Dosen Ghaib
Alur kisah berdasarkan legenda yang telah lama tersebar di kalangan mahasiswa dan viral di sosial media.
Dheeraj Kalwani
Terlihat sangat antusias memperkenalkan film yang diadaptasi dari cerita viral di sosial media tersebut.
Banyak yang bertanya akan seperti apa filmnya? Waktunya kami persilahkan penonton untuk menilai.
Film ini bukan cuma teror, tapi membawa isu penting dalam pendidikan Indonesia
Salah satu isu yang ditekankan adalah tidak boleh lagi adanya dosen killer di kampus.
UGM sudah dengan tegas menolak adanya dosen killer. Kami ingin menunjukkan dampaknya seperti apa jika pembelajaran tidak dilakukan dengan baik.
Guntur Soeharjanto
Sebagai sutradara kemudian melanjutkan dengan antusiasnya.
“Senang akhirnya bisa merilis film ini.
Cerita yang dikembangkan dari kisah viral punya tantangannya tersendiri. Semua unsur viral harus masuk, tapi cerita juga tidak boleh sembarangan harus nyambung,”
Evelyn Afnilia
Sebagai penulis naskah pun menyampaikan
“Rasanya di setiap jenjang pendidikan ada ya guru galak, dosen killer.
Dulukan mikirnya itu proses pembelajaran, tapi dengan peningkatan kesadaran pentingnya kesehatan mental, semua berubah.
Ini yang menjadi dasar saya mengembangkan cerita,”
Gala Premiere
Dee Company menggelar Gala Premiere di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Agustus 2024.
Acara yang disambut antusias ini dihadiri Dheeraj Kalwani (CEO & Producer), Guntur Soeharjanto (Sutradara), Evelyn Afnilia (Penulis), Egi Fedly, Ersya Aurelia, Rayn Wijaya, Annette Edoarda, Endy Arfian (Pemain).
Ersya Aurelia bercerita pengalamannya ketika menjalani proses syuting film Dosen Ghaib bersama pemain lainnya yaitu Annette Edoarda, RRyan Wijaya dan Endy Arfian.
Pada proses syuting film yang akan tayang pada 15 Agustus mendatang ini, Ersya mendapatkan pengalaman yang baru yaitu digantung menggunakan sling dalam sebuah adegan untuk perannya sebagai Amelia.
Hal ini bukan hanya terjadi dalam waktu yang singkat saja namun cukup lama hingga diakui oleh Ersya tubuhnya menjadi pegal.
“Film ini memberikan pengalaman yang baru ketika syuting. Banyak banget adegan yang pakai sling dan kita harus diam lama kalau belum take supaya slingnya tetap aman. Lumayan pegal,” kata Ersya Aurelia.
Pengalaman ini bukan hanya dirasakan oleh Ersya namun juga Annette Edoarda yang juga harus berurusan dengan sling ketika menjalani adegan untuk perannya sebagai Maya.
Pada awalnya ia mengaku tidak masalah harus menunggu pengambilan gambar dengan menggunakan sling, namun baru keesokan harinya ia merasakan pegal ditubuhnya.
“Aku ada adegan yang jatuh dari atas terus slingnya di pinggangkan. Nah itu aku ditahan tunggu take. Berkali-kali take nggak masalah, tapi besok paginya berasa encoknya,” cerita Annette Edoarda.
Rayn Wijaya yang berperan sebagai Emir juga merasakan dampak dari proses syuting film Dosen Ghaib ini. Di mana setelah menjalankan syuting ia merasa kalau pendidikanitu tidak baik dengan menggunakan kekerasan namun harus memikirkan emosi dan mental siswanya juga.
“Film ini memberikan pemikiran baru, bahwa pendidikan nggak harus menyiksa anak. Emosi dan kesehatan mental anak perlu diperhatikan,” beber Rayn Wijaya.
Bagi Endy Arfian film Dosen Ghaib ini bukan hanya menampilkan horor semata namun juga nilai mengenai persahabatan yang tinggi.
“Persahabatan juga penting ditampilkan di film Dosen Ghaib. Kita kuliah nggak cuma mengejar nilai, tapi juga berproses bersama, sosialisasi dengan teman-teman,” tandasnya.
Penasaran dengan filmnya? Yuk nantikan segera tayang di bioskop tanggal 15 Agustus 2024