Hadirkan rasa horor berbeda, kental budaya Thailand
Sinopsis Film Shutter
Tun (Ananda Everingham) dan Jane (Natthaweeranuch Thongmee) tak sengaja menabrak seorang gadis dalam perjalanan pulang kondangan. Takut dimintai tanggung jawab, mereka kabur.
Tak ada yang melapor ke polisi. Tak ada pula yang dilarikan ke rumah sakit akibat kecelakaan.
Meski begitu, Tun dan Jane merasakan ada keanehan yang tak lazim, karena setelahnya, ada banyak kejadian janggal.
Sejumlah penampakan arwah muncul di foto hasil jepretan Tun.
Curiga, Jane menyelidiki dan menyadari ini berkaitan dengan gadis yang mereka tabrak tempo hari.
Kejadian aneh pun makin intens.
Review Shutter
Bagi Cinemags, yang telah menyaksikan film ini berulang kali. Hanya beberapa hal ini yang menjadi perhatian lebih :
1.Budaya Thailand
Bagaimana budaya Thailand mempengaruhi sekali alur jalannya cerita film ini.
Di negara ini , untuk mengingatkan sesorang agar tidak bertindak sembarangan.
Oleh itu maka biasanya sedari kecil.
Anak-anak biasa diceritakan akan legenda / cerita rakyat . seperti misalnya legenda Mae Naak Phra Khanong, Pret dan lain-lain
Kesemuanya telah menjadi begitu populer sehingga mereka telah menjadi bagian dari budaya populer Thailand.
Inilah yang kemudian menginspirasi film, drama, dan bahkan menjadi daya tarik wisata.
Pada film Shutter inipun juga Cinemags temukan hal yang sama. Melalui plot yang membuat bulu kuduk berdiri.
Pesannya mudah tersampaikan pada penontonnya yaitu jangan sembarangan meninggalkan sesuatu yang kamu perbuat. Bertanggung jawablah.
Korban tabrak lari yang menjelma menjadi roh yang gentayangan ini, seakan membuka mata penonton , di sela-sela rasa ketakutan yang luar biasa.
Akan sentilan tanggung jawab , menjaga adab perbuatan dan perkataan.
2. Terampilnya sutradara Banjong Pisanthanakun
Kemampuan sutradara ini dalam membangun imajinasi penonton , dapat dikatakan tiada bandingannya.
melalui bahasa gambar, pengambilan adegan yang tertata rapih.
Sutradara ini mampu menyampaikan kegelisahan dalam pemikiran penonton akan para pelaku yang dengan seenaknya tak bertanggung jawab.
Meninggal kan sosok korban tabrak lari, apapun alasannya , sangatlah tak terpuji.
Oleh sutradara ini lalu dikemas dalam bentuk kisah mengerikan, kembali mengikuti gaya pakem budaya Thailand.
Untuk mengingatkan sesorang agar tidak bertindak sembarangan.
Ini sangat mengena, terlebih saat akhir kisah, diperlihatkan hal yang mampu membawa perasaan relate bagi penontonnya.
Pemikiranpun mendadak timbul tanpa disadari.
Bagaimana jika yang selama ini aku lakukan, menimbulkan pula hal sama.
Walaupun tidak se ekstrim dalam alur cerita ini.
Namun film ini termasuk yang dapat membuat dan membawa penontonnya ke titik emosi terdalam .
Bagi yang penasaran , akan timbulnya ulasan ini.
Mungkin ada baiknya, juga menonton berulang kali film ini, agar dapat merasakan emosi dan transfer pesannya.
Budaya Thailand yang lekat akan hantu-hantu ini, dapat dikatakan akan terus menghantui imajinasi dan menginspirasi para sineas negara ini Shutter dapat ditonton di aplikasi Klik Film mulai tanggal 8 Desember 2024