Tepat pada jam 19.30 WIB tanggal 10 Oktober 2021. Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2021 akhirnya secara
resmi mengumumkan daftar nominasi Festival Film Indonesia 2021.
Bertempat di Dome Park Senayan dan disiarkan secara langsung secara daring melalui aplikasi VIDIO, keempat duta FFI 2021: Tissa Biani, Jefri Nichol, Angga Yunanda, dan Prilly Latuconsina, membacakan 22 nominasi kategori penghargaan Piala Citra FFI 2021.
Namun suasana malam itu, juga dimeriahkan dengan permainan cahaya , sehingga suasana terlihat sangat megah berhasil ditampilkan kepada para penonton yang menyaksikan secara online
Daftar nominasi tersebut merupakan hasil seleksi dan penjurian yang dilakukan oleh 54 orang Juri Nominasi perwakilan dari asosiasi-asosiasi profesi perfilman, yang terdiri dari 45 orang Juri Nominasi untuk kategori Film Cerita Panjang dan 9 orang Juri Nominasi untuk kategori Film Non Cerita Panjang. Mereka telah bekerja sejak 15 September hingga 5 Oktober 2021.
Ketua Bidang Penjurian FFI 2021, Garin Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sistem penjurian tahun ini dilakukan pada tiga aspek penting, yaitu :
- Penghormatan kepada organisasi profesi film dengan proses dasar penjurian dilakukan melalui asosiasi-asosiasi profesi perfilman,
- Sistem penjurian tahap akhir untuk memilih pemenang terbaik menggunakan sistem dewan juri yang sebelumnya pernah dilakukan oleh FFI, dan
- Partisipasi masyarakat yang lebih luas untuk kategori kritik film dan kategori film, aktor, dan aktris terfavorit pilihan penonton.
Garin Nugroho juga menambahkan, “Proses penjurian sampai dengan tahap penentuan nominasi melewati beberapa lapisan. Untuk kategori Film Cerita Panjang, penentuan daftar pendek berisi 22 film dilakukan melalui penjurian oleh 15 asosiasi profesi dan penentuan nominasi dilakukan oleh tiga orang perwakilan asosiasi profesi melalui voting dan juga diskusi. Sampai dengan tahap nominasi ini, Komite Penjurian antusias dan puas dengan hasil yang diperoleh lewat hadirnya keberagaman tema, genre, visual, dan juga munculnya nama-nama baru. Hal ini menggambarkan geliat pelaku film Indonesia yang tetap tumbuh beragam walau dalam era pandemi yang
tidak mudah.”
Proses penentuan nominasi kategori Film Non Cerita Panjang dan kategori Kritik Film juga telah dilakukan dengan sangat baik oleh juri-juri perwakilan asosiasi profesi yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Pembacaan-pembacaan mengenai tema dan relevansinya dengan situasi terkini hingga pada kualitas teknis dibahas panjang lebar.
Seluruh proses penjurian murni dilakukan oleh para juri yang terpilih serta disaksikan dan diawasi oleh Komite Penjurian dan Akuntan Publik. Kredibilitas dan kerja keras yang diperlihatkan oleh asosiasi profesi dan insan juri nominasi FFI menunjukkan profesionalisme, geliat, dan semangat kebangkitan perfilman nasional pada masing-
masing profesi. Sebuah semangat yang saling menumbuhkan untuk ekosistem perfilman Indonesia.
Selain itu, Komite Tetap FFI 2021 juga telah memilih 15 anggota Dewan Juri Akhir yang diisi oleh profesional dan ahli dari berbagai latar profesi yang mewakili ekosistem film Indonesia dari berbagai generasi. Mereka dipilih berdasarkan rekomendasi atau usulan dari masing-masing asosiasi profesi perfilman dan juga masukan dari para
insan perfilman.
Dewan Juri Akhir akan melaksanakan tugasnya hingga awalNovember 2021 untuk menentukan pemenang 17 kategori penghargaan.
Untuk kategori Film Non Cerita Panjang (film cerita pendek, film dokumenter panjang, film dokumenter pendek, film animasi panjang, dan film animasi pendek) dan Kritik
Film, asosiasi-asosiasi profesi perfilman terkait juga telah menunjuk masing-masing- masing tiga orang yang akan bertugas sebagai Dewan Juri Akhir penentu pemenang masing-masing kategori penghargaan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), Hilmar Farid mengucapkan selamat kepada karya- karya yang lolos seleksi. Penyelenggaraan FFI adalah upaya pemerintah bersama para insan perfilman untuk melestarikan nilai-nilai budaya bangsa, kearifan lokal, dan
pembangunan bangsa melalui film. FFI juga menjadi ajang penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman Indonesia yang telah diselenggarakan sejak tahun 1955 yang berfungsi sebagai tolok ukur prestasi, apresiasi, dan promosi film Indonesia.
“FFI tahun 2021 merupakan tahun kedua yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Kendati demikian, industri film Indonesia masih tetap berjuang untuk melahirkan karya-karya terbaiknya dalam situasi yang terbatas. Lewat FFI, kita juga bisa memperkenalkan dan mempromosikan film-film kita ke dunia, bahkan tak menutup kemungkinan membuat studio besar tertarik dengan film yang kita miliki, sehingga penting bagi kita untuk tetap menggelar Festival Film Indonesia,” jelas Hilmar.
Hilmar menambahkan, karena itulah tema FFI tahun ini merupakan refleksi dari semangat insan film Indonesia tersebut, yaitu tema “Sejarah Film dan Media Baru” dengan subtema “Beralih Masa, Bertukar Rasa Film Indonesia”. Diharapkan tema tersebut dapat menjadi landasan untuk mengobarkan semangat dan apresiasi untuk perfilman Indonesia dalam menghasilkan karya baru dengan teknologi.
“Kemendikbudristek mendukung penuh pelaksanaan FFI 2021 dengan memberikan penghargaan kepada insan perfilman atas karya film terbaik pada setiap kategori sehingga dapat menguatkan industri film dalam negeri dan sebagai ajang promosi film Indonesia di internasional. Ini juga menjadi langkah dalam memajukan kebudayaan
kita melalui film,” pungkas Hilmar.
Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia akan diadakan pada 10 November 2021 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan dan disiarkan langsung secara daring melalui akun YouTube Festival Film Indonesia, Kemendikbudristek RI, dan Budaya Saya.
(cinemags)