Tema ‘metanoia’ (pertobatan, perubahan pola pikir), Jogjakarta Asian Film Festival (JAFF) ke 19 diikuti 180 film dari 25 negara.
Dihelat di XXI Empire di Jogjakarta dan Klik Film (daring), dari 30 November s d 7 Desember 2024, akan dibuka dengan film ‘Samsara’ karya Garin Nugroho dan ditutup film ‘1 Kakak 7 Ponakan’ karya Yandy Laurens.
“Baru kali ini, JAFF memutar film pembuka dan film penutup dengan film Indonesia,” kata penggagas JAFF, Garin Nugroho.
‘Samsara’ adalah film terbaru Garin berupa film hitam putih dan bisu tanpa dialog. Film ini menggaet 4 piala Citra di FFI 2024.
Direktur Program Alex Matius, menyampaikan
“Metanoia yang diusung sinema Asia menyalakan harapan bagi keberlangsungan kehidupan kita. Bahkan ini sebuah proses kelahiran kembali kedalam bentuk baru lebih baik lagi. Termasuk JAFF Market yang akan membangkitkan kembali sinema Asia dan sinema Indonesia kedepannya,”
Selain pemutaran film, JAFF19 mengadakan REEL LIFE Film Camp hasil kerja sama dengan Netflix untuk mengembangkan talenta film Indonesia.
Program ini mencakup pelatihan, Talent Day, dan kolaborasi untuk produksi film Netflix.
JAFF19 juga menyelenggarakan masterclass dengan sutradara Taiwan Tsai Ming Liang dan menghadirkan berbagai program seperti Cinematic Concert yang memadukan film dengan musik live
Serta program Rewind yang menayangkan kembali film-film klasik modern seperti “Ilo Ilo” karya Anthony Chen dan “The Handmaiden” karya Park Chan-wook.
Event Baru JAFF MARKET
Pada 2024 ini, acara perfilman tersebut pun hadir dengan eventbaru yang disebut JAFF MARKET.
Berbeda dengan gelaran JAFF biasanya, JAFF MARKETbukan sekadar berisi penayangan film dan sesi berbincang dengan para sineas.
Informasi lengkap mengenai jadwal dan tiket JAFF19 tersedia di media sosial @jaffjogja dan situs resmi jaff-filmfest.org, serta bisa dibeli melalui TIX.ID mulai 20 November 2024.