Omara Esteghlal atau biasa dipanggil Omar ternyata diam-diam sudah pulang ke Indonesia sejak bulan Juli 2020 lalu. Kuliahnya di St. Olaf Minnesota terpaksa terhenti sementara waktu dan dilakukan secara daring karena pandemi COVID-19. Namun, kepulangannya ke Indonesia ternyata membawa berkah. Ia malah mendapatkan kesempatan untuk berperan sebagai Suharnoko Harbani, salah satu kadet penerbang di film KADET 1947.
Nama Omar melejit sejak ia memainkan tokoh Piyan dalam film Dilan 1990.
KADET 1947 adalah film drama berlatar sejarah yang mengangkat kisah persahabatan calon penerbang Angkatan Udara dan mengulas sisi lain anak muda di tahun 40-an.
Omar yang sejak kecil sudah terobsesi dengan miniatur dan buku-buku tentang pesawat tempur sangat senang bisa terlibat di proyek film ini.
“Pas dapat kesempatan main di film ini, it feels like dream come true. Proses syutingnya seru banget! Apalagi dengan adanya replika sembilan pesawat tempur yang sengaja dibangun untuk keperluan produksi film ini.”
Film ini juga dibintangi oleh Kevin Julio, Bisma Karisma, Martino Lio, Wafda Saifan, Fajar Nugra, Chicco Kurniawan, Andri Mashadi, Ario Bayu, Ibnu Jamil, Mike Lucock, Indra Pacique, Hardi Fadhillah, dan Givina.
Bermain bersama sederet nama terkenal di industri film awalnya sempat membuat Omar merasa minder. “Tapi salutnya mereka semua malah membimbing aku dan kasih banyak masukan. Akhirnya, aku malah jadi banyak belajar dari mereka. Senang banget bisa ketemu dengan mereka di proyek ini,” ujarnya.
Syuting film KADET 1947 di sekitar Wonosari dan Yogyakarta dilakukan dengan aturan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Meskipun dilakukan di tengah pandemi, semua kegiatan syuting selama lebih dari 30 hari berjalan dengan lancar. “Prosesnya lumayan berat karena syutingnya lebih banyak di outdoor, tanah lapang, hutan, dan sungai dengan berbagai macam tantangan, apalagi buat film perang seperti ini. Tapi aku enjoy dan excited meskipun selepas syuting aku masih harus mengerjakan banyak tugas untuk dua jurusan kuliah yang aku ambil, psikologi dan filsafat,” cerita Omar.
Ia berharap film KADET 1947 dapat menjadi film yang menghibur sekaligus memberikan edukasi yang mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.