Scobby-Doo. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 lewat serial animasi televisi produksi Hanna-Barbera, Scooby-Doo, Where Are You! Tokoh kreasi Joe Ruby dan Ken Spears ini sukses menjelma menjadi satu dari karakter anjing kartun paling terkenal di dunia perfilman, terutama di era 1990an.
Akibat kesuksesannya itu, Hanna- Barbera dan suksesornya, Warner Bros Animation, kemudian memproduksi banyak kisah follow-up dan spin-off serial televisinya, beberapa rilisan yang episode spesial televisi, film televisi animasi, dan film direct-to video-nya. Sementara, di ranah film layar lebar sendiri Scooby-Doo sempat tampil dalam versi animasi komputer di dua installment layar lebar live action-nya, yang diproduksi Warner Bros, lewat arahan Raja Gosnell dan dirilis pada tahun 2002 dan 2004.
Untuk versi serial televisinya sendiri, Scooby-Doo sempat mengalami beberapa kali penuangan versi, yang beberapa di antaranya pernah tayang di pelbagai stasiun televisi tanah air. Setelah menghilang selama 15 tahun, sekarang hadir versi barunya dengan judul Scoob! Mirip dengan yang terjadi pada Smurfs (yang juga dua film layar lebar live action-nya digawangi Raja Gosnell), untuk Scoob! mengalami perubahan format, menjadi animasi komputer total.
Scoob! Ditulis oleh Matt Lieberman ( The Addams Family) dan disutradarai oleh Tony Cervone ( Space Jam). Sedangkan untuk jajaran penyulih suaranya adalah bintang-bintang populer Hollywood: Zac Efron sebagai Fred Jones, Amanda Seyfried sebagai Daphne Blake, Will Forte sebagai Norville “Shaggy” Rogers, Gina Rodriguez Sebagai Velma Dinkley, serta penyulih suara veteran Frank Welker sebagai sosok ikonik Scooby-Doo. Didukung Mark Walhberg sebagai superhero Blue Falcon, Jason Isaacs sebagai Dick Dastardly, Ken Jeong sebagai Dynomutt, serta Kiersey Clemons sebagai Dee Dee Sykes.
Di film terbarunya ini, Scooby- Doo dan tim Mystery Inc. menghadapi kasus misteri paling menantang sepanjang karier mereka: menghentikan upaya sebuah plot untuk mendatangkan anjing hantu Cerberus ke dunia. Plot itu rupanya berkaitan dengan takdir besar yang dimiliki Scooby serta mempertemukan Mystery Inc dengan Blue Falcon dan kompatriotnya: Dynomutt dan Dee Dee Sykes.
Film ini ditujukan sebagai upaya reboot yang dilakukan Warner Bros terhadap saga Scooby-Doo sekaligus babak pertama dari rencana jangka panjang cinematic universe Hanna-Barbera. Untuk itulah di sini juga menghadirkan sosok-sosok populer kartun Hanna-Barbera lainnya baik sebagai karakter penting ataupun sekadar cameo, terutama dari serial Wacky Races.
Sebagai babak penggebrak sekaligus juga menjadi batu penjuru untuk meremajakan franchise lawas sukses, sedikit disayangkan Scoob! Hasilnya terasa kurang maksimal. Walaupun terasa benar upaya untuk memancing perasaan nostalgia fans lamanya, salah satunya dengan merekonstruksi adegan opening theme versi lawasnya, ada substansi penting yang justru kurang tereksplor dengan baik di sini.
Saya sendiri bukan merupakan fans berat Scooby-Doo. Meski saat kecil sering menyaksikan setiap episodenya, menyaksikan semua versi film layar lebar live actionnya, serta sempat pula menyaksikan pelbagai versi baru serial kartunnya, namun saya tidak sampai jatuh hati pada franchise ini. Akan tetapi, meski bukan fans berat pun, akan bisa merasakan perbedaan titik berat dalam Scoob! dengan penuangan di kartun terdahulunya. Di sini, bisa dibilang tidak ada misteri mengenai rumah-rumah berhantu. Alih-alih, lebih ke film aksi superhero namun menampilkan para karakter dari Scooby-Doo.
Perlu ditekankan, daya tarik utama dari saga Scooby-Doo lawas adalah petualangan menghibur yang sejatinya adalah kisah pengusutan kasus yang dilakukan para detektif remaja. Namun, hal itu agak terkaburkan di sini, karena yang disorot di sini justru lebih ke perkembangan hubungan antara Shaggy dan Scooby, sementara substansi yang dimaksudkan hanya menjadi bumbu cerita saja.
Namun, meski mungkin kurang memuaskan fans lamanya, secara keseluruhan Scoob! Bakal menjadi tontonan yang pas untuk anak-anak atau kalangan yang ingin menyaksikan film dengan tema yang ringan. Film ini mempunyai serangkaian tembang pop yang tidak asing lagi di telinga, beberapa humor universal yang kekanak-kanakkan, beberapa humor dengan referensi budaya pop populer masa kini serta secara penceritaan mudah dimengerti.