Film Lafran Akhirnya Tayang
Hari ini film Lafran tayang, menggambarkan kehidupan Lafran Pane, seorang mahasiswa heroik di Sekolah Tinggi Islam (STI)
Sosok yang meningkatkan semangat nasionalis dan keislaman kader serta masyarakat.
Di Balik Kisah
Pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta, di tengah kancah revolusi fisik, Lafran mendirikan HMI setelah melakukan konsolidasi sejak November 1946, dengan bantuan dosen tafsirnya, Husein Yahya.
Meskipun Lafran menolak disebut sebagai satu-satunya pendiri HMI, akhirnya Kongres HMI XI di Bogor pada 23-29 Mei 1974 menetapkannya sebagai pendiri HMI.
Sebagai ketua pertama HMI, ia menjabat dalam waktu tersingkat.
Hanya dalam tujuh bulan, pada 22 Agustus 1947, Lafran mundur dan memberikan jabatan Ketua Umum kepada Muhammad Syafaat Mintaredja dari UGM, untuk menunjukkan bahwa HMI bukan hanya milik mahasiswa STI.
Lafran Pane lahir dari keluarga Muhammadiyah dan mengawali pendidikannya di Pesantren Muhammadiyah Sipirok, sebelum melanjutkan pendidikan formal yang terputus-putus.
Di Jakarta, ia sempat bergabung dengan geng remaja Zwarte Bente di kawasan Senen dan turut serta dalam penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk mempersiapkan proklamasi Indonesia.
Baca juga :Tokoh Lafran Pane Dibuat Filmnya
Cast dan Kru
Sutradara film ini adalah Faozan Rizal dan menampilkan Dimas Anggara sebagai Lafran Pane.
Saat Cinemags temui, disampaikan oleh Faozan Rizal bahwa untuk memenuhi semangat perfilman , pengalihan sosok Lafran dari dunia nyata ke media film memerlukan sesuatu yang berbeda.
Oleh karena itu ada penambahan konflik serta drama yang tidak ada dalam dunia nyatanya. Ini mengakibatkan dalam film, terdapat dinamika dan tidak stagnan
Adapun mengenai aktor pemeran Lafran, Dimas Anggara pun sempat menyampaikan rasa bangganya mendapatkan kesempatan untuk memerankan salah satu pahlawan nasional.
Kebanggaan ini memang sangat dirasakan terpancar dalam film, sehingga mau tak mau , penonton terbawa emosinya dalam drama yang dihadirkan.
Dengan dirilisnya Lafran di bioskop, harapannya film ini dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan lebih luas tentang sosok Lafran Pane.
Khususnya tentunya akan semangat dan perjuangannya dalam membangun semangat nasionalis dan keislaman di kalangan mahasiswa Indonesia.
Film ini juga diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat perjuangan di kalangan generasi muda Indonesia.