Franchise Matrix dari Warner Bros Pictures bisa jadi memulai sesuatu baru yang menjadi trend dan viral pada masanya, sehingga dengan kemunculan film The Matrix Resurrections ini membuatnya sangat dinanti-natikan oleh penontonnya.
Film ini tak lepas dari film-film terdahulunya dan Cinemags telah menyarankan untuk terlebih dahulu menonton film pendahulunya
Baca ; Intisari Singkat Saga The Matrix / Rekap Bagian I & Bagian 2
Pada alur cerita kali ini, Lana Wachowski tampil masih tetap konsiten dengan pakemnya , yang menyuarakan mengenai kegelisahan dan pemikiran mendalam akan manusia . Supaya menarik , maka film ini tetap dikemas dalam balutan aksi .
Namun kali ini, Lana Wachowski memberikan pula porsi drama yang lebih besar , untuk membantu penonton kembali ingat akan film pendahulunya . Hal ini dapat dimaklumi mengingat , film ini tumbuh melalui generasi yang berbeda, sehingga penekanan ini nampaknya memang mutlak diperlukan, agar generasi saat ini dapat memahami apa yang sebenarnya hendak disampaikan oleh film Matrix Resurrection ini.
Lana Wachowski, juga memberikan elemen humor tambahan, yang mampu membuat fansnya kembali bernostalgia dan turut tertawa melihat karakter-karakter favorit mereka Neo (Keanu Reeves) dan Trinity (Carrie – Anne Moss) , tampil diantara para karakter lainnya yang muda dan bersemangat. Neo dan Trinity , menjadi semacam simbol dan yang memberikan semangat bagi mereka,
Untuk mengetahui apakah realitasnya adalah konstruksi fisik atau mental, untuk benar-benar mengenal dirinya sendiri, Thomas Anderson (Keanu Reeves) sekali lagi harus mengikuti kelinci putih serta memilih dari dua pil yang diberikan kepada dirinya.
Namun kali ini ada sesuatu yang berbeda , yang menggambarkan mengenai proses evolusi itu sendiri. Di tengah perbedaan inilah Neo harus memutuskan apa yang terbaik bagi umat manusia dengan mempertimbangkan proses itu sendiri.
Tampil juga disini Yahya Abdul-Mateen II (“Candyman,” franchise “Aquaman”) memainkan Morpheus yang bijaksana dan duniawi. Perannya disini seperti biasa, berfungsi sebagai pemandu Neo sementara juga memenuhi tujuannya sendiri yang lebih besar dalam perjalanan penemuan diri yang sangat unik.
Jessica Henwick (“Iron Fist” TV, “Star Wars: Episode VII – The Force Awakens”) berperan sebagai peretas Bugs, kelinci putih dalam misi untuk menemukan orang yang mengorbankan dirinya untuk umat manusia – dan bersedia mengambil risiko apa pun diperlukan untuk mencari legenda yang dia idolakan.
Penampilan menarik muncul dari Jonathan Groff (“Hamilton,” TV “Mindhunter”), yang berperan sebagai mitra bisnis Thomas Anderson dan juga Neil Patrick Harris (“Gone Girl”) yang berperan sebagai terapis Thomas.
Mengingat bahwa yang nampak bisa jadi bukanlah yang sebenarnya , maka para karakter ini tampil meyakinkan , membawa para penonton ke sisi lain dari yang selama ini sudah diketahui terkait akan Matrix pada film-film pendahulunya.
Karakter-karakter lama lainnya yang muncul adalah Priyanka Chopra Jonas (“Quantico”) berperan sebagai wanita muda dengan kebijaksanaan di luar tampilan dan tentunya Jada Pinkett Smith (“Angel Has Fallen,” TV “Gotham”) yang hadir kembali sebagai Niobe, Jenderal yang pernah berjuang untuk kelangsungan hidup Zion dan sekarang melihat kesejahteraan rakyatnya dengan api yang akrab di matanya, meskipun rasa tidak percaya dan kecurigaan atas kembalinya Neo.
Secara keseluruhan film ini mampu membangkitkan nostalgia akan film-film pendahulunya, serta membuka kembali kemungkinan akan berlanjutnya franchise , dari tangan tim kreatif Wachowski yang ada di belakang layar termasuk juga kolaborator “Sense8”: direktur fotografi Daniele Massaccesi dan John Toll, desainer produksi Hugh Bateup dan Peter Walpole, editor Joseph Jett Sally, desainer kostum Lindsay Pugh, supervisor efek visual Dan Glass, dan komposer Johnny Klimek dan Tom Tykwer.