Bagi yang menyukai film dengan twist, maka film yang berjudul The Woman in The Window, bisa jadi akan memuaskan rasa suka kalian.
Film ini dibintangi oleh Amy Adams, yang dikenal dengan cepat, melalui perannya sebagai Lois Lane.
Kali ini, penonton dibawa dalam sudut pandang seorang dokter psikister anak-anak bernama dr Anna Fox, seorang perempuan penderita Agoraphobia parah, yang membuatnya tidak memiliki kemampuan untuk keluar dari rumah dan berkomunikasi secara normal pada umumnya manusia.
Ia sendiri sebagai dokter memahami kondisinya dan secara sadar juga menolak meminum obat yang disediakan oleh dokter koleganya dr Landy, yang membantunya mengatasi phobia, stress dan aneka penyakit mental lainnya, karena ia merasa mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan sehabis meminum obat tersebut. Secara sadar pula, ia menyadari bahwa ia secara rutin minum wine bersama dengan beberapa obat yang masih ia toleransi minum secara berkala.
Dari trailernya pula penonton melihat bahwa ia menyaksikan serangkaian pertengkaran dengan kekerasan yang terjadi dalam rumah tetangga di seberang rumahnya, dengan panik ia melakukan yang ia pikirkan sebagai tindakan sebagai seorang tetangga yang baik dan walaupun kalimat yang ia ucapkan sangat meracau, ia berhasil membuat detektif dan polisi datang untuk menyelidiki dan mulai setiap kali membuat terobosan pada kondisi dirinya.
Terobosan demi terobosan ini , berada pada sudut pandang orang luar yang memandang dirinya sebagai dokter yang setelah mengalami serangkaian peristiwa, patut dikasihani dan dimaklumi. Tentunya hal-hal ini semakin membuat dr Anna Fox merasa tertekan, karena ia merasa ia tidak mengalami halusinasi seperti yang dikira oleh orang luar, namun ia juga tidak dapat menyampaikan secara terang-terangan bahwa ia tidak meminum obat yang diresepkan secara rutin dan dalam segala kesempatan selalu menyempatkan minum wine. Ia merasa orang luar akan semakin tidak memahami dirinya, dibandingkan dengan kondisi seperti saat sekarang ia didatangi dalam proses penyelidikan.
Penonton sendiri mulai dibawa untuk mempercayai sudut pandang orang luar, bahwa dr Anna Fox memang tertekan sehingga behalusinasi dengan membayangkan hal-hal yang muncul secara berkala dan intens di layar kaca. Sutradara Joe Wright , dengan sangat rapih membangun perpektif pemikiran penonton mengikuti alur orchestra sudut pandang yang ia susun.
Saat alasan dibalik kondisi dr Anna Fox terungkap penonton pun dibawa pada empati dan rasa memaklumi akan nasib buruk yang menimpa dr Anna Fox, dan ini menghadirkan twist yang tak terduga, namun tidak menjelaskan serangkain peristiwa yang dimunculkan secara intens di layar kaca.
Saat sudut pandang dirubah, maka twist berikutnya pun mengejutkan dan memberikan alur penjelasan lain, yang mampu membuat penonton menampilkan banyak emosi dan komentar tergantung sudut emosi yang berhasil disentuh oleh alur cerita film ini.
Diadaptasi dari novel berjudul sama , ditulis oleh A. J. Finn, dan dipubilkasikan oleh William Morrow pada 2 January 2018 , maka film ini dapat ditonton saat ini di Netflix,