Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Signal 100: Sinopsis dan Ulasan

by Paulus Ladiarsa
February 1, 2021
in Action, Articles, Asia, Drama, Horor, Movie Articles, Movies, Reviews, Thriller
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Semakin menambah panjang daftar film-film Jepang tentang permainan maut, hadir Signal 100. Seperti kebanyakan film asal negeri matahari terbit lainnya, Signal 100 diadaptasi dari serial manga berjudul sama karya Arata Miyatsuki dan ilustrator Shigure Kondo yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 2015 di majalah Young Animal.

Film layar lebar live actionnya ini disutradarai oleh sineas muda wanita Lisa Takeba dan dibintangi oleh aktris remaja Kanna Hashimoto yang kerap membintangi film-film adaptasi manga /anime. Lalu, masih ada pula Shido Nakamura, aktor veteran yang mungkin paling dikenal lewat performanya sebagai pengisi suara Ryuk di franchise Death Note.

Dalam formula yang satu tarikan napas dengan film Jepang bertema permainan maut paling populer, Battle Royale, Signal 100 berkutat tentang sekelompok siswa sekolah menengah yang mengalami nasib sial menjadi sasaran pilihan hukuman guru psikopat mereka. Kematian mengerikan, pengkhianatan, dan perasaan benci tersembunyi menunggu momen kelulusan kelas sekolah tak bernama yang belokasi di sebuah kawasan pedesaan ini. Mereka harus memastikan diri bahwa mereka harus mengikuti aturan –tanpa mereka ketahui jika tidak ingin nyawa mereka melayang.

 

Rena Kashimura (Kanna Hashimoto) menikmati beberapa hari terakhirnya menjadi siswa sekolah menengah. Ia dan sahabatnya Haruka Koizumi (Yumi Wakatsuki) sedang merencanakan perjalanan kelulusan untuk merayakannya. Teman sekelas mereka juga sedang mempersiapkan waktu setelah mereka lulus. Tetapi, ketika mereka datang ke sekolah untuk mempersiapkan festival budaya terakhir mereka, sesuatu yang tidak terduga terjadi.

Guru mereka Shinobe (Shido Nakamura) memutuskan untuk mengubah jalan hidup mereka selamanya. Ia menghipnotis 36 muridnya dan menyematkan 100 sinyal sugesti pada mereka, yang jika dipicu, mengakibatkan orang tersebut bunuh diri. Apapun caranya.

Baca Juga:  Film "Weapons" dari Zach Cregger: Sebuah Film Horor yang Berpotensi Berbagi Universe dengan "Barbarian"

Sang guru cukup ‘baik’ untuk memberitahukan beberapa di antaranya – jika melakukan penyerangan pada seseorang berarti bunuh diri – bisa dengan cara melompat dari jendela atau menikam diri senduru ke benda tajam terdekat. Namun, sugesti selebihnya harus mereka temukan sendiri. Namun, meski mereka dapat mengungkap sugesti lainnya, hanya ada satu cara untuk bisa selamat dari hipnotis bunuh diri itu. Semua harus mati kecuali satu orang.

Rena, Sota Sakaki (Yuta Koseki) dan murid-murid lainnya lalu bersekutu untuk bisa keluar bersama dari situasi dilematis ini. Akan tetapi, ada beberapa murid seperti Hayato Wada (Toshiki Seto) yang berniat hanya demi keselamatannya seorang diri. Akankah Rena dan Sota bisa menemukan cara membatalkan hipnotis ini? Atau apakah mereka semua ditakdirkan mati mengenaskan?

Walaupun mungkin formula kisahnya tidak terpaut jauh dengan film-film bertema permainan maut Jepang lainnya, Signal 100 bisa dibilang solid dan mudah dinikmati kalangan awam tanpa perlu membaca manganya terlebih dahulu. Berbanding dengan film-film bertema sama, sajiannya tidak kalah menarik, dan bahkan mampu bersinar di beberapa bagian.

Salah satunya di sektor pembentukan karakternya, yang meski hanya memberikan sesi sangat pendek tentang kehidupan normal mereka (kisaran 5 menit saja-red) mampu memerlihatkan sekelumit pemahaman tidak hanya tentang sang tokoh utama namun juga semua karakter murid, meski terbilang dangkal tetap bisa memancing emosi saat korban mulai berjatuhan. Dan, khas film permainan maut, adegan-adegan kematian di sini beberapa di antaranya menjurus brutal.

Namun, karena batasan durasi dan terlalu banyak karakter yang terlibat membuat para karakter utamanya begitu stereotipe. Protagonis utama yang tipikal pahlawan kebenaran dan pendamping yang tidak kalah baiknya. Sementara di sisi lain ada tokoh yang ibarat difungsikan sebagai antagonis utama ‘mesin pembunuh sempurna’ yang jadi pemain paling tangguh di permainan maut ini.

Baca Juga:  Pemenang Baeksang Arts Awards 2025 : Film Korea Menuai Penghargaan Bergengsi

Dari segi performa para pemainnya, meski tidak sampai tahap mengagumkan, namun barisan talenta muda ini mampu tampil baik dengan skrip yang diberikan pada mereka. Faktor plus minus signifikan lainnya adalah bagi mereka yang membutuhkan motif yang jelas untuk guru jahat atau setidaknya membutuhkan sejumlah informasi latar belakang dasar – Signal 100 mungkin bukan film Anda. Tidak ada yang menunjukkan bahwa kelas khusus ini layak mendapat hukuman guru, misalnya saja ada murid yang kecanduan bermain slot online atau merundung seseorang. Sebaliknya ia tampaknya telah menyembunyikan diri psikopatnya yang gila sampai saat ini dan hanya menghukum ‘murid-muridnya yang tercinta’ untuk hiburannya sendiri.

Dengan demikian, jika Anda menikmati film permainan kematian dan mudah puas dengan kematian yang mengerikan dan tidak banyak cerita, Signal 100 adalah perjalanan singkat yang menyenangkan untuk membantu Anda menghabiskan waktu. Memang, ada sebuah adegan yang notabene tidak perlu karena tidak memberi kontribusi apapun pada kisahnya, namun secara keseluruhan sajian Signal 100 dapat dikategorikan lumayan impresif.

 

Tags: Battle RoyaleLisa TakebaShido NakamuraYuta Koseki
Previous Post

Joel Kinnaman Bergabung dengan Serial Remake In Treatment

Next Post

King Kong Vs Godzilla (1962): Menapak Tilas Duel Dua Monster Ikonik

Related Posts

Devil's Mouth
Barat

Kathryn Newton & Lana Condor Bersatu Hadapi Teror Hiu Maut di Film Thriller Terbaru Devil’s Mouth

19/05/2025
Victorian Psycho
Barat

Maika Monroe Gantikan Margaret Qualley dalam Film Thriller Ghotik “Victorian Psycho”

19/05/2025
Rambo
Action

Prekuel Rambo Siap Diproduksi, Akan Angkat Masa Muda John Rambo di Perang Vietnam

19/05/2025
Deeper
Action

Tom Cruise dan Ana de Armas Siap Beraksi dalam Film Supernatural “Deeper”

17/05/2025
Next Post
King Kong Vs Godzilla (1962): Menapak Tilas Duel Dua Monster Ikonik

King Kong Vs Godzilla (1962): Menapak Tilas Duel Dua Monster Ikonik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.6K Subscribers • 329 Videos • 499K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
1 

Popular 24 Hours

  • Ketindihan

    Kenali Mitos Jin Beuno

    656 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    29967 shares
    Share 11986 Tweet 7492
  • Review Film “Surga di Telapak Kaki Bapak”

    440 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Hari Ibu Jadi Horor: Promosi Unik Film Final Destination: Bloodlines Kejutkan Penonton

    415 shares
    Share 166 Tweet 104
  • Prekuel Rambo Siap Diproduksi, Akan Angkat Masa Muda John Rambo di Perang Vietnam

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags