Sejak diluncurkan penayangan perdananya per tanggal 17 Oktober 2019, maka film Perempuan Tanah Jahanam menjadi viral dan menjadi buah bibir perbincangan netizen. Bagi yang telah menonton beramai-ramai memberikan teori dan sudut pandang versi pribadi mengenai jalan cerita yang berlangsung. Bagi yang belum menonton, dibuat menjadi merasa penasaran dan bertanya-tanya serta ingin menyaksikan sendiri, adegan demi adegan yang berlangsung dalam film tersebut.
Belum sreg rasanya, jika belum menonton dengan mata kepala sendiri , dan jika sudah menonton, ada perasaan bangga tersendiri, jika dapat ikut serta mengomentari film ini dan ikut memberikan pendapat pribadinya.
Fenomena menarik ini, juga pernah dialami oleh film Joko Anwar sebelumnya seperti antara lain Pengabdi Setan (2017) dan A Copy of My Mind (2015).
Komentar dan pujian juga semakin banyak diberikan, seperti yang disampaikan oleh :
1. David Bayu , vokalis band NAIF , melalui sosial media twitternya
““Abis nonton perempuan tanah jahanam emang jahanam banget dah ni film saya kebanyakan nutup mata pake kupluk, tapi kerennya si tetep lah”.
2. Blog internasional Cinema Escapist
Dalam segmen review bertajuk :
Review: “Perempuan Tanah Jahanam” Features Joko Anwar’s Trademark Use of Indonesian Symbols to Tell a Chilling Tale
Joko Anwar’s latest movie is a ghost story—but it’s less horror flick and more Javanese cultural exposition
disampaikan sebagai berikut:
““He again draws on the images and symbols of Java, and cleverly deploys them to highlight the beauty and the richness of the culture, while also hinting at deeper, darker, and untold things.” yang berarti,
“Sekali lagi ia mengeksplorasi imaji dan simbol Jawa dan dengan cerdas memakainya untuk menyoroti keindahan dan kekayaan budaya, sambil juga mengisyaratkan hal-hal yang lebih dalam, lebih gelap, dan tak terkatakan.”
Namun baiknya kita melihat saat media visit yang dilakukan untuk mempromosikan film , serta saat para pemain blak-blakan dan tanpa sensor menyampaikan perasaan mereka akan sosok Joko Anwar dan film Perempuan Tanah Jahanam.
Dalam video amatir berdurasi 7:51 ini, dapat terlihat ekspresi dan perasaan para pemain saat mengungkapkan perasaan mereka masing-masing terkait project dan harapan mereka.
Hadir di lokasi Tara Basro yang berperan sebagai Maya, Marissa Anita yang berperan sebagai Dini dan Zidni Hakim yang berperan sebagai Ki Donowongso.
Di awal Tara Basro menyampaikan rasa ketertarikannya akan script yang diberikan dan sangat berharap sekali untuk mendapatkan peran.
Adapun Marissa Anita merasa terhormat dan bangga sekali saat dapat mengikuti casting dan mendapatkan peran.
Ditimpali pula oleh Zidni Hakim , yang menyampikan betapa beratnya persaingan yang harus dijalani demi mendapatkan peran. Zidni Hakim yang juga bermain dalam film Joko Anwar-Gundala sangat bangga saat dirinya diingat oleh Joko Anwar dan kemudian mendapatkan peran.
Lebih lanjut para pemain juga menyampaikan pendapat dan perasaan mereka masing-masing akan Joko Anwar dalam proses menjalani syuting film Perempuan Tanah Jahanam
Film Perempuan Tanah Jahanam banyak mendapatkan pemain baru yang diaudisi khusus untuk film ini dengan disertai pemain lokal di daerah lokasi syutingdi desa-desa sekitar Malang, Gempol, Lumbang, Bromo, Lumajang, Ijen, dan Banyuwangi
Film Perempuan Tanah Jahanam dibintangi oleh Tara Basro, Marissa Anita, Ario Bayu, Christine Hakim, Asmara Abigail, Kiki Narendra, Tengku Rifnu, Zidni Hakim, Faradina Mufti, Abdurahman Arif, Mian Tiara, Eka Nusa Pertiwi, Aghniny Haque, Arswendy Bening Swara, Ramadhan Al Rasyid, dan Ical Tanjung.