Bagi para penggemar duet dua aktor Will Smith , (berperan sebagai Michael Eugene “Mike” Lowrey ) dengan Martin Lawrence , ( berperan sebagai Marcus Burnett ) setelah 17 (tujuh belas) tahun berlalu , menjadi berkesan saat film Bad Boys for Life diputar dalam teater dengan sistem multi-proyeksi , yang dikenal juga sebagai Screen X di CGV.
Seri ketiga film Bad Boys ini mengisahkan kembalinya duo detektif ini yang beraksi untuk terakhir kalinya dalam membasmi penjahat yang sangat keji.
Dimulai dari tahun 1995 , film Bad Boys mengawali awal suksesnya pasangan duo ini menjadi karakter polisi yang saling melengkapi walaupun dengan gaya dan tingkah laku yang berbeda . Karakter yang dibuat oleh George Gallo ini mampu meraih box office senilai $ 141,4 juta , dan tangan dingin sutradara Michael Bay pun mampu membuat munculnya kelanjutan film ini dengan judul Bad Boys II , dan kembali mencetak box office senilai $ 273,3 juta.
Keseruan yang dapat dirasakan kali ini dalam teater dengan sistem multi-proyeksi ini , dikarenakan layar kiri dan kanan pun menampilkan secara penuh :
- Pada saat panorama kota tempat lokasi pembuatan film dibuat yaitu antara lain Meksiko dan Miami , hal ini membuat seolah penonton ikut serta berada di lokasi tersebut.
- Pada saat momen percakapan yang mendalam , dari hati ke hati , penonton dibawa untuk turut serta masuk ke dalam layar .
- Pada saat adegan aksi tembak menembak, kejar mengejar antara lain dengan menggunakan kendaraan muktahir Porsche 911 .
Tiga hal ini dibantu dengan tata suara dilengkapi dengan speaker di kiri kanan memastikan penonton terpesona dan terbawa emosinya , tenggelam dalam dialog humor hingga momen duka yang diramu dalam alur cerita kali ini.
Kejutan demi kejutan pun tampil memberikan pengingat akan artinya keluarga, waktu yang terus berjalan hingga pada akhirnya usiapun meminta prioritas yang berbeda dan kesempatan munculnya divisi baru yang menggunakan teknologi sebagai salah satu cara menyelesaikan tindakan kejahatan tanpa banyak korban berjatuhan. Menarik saat melihat bagaimana perjalanan antara cara lama dan cara baru ini dipertemukan, penolakan demi penolakan yang terjadi hingga akhirnya kesolidan team terbentuk rapih demi mencapai tujuan yang sama.
Alur cerita yang terbangun kali ini memang berbeda dari film sejenis yang banyak beredar .
Bagi para penggemarnya, film ini memang memberikan reuni yang menyenangkan dan memberikan kesan mendalam, namun bagi para penonton baru dengan banyaknya film sejenis yang beredar, mungkin akan mendapati alur cerita dalam film ini tidaklah begitu mengesankan, serta aksi-aksi yang diberikan seakan klise dan pengulangan dari yang lain.
Reuni ini akankah menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi dasar dari dibuatnya kelanjutan serial berikutnya? Nampaknya semua akan kembali pada selera penonton masa kini, namun sebagai dasar kelanjutan memang telah dipersiapkan dengan apik.
Film ini masih dapat ditonton dalam format Screen X hanya di beberapa bioskop , sehingga pastikan reuni kali ini berkesan dan tak terlupakan. (cinemags/NutyLarawaty)