Kabar gembira, sebuah proyek reboot dari film Under Siege sedang dalam pengembangan. Ya, menurut laporan dari Deadline, pihak studio sudah mulai bergerak maju untuk mempersiapkan reboot dari film aksi tahun 1992 tersebut. Dan yang menarik perhatian adalah proyek ini sedang dikerjakan di Warner Bros. bersama dengan Timo Tjahjanto sebagai sutradara dan Umair Aleem sebagai penulis naskahnya. Rencananya film ini akan langsung ditayangkan di HBO Max, namun hingga kini tidak ada kabar tentang Steven Segal yang kembali, baik di depan atau di belakang kamera.
Timo Tjahjanto saat ini sedang mengerjakan proyek Last Train to New York, sebuah remake versi Amerika dari film zombie Korea, Train to Busan. FYI, Timo sendiri mulai mencuri perhatian Hollywood melalui film The Night Comes for Us, sebuah film thriller aksi kriminal yang dibintangi oleh duo The Raid, Iko Uwais dan Joe Taslim. Film ini adalah salah satu film paling liar, paling brutal yang pernah ada selama lima tahun terakhir. Selain film aksi, Timo juga pernah terjun ke genre horor dengan menyumbangkan kontribusinya dalam segmen “Safe Haven” dari antologi V/H/S 2 dan menulis / mengarahkan Sebelum Iblis Menjemput. Penulis skenario Umair Aleem, sementara itu, terkenal karena menulis film aksi Kate yang tayang di Netflix dan dibintangi oleh Mary Elizabeth Winstead.
Under Siege yang asli dirilis pada tahun 1992, disutradarai oleh Andrew Davis dan ditulis oleh J. F. Lawton. Film ini dibintangi oleh Steven Seagal sebagai Casey Ryback, mantan Navy SEAL yang beraksi untuk menghentikan sekelompok tentara bayaran yang dipimpin oleh William Strannix (Tommy Lee Jones) yang menguasai kapal perang USS Missouri. Gary Busey, Erika Eleniak, dan Colm Meaney juga ikut membintangi film yang cukup sukses di tangga box office tersebut, dan bahkan sejak itu dikenal sebagai salah satu film terbaik Seagal. Film ini berhasil meraup lebih dari $156 juta secara global ketika dirilis dan mendapatkan sekuel berjudul Under Siege 2: Dark Territory, yang masih berhasil menghasilkan lebih dari $104 juta secara global.