GoPlay, platform video-on-demand bagian dari ekosistem Gojek kini menghadirkan Perempuan Tanah Jahanam film horror thriller pemenang penghargaan karya Joko Anwar untuk menyapa para penggemar Indonesia langsung #diRumahAja mulai tanggal 20 Mei 2020 secara eksklusif di GoPlay.
Perempuan Tanah Jahanam bercerita tentang Maya (Tara Basro) dan sahabatnya, Dini (Marissa Anita) yang pergi ke desa asalnya untuk mencari tahu harta warisan keluarganya. Tanpa mereka sadari, bahaya telah menanti dengan seluruh penduduk desa yang selama ini telah mencari Maya, berpikir bahwa ia bertanggung jawab atas sebuah kutukan.
Film Perempuan Tanah Jahanam merupakan film hasil produksi BASE Entertainment, bekerja sama dengan Hollywood (Ivanhoe Pictures), Indonesia (Rapi Films dan Logika Fantasi), dan Korea Selatan (CJ Entertainment). Film dengan judul Impetigore untuk pasar internasional ini dibintangi oleh Tara Basro, Marissa Anita, Ario Bayu, Christine Hakim, Asmara Abigail, Kiki Narendra, Tengku Rifnu, Zidni Hakim, Faradina Mufti, Abdurahman Arif, Mian Tiara, Eka Nusa Pertiwi, Aghniny Haque, Arswendy Bening Swara, Ramadhan Al Rasyid, dan Ical Tanjung. Film ini telah sukses menjadi film box office Indonesia di tahun 2019 dengan 1,7 juta penonton dan dinobatkan sebagai film terbaik Joko Anwar. dan disebut-sebut mengungguli keseraman Pengabdi Setan.
“Kami sangat bersemangat menyambut Perempuan Tanah Jahanam di platform kami. Kehadiran PTJ ini sudah lama dinanti-nanti serta telah direkues berulang kali baik oleh pengguna setia GoPlay maupun penggemar yang penasaran dengan cerita Maya dan Dini. Hal ini didukung dengan kombo horror-thriller yang termasuk sebagai top 5 genre favorit di dalam platform kami. Karya teranyar Joko Anwar di bioskop ini tentunya menjadi salah satu konten unggulan dan eksklusif untuk pengguna GoPlay saat #dirumahaja ” jelas Sasha Sunu, VP Marketing GoPlay
Sebagai karya yang begitu dicintai, setelah tayang perdana di bioskop seluruh Indonesia di 17 Oktober 2019, film ‘Perempuan Tanah Jahanam’ terus memperluas jaringan penggemar dengan mewakili karya anak bangsa di 2020 Sundance Film Festival (Amerika Serikat), International Film Festival Rotterdam (Belanda) dan Göterborg Film Festival (Swedia). Selain itu ‘Perempuan Tanah Jahanam’ juga berhasil didistribusikan di mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Hongkong, Macau, Laos, Kamboja, dan Myanmar.
“Saya sangat senang akhirnya Perempuan Tanah Jahanam bisa rilis di GoPlay. Banyak yang ketika rilis di bioskop tidak sempat nonton atau takut nonton. Sekarang bisa nonton Perempuan Tanah Jahanam di rumah dengan setting yang paling diinginkan: ruangan gelap, terang, bebas. Yang sudah nonton dan ingin kembali mengunjungi Desa Harjosari bersama Maya dan Dini bisa kesana lagi. Mudah-mudahan Perempuan Tanah Jahanam bisa dinikmati banyak orang. Di dalam negeri dan di luar. Sambutan untuk Perempuan Tanah Jahanam juga membanggakan. Setelah direspon hangat di Sundance Film Festival, Perempuan Tanah Jahanam juga segera rilis secara komersial di luar negeri”,
ujar Joko Anwar.
Kehadiran Perempuan Tanah Jahanam sejalan dengan misi GoPlay yang ingin semakin mendekatkan dan memperkenalkan masyarakat Indonesia terhadap konten Indonesia yang berkualitas. Selain itu rangkaian Festival Film dan Serial Online di GoPlay turut menghadirkan Ratu Ilmu Hitam, film horor popular bioskop di akhir 2019, ditulis oleh Joko Anwar.
Para penonton dapat menonton Perempuan Tanah Jahanam dan membeli akses GoPlay melalui website www.goplay.co.id/ffso dimana selama bulan Mei 2020, pengguna setia mendapatkan potongan harga 50% untuk pembelian akses GoPlay. Pengguna cukup membayar Rp 45.000 untuk akses selama 1 bulan dan Rp 29.000 untuk akses selama 2 minggu.
Melalui berbagai konten eksklusif terbaru bagi pengguna, GoPlay terus melanjutkan misi dalam mengoptimalkan industri perfilman dengan lebih gencar memperkenalkan film-film dan serial Indonesia kepada masyarakat. Mengusung semangat #FilmIndonesiaUntukIndonesia, GoPlay akan menyalurkan 20% hasil pendapatan dari penjualan akses nonton ke BPI (Badan Perfilman Indonesia) sebagai bentuk apresiasi pekerja film yang berdampak di masa pandemi COVID-19.