Monster Hunter telah ditarik dari penayangan di bioskop Cina karena reaksi rasisme baru-baru ini. Film Paul W.S. Anderson yang sebenarnya sangat dinantikan oleh para penggemar tersebut telah perdana di China pada akhir pekan lalu, mendahului perolisan di Amerika Utara yang jatuh pada tanggal 25 Desember. Dari peredara nakhir pekan di China tersebut, film ini telah menghasilkan lebih dari $5 juta. Penghasilan tersebut dilaporkan cukup baik untuk meraih tempat ketiga di box office China akhir pekan ini, namun demikian keadaan semuanya telah berubah sekarang.
Bioskop di seluruh China mulai menarik Monster Hunter dari daftar tayang mereka. Penonton lokal memperhatikan bahwa film tersebut merujuk pada frase kuno dan rasis “Chi-nese, Japa-nese, dirty knees.” Setelah itu bioskop diarahkan untuk memberikan pengembalian uang dari tiket yang sudah dibeli dan diminta untuk menarik film dari iklan. Pihak studio sempat merevisi film tersebut untuk penayangan lebih lanjut di China, namun versi tersebut juga tidak diterima oleh pemerintah dan otoritas setempat.
Apa pun masalahnya, orang-orang tidak senang dengan lelucon yang digunakan dalam film yang dibintangi oleh Milla Jovovich dan Tony Jaa tersebut dan mengumumkan ketidaksenangan mereka di Twitter versi China, Weibo. Dan akibatnya kini Monster hunter mendapatkan ulasan buruk di seluruh internet terutama di China.
Pada saat studio sedang berjuang untuk membawa film mereka ke bioskop, reaksi publik tentang rasisme ini bisa semakin membuat keadaan semakin parah (untuk film Monster hunter). Bioskop di Amerika Utara sebagian besar tutup dan telah berhenti beroperasi sejak awal tahun ini, jadi pendapatan box office internasional apa pun adalah sebuah nilai tambah. Monster Hunter akan kehilangan pendapatan box office yang sangat besar dari peredaran di China karena “kasus” ini.
Monster Hunter menceritakan kisah tim militer PBB yang dipimpin oleh Kapten Natalie Artemis yang jatuh melalui portal misterius dan berakhir di dunia yang jauh di mana monster berkeliaran di daratan. Diliputi oleh bahaya yang tidak siap untuk mereka tangani, Artemis dan timnya harus mengandalkan keterampilan seorang pahlawan lokal yang mengabdikan dirinya untuk membela rakyatnya dari monster raksasa dengan menggunakan kulit dan kerangka mereka sendiri sebagai senjata untuk melawan mereka.