Tebusan Dosa
Film yang diproduksi oleh Palari Films , kembali memberikan genre baru yang berbeda dari genre film Indonesia.
Kali ini mengusung cerita horor misteri, film yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen .
Alur kisah dan adegan tampil berbeda dan hasilkan sesuatu karya yang sekelas film festival, namun mudah diikui dan dimengerti alur kisahnya oleh penonton pada umumnya.
Film ini ditulis skenarionya oleh Yosep Anggi Noen bersama Alim Sudio.
Palari Films sebelumnya juga telah merilis sebuah genre baru melalui filmnya yang tayang khusus melalui platform Netflix, berjudul Kabut Berduri.
Cinemags berkesempatan menghadiri screening filmnya dan memang menyaksikan sebuah komposisi yang unik.
Baca juga : Ibu akan Berjuang Mencari Anaknya
Review Tebusan Dosa
Saat mata memandang layar , memang terasa kembali bagaimana sutradara Yosep Anggi Noen, sangat memperhatikan komposisi gambar per gambar.
Detil komposisi, warna semi gelap yang menggambarkan sebuah entitas ataupun kabut misteri , dihadirkan dengan rapih dan berkesinambungan.
Ini membuat penikmat film festival, kembali berdecak kagum akan kerapihan sutradara ini.
Untuk alur ceritanya, sebenarnya mengusung sebuah hal sederhana yang ada di kehidupan nyata netizen Indonesia.
Dimana para penduduknya masih percaya adanya kekuatan dan keterikatan antara satu sebab akibat antara satu peristiwa dengan masa lalu.
Kemasan ini diterjemahkan dalam adegan film, sehingga menimbulkan misteri yang harus dipecahkan bersama-sama oleh penonton yang menyaksikan.
Potongan puzzle demi puzzle dihadirkan, lengkap dengan narasi dan adegan penghubung. Masih terasa asa sedikit loop hole, namun mungkin secara tersamar sebenarnya telah dijelaskan pula.
Ini merupakan sebuah film dengan gaya film festival , namun dikarenakan penceritaannya menarik dan meninggalkan misteri yang harus dipecahkan.
Nampaknya bagi penonton tipe tertentu akan menimbulkan trigger tertentu, yang membuat untuk kembali menonton untuk mencari jawaban dari loop hole yang tercipta.
Penampilan Para Pemeran
Cinemags menilai penampilan aktris Happy Salma sebagai Wening, nampaknya terlihat wajar dengan penekanan emosi seorang Ibu sesuai porsinya.
Kehadirannya dalam film ini , dirasakan sangat pas menggambarkan seorang perempuan dengan masa lalu yang ingin ia tinggalkan. Namun serentetan kejadian pun, memaksanya untuk menguak kembali masa lalu tersebut.
Adapun Shogen, sebagai karakter Tetsuya. Walaupun muncul dengan gaya agak kaku, auranya memang memancarkan misteri tersendiri.
Akhir kisah yang diberikan melalui film ini, memang terasa pas dibawakan oleh Shogen .
Kedekatan hubungan antara Shogen dengansutradara Yosep Anggi Noen, nampaknya yang membuat pemilihan aktor ini dengan auranya berhasil memberikan kejutan.
Namun bagi penonton penggemar misteri, memang mendekati paruh akhir cerita, sudah mulai dapat meraba arah alur cerita.
Namun bagi penonton pada umumnya , akan terasa tetap mengejutkan dan bagus.
Skenario Apik
Cinemags menilai, penulisan skenario yang dibuat dalam bentuk kepingan-kepingan puzzle ini sangat menantang saat penyatuannya.
Siapa yang sangka bahwa duo penulis Yosep Anggi Noen bersama Alim Sudio, mampu hadirkan sesuatu yang berbeda .
Kemudian penyatuan dua budaya Jepang dan Indonesia, mengalir dengan manis. Jadikan penarik tersendiri bagi penonton pada umumnya.
Sebagai penutup review Tebusan Dosa, maka film Ini benar-benar memperkaya genre film Indonesia saat ini. Sudah dapat disaksikan di bioskop-bioskop di Indonesia