Apakah jadinya, jika seseorang terus menerus mengalami reinkarnasi? Bagaimana pula tanggapannya , saat ia menyadari pengulangan ini terjadi adalah untuk menghadapi seorang yang juga mengalami hal yang sama, namun memutuskan untuk mengakhiri hal ini untuk selama-lamanya, yang berarti adalah akhir dari dunia.
Premis yang menarik inilah yang disampaikan dalam film Infinite, yang merupakan sebuah film adaptasi daridaptasi dari novel yang berjudul The Reincarnationist Papers , karya D. Eric Maikranz
Berikut adalah sneak peaknya, yang menggambarkan suatu tempat di Indonesia
Film ini memang berisi banyak adegan-adegan aksi spektakuler, yang jika ditayangkan dan ditonton melalui layar lebar, akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Alur cerita yang sederhana dan mudah diikuti, membuatnya menjadi tontonan yang dapat dinikmati tanpa perlu banyak berpikir panjang, namun tetap jua menyisakan beberapa plot hole
Namun tentunya adegan penutup , sebagaimana cuplikan trailer di atas, yang menonjol. Hingga membuat penonton berandai-andai, jika saja ada lanjutannya. Akankah proses syutingnya di Indonesia?
Namun kembali ke alur cerita yang diadaptasi dari buku ini. Selama menonton film ini, memang timbul pertanyaan, mengapa ada yang merasa lelah dengan kondisi seperti ini?
Mengapa Bathurs (diperankan oleh Chiwetei Ejiofor) , hendak mengakhiri dunia ini, sedangkan yang lain nyaman-nyaman saja?
Apakah ia mengalami pengalaman buruk, yang membuat dirinya tertekan dan tidak ingin lagi mengalami reinkarnasi?
Ini kurang diperhatikan dan ditampilkan secara jelas bagi para penontonnya, sehingga membuat banyak kejanggalan akan motivasinya.
Berbeda sekali dengan penjelasan dan alasan mengapa dibutuhkan waktu cukup lama bagi Evan McCauley alias Treadway (diperankan oleh Mark Wahlberg) untuk mengingat kembali jati dirinya pada masa sebelumnya.
Bagi yang ingin menyaksikan film Infinite, masih dapat menonton di Mola