Ini bukan Hukuman, Namun Refleksi
Penggalan pengertian ini, terasa termuat dalam film Budi Pekerti
Setelah tergadang dan tersebar info , film ini mendapatkan nominasi sebanyak 17 pada Festival Film Indonesia.
Serta sederet keberhasilannya di luar negeri, maka tak heran permutaran perdana film ini sangat berhasil menarik perhatian
Setelah tayang perdana di #TorontoInternationalFilmFestival (#TIFF) 2023 & pemutaran khusus di Yogyakarta dan Bandung, film #BudiPekerti besutan sutradara Wregas Bhanuteja akhirnya akan tayang di bioskop2 tanah air mulai 2 November 2023.@rekatastudio
๐ผ ๐๐๐๐๐ผ๐ฟ… pic.twitter.com/tXLccXAkeq
โ Cinemags (@cinemagsnews) October 31, 2023
Pemutaran perdana di Indonesia adalah di Jakarta Film Week, dan ini pun mendapatkan review positif.
Review Budi Pekerti
Disutradari Wregas Bhanuteja , sejak awal pengadeganan , terlihat sangat berbeda selayaknya dalam film Penyalin Cahaya ,
Penonton dibawa masuk ke sebuah tempat yang jauh berbeda dari film-film Indonesia masa kini , pada umumnya.
Terlihat kuat adalah bagaimana setting lokasi dan bahasa , terasa kental sekali mengakar dan memang membawa prespektif penonton untuk memasuki dunia berbeda dan baru , sebuah “kota antah berantah” di Indonesia.
Disini, penonton pun dibawa memasuki dunia penuh kejujuran, tepo seliro, memahami orang lain dari sudut pandang berbeda.
Pengulangan maupun penekanan pada kalimat
Ini bukan Hukuman, Namun Refleksi
Seolah mengingatkan penonton, bahwa akan ada cara baru yang sebenarnya telah ada sejak lama. Sering digunakan oleh para leluhur di sebuah “kota antah berantah” di Indonesia.
Disana pengajar utamanya adalah Ibu Prani (Ine Febriyanti), yang akan mendapatkan promosi untuk menjadi Wakil Kepala Sekolah .
Guru yang satu ini, dikenal akan metode unik, kreatif, serta berbeda yang menjadikan anak didiknya menjadi pribadi yang lebih baik.
Namun ibarat mata uang , ada dua sisi dari setiap peristiwa .
Maka saat ada sisi yang terambil secara berbeda sudut pandangnya , lalu kemudian viral di media sosial , maka guru ini pun , harus bersiap menerima konsekuensinya.
Dengan modal keyakinan, serta dukungan anak perempuannya Tita (Prilly Latuconsina) , Bu Prani pun terlihat menjalankan misi nya , menerangkan , serta merefleksikan.
Namun dunia yang menjadikan viral sebuah hal tidak positif , rupanya menganut unsur patriaki. Apa yang diucapkan oleh rekan pengajarnya dan juga anak lelakinya Muklas (Angga Yunanda) terjadilah
Akhirnya permasalahan pun menjadi semakin lebar dan menyentuh sisi gelap mata uang tersebut.
Munculah versi refleksi dari Gora (Omara Esteghlal) yang semakin mengejutkan.
Film ini sebenarnya banyak dan mendalam sekali pesannya , setiap penonton akan menemukan hal berbeda setiap kali menontonnya.
Jika penasaran akan unsur – unsur yang hendak disampaikan oleh sutradaranya, dapat menonton berulang kali. Dijamin akan ada pesan baru dari pemutaran filmnya, yang berfungsi sebagai pengingat.
Buat kamu yang penasaran, sudah bisa menonton film Budi Pekerti di bioskop