Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) 2024
Setelah tiga tahun vakum karena pandemi Covid-19, Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) kembali hadir dengan megahnya untuk menghibur para penikmat film.
Festival ini akan berlangsung selama empat hari mulai tanggal 20 hingga 23 Februari 2024, mengusung tema “Love’s Mosaic: A Cinematic Celebration of Human Connection”.
Menurut Deputy Chief Marketing Officer Plaza Indonesia, Zamri Mamat, tema ini menggambarkan semangat perpaduan cinta, kebahagiaan, dan hubungan manusia melalui seni sinema. “Love’s Mosaic: A Cinematic Celebration of Human Connection” menghadirkan cerita-cerita yang penuh makna, memperlihatkan keindahan dan kompleksitas dari berbagai jenis hubungan dalam kehidupan manusia.
Lebih lanjut, Mamat menjelaskan bahwa tema ini mencerminkan keberagaman kisah yang akan dipertontonkan melalui enam judul film yang disajikan dalam festival ini.
PIFF tahun ini tidak hanya membawa film-film dari Indonesia saja, tetapi juga dari berbagai belahan dunia.
Hal ini menjanjikan pengalaman menonton yang menarik dan mendalam bagi para penonton, dengan memperluas wawasan mereka tentang keberagaman budaya dan hubungan manusia yang universal.
Festival ini diharapkan menjadi ajang yang meriah dan penuh inspirasi bagi pecinta film, serta memberikan dukungan bagi para sineas untuk terus berkarya meskipun dalam kondisi yang sulit akibat pandemi.
PIFF juga menjadi wadah yang memungkinkan para penonton untuk terhubung secara emosional dengan cerita-cerita yang dihadirkan, dan mungkin bahkan membawa pesan-pesan yang menginspirasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan tema yang mengangkat nilai-nilai universal tentang cinta, kebahagiaan, dan keterhubungan manusia,
Plaza Indonesia Film Festival 2024 diharapkan menjadi salah satu peristiwa budaya yang berkesan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat pecinta film di Indonesia dan di seluruh dunia.
Berikut ini daftar sinopsis film yang diputar dalam acara Plaza Indonesia Film Festival 2024:
1. Women from Rote Island
Film independen karya Jeremias Nyangoen ini mengisahkan seorang perempuan asal Pulau Rote. Sosok perempuan itu bernama Orpha, ia adalah seorang pekerja imigran ilegal yang dipulangkan dari Sabah, Malaysia.
Alih-alih mendapatkan ketenangan, di kampung halamannya Orpha harus berjuang menjalani kehidupannya dengan rasa trauma dan melawan kekerasan hingga diskriminasi. Film ini akan segera mengudara di layar bioskop Tanah Air dalam waktu dekat, tepatnya pada 22 Februari 2024 mendatang.
2. Sara
Mengangkat isu yang terbilang cukup tabu bagi masyarakat Indonesia, Sara yang dibintangi oleh Asha Smara Darra dan Christine Hakim bercerita tentang perjalanan seorang transpuan. Film ini bercerita tentang kehidupan seorang transpuan bernama Sara yang harus kembali ke desanya setelah mendengar kabar pemakaman ayahnya.
Kepulangannya ke kampung halaman juga membuatnya terkejut kala menemukan sang ibu yang telah kehilangan ingatan tentangnya sebagai seorang putra, akibat dari trauma kehilangan suaminya.
3. Ratu Adil
Dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, serial ini menceritakan kehidupan Lasia Soerya (Dian Sastro) sebagai seorang ibu dan istri. Suatu ketika, kehidupan keluarganya diusik oleh sembilan naga.
Satu per satu, orang terdekatnya mulai berguguran dan keluarganya makin terancam. Selain Dian Sastro, serial ini juga dibintangi oleh aktor Nino Fernandez
4. In Our Day
Festival film ini turut menampilkan karya dari Korea Selatan yakni In Our Day. Film ini bercerita tentang seorang perempuan berusia 40-an yang untuk sementara tinggal di rumah temannya yang memelihara kucing.
Di sisi lain, terdapat seorang pria berusia 70-an yang tinggal sendirian, lalu kucingnya mati karena sudah tua. Suatu ketika, masing-masing dari mereka kedatangan tamu, yakni seorang perempuan dan laki-laki yang masing-masing berusia 20-an dan 30-an.
5. Four Daughters
Berikutnya, Plaza Indonesia Film Festival juga akan menayangkan film Four Daughters. Film ini menceritakan tentang sosok bernama Olfa, seorang ibu asal Tunisia yang kehilangan dua putrinya secara misterius.
Digarap oleh Kaouther Ben Hania, film ini memadukan elemen dokumenter dan fiksi. Sebuah film tentang kehilangan, trauma, dan kompleksitas menjadi ibu.
6. Fallen Leaves
Fallen Leaves berfokus pada kisah Ansa dan Holappa, dua manusia kesepian yang mencari cinta pertamanya. Keduanya bertemu secara tak sengaja di suatu bar di tempat mereka tinggal.
Akan tetapi, hubungan keduanya untuk menuju akhir yang manis mengalami banyak tantangan. Mulai dari kehilangan nomor telepon, hingga alamat yang salah.
Film ini akan menyuguhkan kisah hubungan keduanya dalam balutan humor dan melankolis.
7. The Zone of Interest
Bertema drama historis, film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Martin Amis. Film ini akan menceritakan kisah Rudolf Hoss, seorang komandan militer dari kamp konsentrasi di Auschwitz.
The Zone of Interest akan menunjukkan kebrutalan dari Holocaust yang terjadi di Auschwitz melalui sisi-sisi yang tak diperhitungkan.