The Woman King adalah film karya sutradara Gina Prince-Bythewood , dikenal oleh publik melalui film The Old Guard (2020). Tokoh utama dalam film ini diperankan oleh Viola Davis sebagai Jendral Nanisca
Babak pembukaan dalam film ini langsung memberikan tontonan aksi yang seru dengan membawa budaya Afrika, scoring musik yang ditampilkan juga sangat mendukung dengan diberikan secara blak-blakan, membuat penonton bertanya-tanya apa lagi selanjutnya?
Alur kisah kemudian dibawa melalui sebuah isyu kenegaraan dari sudut pandang perempuan , kemudian mengerucut menjadi kehidupan yang harus dijalani oleh perempuan di kerajaan yang bernama Dahomey. Set lokasi yang ditampilkan sangat mendukung, membuat penonton dengan mudah menerima keberadaan kerajaan ini.
Melalui pembagian unsur aksi, drama serta adegan kilas balik yang tidak cengeng , penonton pun mulai memahami sudut pandang berbeda yang hendak diberikan disini , bahwa perubahan menuju kebaikan itu tidaklah berarti meninggalkan unsur-unsur kehidupan yang lama , serta bagaimana sisi keserakahan pendatang asing , mampu merusak unsur budaya kerajaan-kerajaan di Afrika yang rata-rata di dominasi oleh laki-laki.
Namun saat perempuanpun mendapatkan perhatian , lalu kemudian suaranya didengarkan , maka perubahanpun dapat dilakukan dengan cara-cara tersendiri.
Bagi yang penasaran dapat menyaksikan trailernya terlebih dahulu
Secara garis besar , dari trailer yang ditampilkan, memang The Woman King terlihat mirip dengan The Old Guard,ada misi dan tujuan lebih besar yang hendak diraih, namun peletakan unsur lokal dan budaya Afrika nya begitu terasa dari awal hingga akhir cerita, membuat film ini tampil lebih kuat dan menarik untuk ditonton.
Hingga babak ketiga , penonton mulai dibawa ke masalah pribadi Jendral Nanisca, dengan twist yang sudah dapat teraba dari awal, namun ditampilkan dengan “garang” , tanpa unsur drama berkepanjangan. Semua terasa pas , tampil dari sosok perempuan yang telah mengalami kejadian paling buruk yang dapat diterima oleh perempuan , lalu kemudian bangkit dari keterpurukannya tersebut. Ketakutan yang selama ini menghantui pun, dapat dihadapi dengan tegas dan berani namun wajar , menampilkan wajah perempuan yang jarang sekali ditampilkan selama ini oleh sutradara laki-laki.
Secara keseluruhan film ini memang mengusung pemberdayaan perempuan secara lugas dan tidak didramatisir, sehingga membuat film ini menarik untuk ditonton oleh semua orang .
Sinopsis The Woman King
Pada tahun 1800-an, sekelompok prajurit wanita yang disebut sebagai The Agojie , melindungi kerajaan Dahomey di Afrika. The Agojie memiliki keterampilan dan keganasan yang belum pernah ada di dunia. Saat kemudian dihadapkan dengan ancaman baru, Jenderal Nanisca melatih generasi berikutnya yang direkrut untuk bertarung melawan musuh asing yang bertekad menghancurkan cara hidup mereka.
Prajurit Agojie hidup untuk melayani, membela, dan melindungi kerajaan Dahomey dan rajanya. Kerajaan Dahomey adalah salah satu yang terkaya pada saat itu, dan para pembelanya, Agojie, adalah pejuang yang paling ditakuti di Afrika Barat, di wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Benin modern.
Menurut Viona Davis ,
“Saya merasa The Woman King adalah cerita penting karena saya melihat diri saya di dalamnya,”
Para pemain antara lain Viola Davis, Thuso Mbedu, Lashana Lynch, Sheila Atim, Hero Fiennes Tiffin, and John Boyega. Directed by Gina Prince-Bythewood.
Cerita ditulis oleh Maria Bello dan Dana Stevens. Film diproduseri oleh Cathy Schulman, Viola Davis, Julius Tennon, dan Maria Bello. Rumah produksi TriStar Pictures hadir bekerja sama dengan eOne, produksi JuVee Productions dan Welle Entertainment