Sulit dipercaya kita sudah sebulan terlepas dari “tamparan” atau the slap di acara Oscar yang mengguncang dunia hiburan tahun ini. Akibat tamparan itu, banyak proyek Will Smith di masa depan telah dibatalkan atau ditunda. Dan kini Variety melaporkan bahwa proyek film Emancipation milik Apple yang dibintangi oleh Smith juga telah ditunda hingga 2023, menjadikannya film Smith terbaru yang terpengaruh oleh peristiwa malam itu.
Meskipun tidak ada tanggal pasti untuk film thriller aksi periode dari Antoine Fuqua tersebut, film ini tadinya diharapkan menjadi proyek kandidat film penghargaan utama Apple berikutnya setelah pemenang Film Terbaik tahun ini, CODA. Apple belum mengkonfirmasi tanggal atau berita ini, tetapi salah satu sumber Variety mengatakan bahwa film thriller itu tidak akan tayang di Apple TV+ akhir tahun ini. Namun, ada kemungkinan tipis film tersebut dirilis tahun ini karena sumber yang sama juga berbicara tentang bagaimana ada diskusi antara Apple dan pembuat film ini tentang rilis musim gugur film yang masih berlangsung. Namun hal itu sangat tidak mungkin mengingat situasi dan masalah Will Smith belum membaik dalam sebulan terakhir.
Dikatakan juga bahwa film tersebut mungkin belum siap untuk rilis pada tahun 2022 karena Fuqua masih dalam tahap pasca-produksi untuk film tersebut. Bahkan sebelum peristiwa tamparan, Emancipation telah berada di jalan yang sulit sepanjang produksinya. Film ini awalnya menunda produksinya untuk memindahkan lokasi syuting dari Georgia ke Louisiana untuk memprotes undang-undang pembatasan pemungutan suara di negara bagian tersebut. Kemudian film tersebut ditunda lagi karena kehancuran akibat Badai Ida dan kasus COVID pada Agustus 2021.
Emancipation sendiri akan berkisah tentang Peter, seorang budak yang melarikan diri dan terpaksa harus mengecoh dan menghindari pemburu berdarah dingin di rawa-rawa berbahaya Louisiana. Ia melakukan perjalanan berliku ke Utara untuk bergabung dengan Union Army. Ketika sampai di tempat tujuannya ia harus melakukan pemeriksaan medis untuk bergabung dengan Angkatan Darat dan setelah memperlihatkan punggungnya yang penuh dengan bekas luka cambuk mengerikan yang hampir membunuhnya mereka mendokumentasikannya melalui sebuah foto. Ketika foto, yang kemudian dikenal sebagai “The Scourged Back,” diterbitkan oleh Independent dan Harper’s Weekly pada tahun 1863, hal itu menjadi bukti terbesar dari kekejaman perbudakan di Amerika.
Antoine Fuqua telah mulai mengembangkan proyek ini untuk beberapa waktu, setelah pertama kali membaca naskahnya dua tahun lalu dan merasakannya serta membandingkannya dengan perasaan yang sama dengan yang dialami banyak orang. Dengan plot yang condong mirip dengan 12 Years a Slave dan Apocalypto, Fuqua merasa perlu untuk memberi faktor yang kuat untuk membedakan film ini dari film-film tersebut.