How To Make Millions Before Grandma Dies
GDH kembali hadir dengan film yang alur ceritanya akan membuat penonton menangis ataupun terenyuh hatinya.
Kepiawaian dalam mengikat emosi penonton ini , menghasilkan tontonan yang tak akan lekang dari pembahasan penyuka genre ini.
Terlebih lagi para pemeran dalam film ini, termasuk yang disukai oleh penggemar film Thailand yaitu:
- Putthipong Assaratanakul.
- Usha Seamkhum.
- Sanya Kunakorn.
- Sarinrat Thomas.
- Tontawan Tantivejakul
Namun sebelumnya, berikut adalah sinopsis film How to Make Millions Before Grandma Dies (Grandma Dies)
Karakter utama dalam film ini adalah M, sehingga penonton diarahkan untuk selalu melihat dari sudut pandang M.
M adalah seorang pemuda yang berhenti kuliah untuk jadi seorang game caster. Hal ini ia lakukan dengan harapan agar bisa mendapatkan uang dengan jumlah yang banyak lewat cara yang ia anggap mudah.
M kemudian mendapat inspirasi dari sepupunya yang berhasil meraih warisan rumah megah setelah menghabiskan waktu merawat kakeknya sebelum meninggal.
Setelah itu, M berniat untuk merawat neneknya yang baru saja divonis terkena kanker stadium akhir. Harapannya, M bisa mendapat warisan yang besar setelah merawat Amah, seperti yang dialami oleh sepupunya.
Tema Universal
Melalui plot cerita semacam ini, memang dirasakan unsur-unsur cerita yang termuat disini sangat universal dan mudah diterima penonton dimanapun berada.
Namun unsur yang paling penting adalah bagaimana kehidupan akan membawa seseorang melupakan hal-hal yang sebenarnya lebih penting.
Ia sebenarnya telah memilikinya, namun karena perhatiannya berpindah akan hal lain, maka ini pun dilupakan.
Review berikut ini mengandung spoiler, sehingga bagi yang belum menonton, diharapkan tidak membacanya.
Review Film Grandma Dies
Pada babak pembuka, penonton dihadirkan pada permasalahan warga China keturunan Thailand. Ini merupakan tema keluarga yang universal, karena di seluruh negara akan ditemui kondisi ini.
Kemudian penonton juga dibawa pada perbedaan generasi, atau dapat dikatakan gap usia , yang mengakibatkan pola pikir berbeda.
Ini terlihat dari adegan menabur bunga di tanah perkuburan. Serta merta adegan ini kembali terasa sangat universal dan menyentuh emosi penontonnya.
Babak-babak selanjutnya hanyalah merupakan upaya agar dapat memenangkan apa yang M inginkan. Ia rela melakukan apa saja, agar tujuannya tercapai.
Disini penonton pun akan merasa terkait emosinya, karena hampir semuanya akan melakukan hal yang sama. Ada yang melakukannya secara tersirat dan ada pula yang secara terang-terangan.
Efek Pesan yang Tersirat
Sutradara dan penulis skenario Pat Boonnitipat (Bad Genius), kembali terlihat ingin menyisipkan pesan moral kepada para penontonnya.
Pesan ini begitu mengena di hati, sehingga tetesan air mata ataupun rasa haru dengan segera menyelimuti para penontonnya.
Cinemags menilai ia berhasil membungkus rangkaian pesan ini dalam sebuah adegan penutup yang sangat mengena di hati penontonnya.
Elemen pengambilan gambar yang ia hadirkan mencakup lambang-lambang hingga pengingat akan keluarga. Elemen ini saat ini mulai ditinggalkan, sehingga dengan hadirnya kembali, memberikan memori mendalam.
Kemudian dialog-dialog ringan serta sindiran dari nenek kepada cucunya, juga menyentuh hati. Dengan mudah niat M tertebak dan penonton dibuat penasaran mengapa nenek tetap mau menerima M.
Kejutan yang ternyata muncul di akhir cerita, terasa sebagai pengingat penonton, akan arti melupakan hal-hal yang sebenarnya lebih penting dalam kehidupan.
M sebagai representasi dari hal ini, memberikan pemikiran yang menohok sisi kemanusiaan paling dalam dari penonton film ini.
Film How to Make Millions Before Grandma Dies (Grandma Dies) direkomendasikan untuk ditonton bersama keluarga.
Ini adalah sebuah catatan kecil penuh cinta dari Sutradara dan penulis skenario Pat Boonnitipat.