membahas mengenai aktor Donnie Yen , tentunya akan membuat teringat akan deretan film-filmnya yang meledak.
Dari arsip Cinemags sendiri, telah banyak mengulas film-filmnya antara lain :
- Semesta John Wick dan spin off nya;
- dan banyak lagi yang bisa kalian baca di majalah Cinemags lama.
Benang merahnya adalah , Donnie Yen selalu tampil dengan gaya tenang lalu akhirnya akan menampilkan ciri khasnya yaitu adegan aksi disertai ledakan.
Pada film yang saat ini sedang tayang di bioskop, The Prosecutor, ia kembali tampil layaknya benang merah tersebut di atas.
Namun kali ini ada sesuatu yang ia sampaikan dalam dialog, yaitu mengenai umur dan bagaimana ia tetap ingin berada di garda depan untuk menjaga semuanya.
Bagi Cinemags, ini nampaknya sifatnya agak personal.
Ini dapat dimaklumi karena di film The Prosecutor ini, ia juga sebagai sutradaranya.
Baca :Donnie Yen Menghadapi Segudang Musuh dalam Trailer The Prosecutor
Penonton melalui trailernya pun sudah diyakinkan akan banyak sekali hal-hal luar biasa terkait adegan aksi dan ledakan tersebut.
Saat menyaksikanpun, momen adegan yang berkesan adalah saat adegan perkelahian di dalam kereta api.
Ini dapat dikatakan sebuah momen keadilan dan hidup mati karakter yang Donnie Yen perankan sendiri, Fok Zi Hou
Namun selain itu Donnie Yen bekerja sama dengan penulis Edmond Wong, nampaknya ingin membuat kisah utopia. Dimana sistem peradilan yang sedang sekarat di tangan politisi.
Berhasil ia benahi, tentunya bersama rekan-rekan satu teamnya , serta berhasil membuat dirinya kembali berada di garda terdepan sekali lagi.
Menjaga agar semua dalam kondisi baik-baik saja.
Sangat sulit untuk tidak memisahkan pesan yang tersirat ini , akan industri film yang saat ini tengah mereka hadapi.
Kondisi politik pun terasa dengan cepat sekali berubah, menuaikan hasil, yang telah tertanam dekade tahun lalu.
Melalui film ini, sangat terasa ada harapan tinggi akan tongkat estafet hal ideal ini dibebankan kepada generasi penerusnya.
Masalahnya akankah ini dapat tercapai?
Melalui dunia utopia ini, doa dan berkah dititipkan oleh sang sutradara dengan harapan masa depan yang lebih baik.
Adapun kesamaan film ini dengan film berjudul A Guilty Conscience, kasus pertama Fok melibatkan terdakwa yang salah dituduh berada di ambang ketidakadilan yang parah: remaja miskin Ma Ka-hit (Fung Ho-yeung dari Zero to Hero), yang akan dihukum karena perdagangan narkoba setelah dia dengan jahat dinasihati oleh pengacaranya untuk mengaku bersalah. Nampaknya memang ditekankan sedemikian rupa, agar relate dengan kondisi sosial masa kini.
Simak juga komentar sang sutradara
View this post on Instagram
Cinemags akan menunggu film-film berikutnya yang dibuat dengan passion dan juga akan keberadaan dirinya sebagai penjaga garda depan film-filmnya.