Festival Film Madani merupakan festival film internasional yang bertujuan untuk menggambarkan kehidupan umat Islam di berbagai belahan dunia.
Tujuannya adalah agar masyarakat di Indonesia lebih memahami keberagaman kehidupan, nilai-nilai Islam, impian dan harapan umat Islam lainnya, yang pada akhirnya menumbuhkan rasa persaudaraan dan toleransi antar sesama manusia.
Festival Madani telah berlangsung dari tanggal 20 November hingga 4 Desember 2020, namun ada satu film yang menarik berjudul Glasses.
Film ini memiliki premis sederhana tentang kacamata si nenek yang rusak.
Dalam film besutan Reza Aghaei ini dikisahkan seorang nenek yang hidup dengan dua cucunya, Sara dan Saeed. Sara anak perempuan yang lincah dan mudah penasaran. Sedangkan si kakak, Saeed lebih berhati-hati.
Suatu ketika neneknya yang sedang sakit meminta cucunya mengambilkan kacamatanya. Ia ingin melihat dengan jelas wajah kedua cucunya.
Sara merasa cemas. Ia lalu memberitahu kakaknya kalau ia tadi bermain-main dengan kacamata si nenek. Lalu dengan takut-takut ia menunjukkan kacamata itu ke si kakak. Rupanya kacamatanya rusak cukup parah.
Dengan cemas kakak beradik itu mencari akal. Lalu mulailah petualangan adik kakak itu mencari bantuan dengan uang tunai yang terbatas karena kartu ATM mereka tertelan dan semua petugas bank libur pada hari tersebut. Hingga suatu ketika keduanya berjumpa dengan anak laki-laki asal Afghanistan bernama Aman.
Dari gaya bertutur, film ini ada sedikit kemiripan dengan “Children of Heaven”. Sesuatu hal yang nampaknya sederhana kemudian menjadi rumit karena kondisi dan nasib pelakunya yang sedang sial pada hari itu.
Alhasil kakak beradik itu kemudian terlibat dengan berbagai kejadian gara-gara kacmata rusak, yang terasa kompleks bagi kedua anak kecil tersebut.
Ceritanya sederhana dan gaya bercerita seperti ini bukan suatu ide yang anyar. Tapi tetap saja film ini menarik berkat performa akting para pemerannya yang luwes, terutama tiga anak kecil pemeran Sara, Saeed, dan Aman. Merekalah penggerak cerita dalam film ini.
Penonton diajak ikut merasakan kejengkelan Saeed kepada adiknya yang ceroboh. Penonton juga kemudian diajak bersimpati kepada Saeed atas masalah kartu ATM-nya, juga bersimpati kepada Aman yang tabah.
Selama 75 menit ini penonton ‘hanya’ diajak mencari solusi dari masalah Sara dan Saeed. Meski demikian, para penonton dijamin tak akan bosan karena gambar-gambar yang disajikan cukup menawan.
Penonton diajak berjalan-jalan menyusuri jalan-jalan di Iran di kawasan tempat tinggal yang relatif sederhana, pertokoan, dan lorong-lorong tempat pengungsi dari Afghanistan.
Selain “Glasses” masih ada puluhan film lainnya yang telah disajikan dalam Festival Film Madani 2020.
Sumber artikel , penulis Dewi Puspa