Serial drama Valley of Tears tediri atas sepuluh episode. Serial ini terinspirasi oleh kisah nyata dalam Perang Yom Kippur tahun 1973 di Israel.
Cinemags diwakili Nuty Laraswaty , berkesempatan untuk mewawancarai secara khusus pemeran utama dalam serial ini yaitu Shahar Tavoch, yang memerankan karakter Avinoam Shapira. Dalam serial ini Avinoan Shapira digambarkan sebagai seorang analis dari korps inteligen yang menyadap panggilan telepon di Syria. Ia mengetahui banyak rahasia negara, namun tak punya keahlian menggunakan senjata atau berperang di Valley of Tears.
Valley of Tears berfokus pada kepahlawanan dan pengorbanan universal melalui empat kisah unik yang saling terkait:
- Seorang bintang televisi bohemian terkenal dalam pencarian terhadap puteranya yang terpisah,
- Seorang tentara yang baru terdaftar; seorang komandan bersama teman barunya seorang analis intelijen;
- Awak tank yang mewakili gerakan reformasi keadilan sosial Israel, Black Panthers; dan
- Seorang perwira perempuan yang menolak meninggalkan medan tempur, mengabaikan perintah evakuasi. Pengambilan gambar di lokasi perang sebenarnya, penggambaran secara langsung yang menyoroti ketegangan, kecemasan, dan sentimen masyarakat setempat secara luas, dengan hasil tak terduga layaknya sebuah kemenangan.
Berikut adalah rangkuman wawancaranya
Cinemags : Saat memerankan adegan dalam serial ini, apakah ada adegan yang sulit dilakukan?
Shahar Tavoch: Yah, lokasi syutingnya memang berat dan aku sendiri adalah “anak mama”, sehingga sangat berat bagi diriku untuk menempatkan diri pada posisi Avinoan Shapira. Belum lagi saat adegan perang, mesti banyak sekali ketegangan yang timbul. Ini agak sulit bagiku untuk dilakukan. Untunglah aku memiliki seorang kakek yang ikut serta berperang, banyak orang dalam keluarga besarku juga turut berperang, sehingga aku berupaya merasakan dan terlibat secara emosi. Bisa dikatakan aku menjadi dewasa dalam proses pengambilan film ini.
Karakter Avinoan Shapira adalah prajurit yang neurotic dan sangat pemalu. Ia tidak begitu memiliki teman, namun memilki hubungan dekat dengan hewan peliharannya.
Proses pendalaman karakter Avinoan Shapira, saya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai perang Yom Kippur ini. Kami sehari-hari tidak biasa membicarakan mengenai peperangan, kami hanya membicarakannya saat pelajaran sejarah serta saat berada di museum. Kakekku turut berperang, jadi aku banyak bertanya kepada dirinya mengenai pengalamannya dalam perang, namun selain itu saat aku telah pasti mendapatkan perannya, aku banyak bertemu dengan orang-orang yang turut serta juga berperang dan juga ada guru di lokasi, sehingga bagiku aku mendapatkan banyak pelajaran. Aku mendapatkan jadwal dan aku belajar, seperti di sekolah (tersenyum). Ini sangat berkesan bagiku, sehingga dalam proses semua ini, mendadak aku jadi mengetahui semua hal yang perlu diketahui dalam perang ini.
Sebagai generasi yang lahir pada era baru dan tidak terlibat dalam perang tersebut. Ibuku berusia dua tahun saat perang dimulai. Saat aku memerankan karakter tersebut, aku merasa ada ikatan yang kuat dengan keluarga dan negaraku, terlebih lagi pada kakek nenekku, dikarenakan aku jadi mengetahui bagaimana caranya untuk melindungi negaraku. Pertama amatlah sulit untuk difahami karena kodisi saat ini berbeda dengan dahulu, dimana kita harus setiap sat siap untuk maju ke medan peperangan.
Dari semua pelajaran yang kudapat, ini membuatku menjadi lebih mudah untuk memerankan karakter Avinoan Shapira.
Catatan : Shahar Tavoch juga sempat menyampaikan betapa dirinya sangat takut untuk memerankan karakter ini, karena ini kejadian nyata dan banyak orang yang pernah terlibat dalam perang ini yang menyaksikan. Ini adalah cerita tentang mereka, jadi dirinya sangat terinspirasi sekali. Terlebih dukungan dan kasih sayang dari mereka semua membuatnya merasa lebih dapat terkait dalam perang ini.
Cinemags: Menurutmu apakah serial ini berhasil mewujudkan kejadian saat Perang Yom Kippur?
Shahar Tavoch : Ya, menurutku iya. Sekarang sudah menjadi pencarian nomor satu dalam mesin pencari Google di Israel. Sungguh menyenangkan, semua membicarakan mengenai perang ini dan ini mengagumkan. Generasiku tidak pernah membicarakan mengenai perang ini diluar pelajaran sejarah atau untuk ujian akhir, semua generasi akhirnya dapat membicarakan mengenai perang ini.
Sebagai penutup Shahar Tavoch mengharapkan agar semua menyaksikan serial ini karena serial ini membicarakan mengenai kasih sayang, persahabatan dan membicarakan segala sesuatu dalam perang. Kamu dalam kondisi apapun dapat menjadi seseorang yang pemberani dan kamu dapat melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan dirimu, keluargamu. Ini adalah cerita pribadimu, sebuah cerita yang tidak dibicarakan secara terbuka. Kalian dapat mendukung serial ini dengan cara menontonnya. Ini membuat luka dalam dalam negara kami menjadi sembuh karena kalian menontonnya dengankasih sayang. Saat kalian menontonnya kalian dapat merasakan semua hal itu. Terima kasih banyak.