Viu Original I Do(n’t) Love Him mengisahkan hidup Kayna (diperankan oleh Prilly Latuconsina) yang kacau dalam segala baik itu karier, cinta, dan kesehatan.
Saat ia menghadapi tuduhan menjiplak karya penulis lain yang mengancam karier dan reputasinya sebagai novelis sukses, dia diputusi oleh kekasihnya dan kesehatannya juga terganggu karena stres.
Sekarang, dia bekerja sebagai editor di sebuah penerbit yang baru didirikan, milik Bisma (diperankan oleh Cinta Brian), seorang pria yang tampaknya dingin dan cepat dibencinya.
Dalam prosesnya, Bisma membantu Kayna menyembuhkannya dengan caranya yang unik, dan Kayna juga memberikan rasa baru dalam hidup Bisma.
Review I Don’t Love Him
Setelah beberapa episode yang menguras emosi .
Akhirnya gosip mengenai hubungan Kay dan Bisma secara perlahan tersebar di perusahaan, dan tentunya hal ini akan mempengaruhi masa depan dari Analogi.
Di tengah huru-hara yang terjadi di perusahaan, Gading (diperankan oleh Fero Walandouw), datang kembali ke kehidupan Kay.
Kedatangan Gading kembali ke kehidupan Kay berhasil membuat keadaan menjadi lebih rumit dari sebelumnya. Terlebih lagi tentang hubungan Bisma dan Kay, tetapi mereka berdua berusaha untuk tetap profesional dengan apa yang sedang mereka kerjakan.
Di tengah-tengah itu, Kay masih mencari tahu siapa dalang di balik @akunanonim.
Setelah sekian lama Kay dibayang-bayangi dengan sosok di balik @akunanonim, akhirnya identitas akun tersebut terungkap.
Kay tidak bisa menahan keterkejutannya saat mengetahui siapa orang di balik aun tersebut, dan hal ini berhasil membuat Kay terpuruk.
Setelah semua kejadian ini, Kay harus memutuskan langkah terbaik apa yang harus ia pilih untuk hidupnya.
Secara keseluruhan alur kisah series ini mengalir dengan baik, dengan Prilly Latuconsina hadir dengan kematangan akting yang bertambah tinggi.
Namun dapat dikatakan serial ini , selamat dikarenakan kehadiran Prilly dan mampu memberikan penekanan akan emosi yang dirasakan oleh Kay.
Tingkat pemahaman akan serial ini juga , akan dengan sangat mudah diterima oleh para penontonnya. Namun tearsa ide cerita, agak kurang fresh, karena telah tersebar pula ide yang cerita yang relatif sama.