Film I Wanna Dance with Somebody, akan membawa penonton ke dalam industri hiburan , dengan arah dan tujuan diatur oleh sang penyanyi , The Voice : Whitney Houston.
Dalam menit awal, penonton akan dibawa untuk mengikuti, bagaimana Whitney dengan mudahnya memasuki industri musik dan memiliki rasa percaya diri sangat tinggi untuk mengatur atau berkompromi dengan Clive Davis (Stanley Tucci) dari label Arista Records . Ini semua berawal dari kesepakatan yang Whitney buat dengan ibunya Cissy Houston (Tamara Tunie) , sedari kecil, bahwa ia akan fokus dan memilih untuk hidup di industri musik.
Kemudian penonton akan dibawa ke dalam ruangl lingkup persaingan untuk memperebukan penghargaan tertinggi , serta juga perjumpaannya dengan Bobby Brown ( Ashton Sanders) , yang akan memberikan banyak peningkatan warna dalam musiknya.
Whitney dianggap mewakili dunia musik yang berbeda, itulah sebabnya di awal karirnya ia termasuk mengalami kesulitan untuk diterima oleh sesama seniman musik, walaupun lagunya banyak menjadi hits dan menarik perhatian masyarakat dunia. Namun ternyata ada kriteria-kriteria tertentu yang membuat ia mengalami halangan dalam meraih penghargaan. Pertemuan dengan Bobby Brown memberikan warna tertentu dan Whitney mendapatkan tempat di hati para seniman musik.
Whitney sendiri berhasil menarik perhatian , dengan kemampuannya membawakan lagu sederhana menjadi terkesan megah dan luar biasa. Ini terlihat sejak saat ia terpilih untuk menyanyikan “The Star-Spangled Banner”, lagu kebangsaan Amerika Serikat di Super Bowl XXV , serta kemampuannya merubah lagu sederhana yang dinyanyikan Dolly Parton dalam film perdananya The Body Guard.
Semua yang Whitney sentuh , selalu muncul dengan tampilan luar biasa dan lama kelamaan ini membuat dirinya merasa terbebani dengan harapan-harapan tinggi baik dari orang sekitarnya hingga masyarakat dunia. Pencarian ketenangan bathinnya , ia harapkan dapat ia peroleh dari suaminya Bobby Brown. Walaupun sahabatnya telah memperingatkan akan kelakuan Bobby Brown, ia yang telah mabuk oleh cinta dan juga akan harapan bahwa karena mereka berdua berasal dari latar belakang yang kurang lebih sama, dapat saling terbuka satu sama lain. Tidak ada rahasia di antara mereka.
Namun harapan demi harapan , tidak menjadi kenyataan dan akhirnya Whitney pun masuk ke dalam dunia narkoba dan akibat dari obat-obatan pun mulai merusak hidupnya.
Ini adalah sebuah cerita, yang dapat dibaca, didengar di semua media . Kabar mengenai Whitney Houston dan tragedi kematiannya.
Namun menarik dalam film I Wanna Dance with Somebody ini, adalah sosok aktris pemeran Whitney Houston, yaitu aktris Naomi Ackie. Ia memegang peranan penting untuk menghadirkan Whitney secara nyata ke hadapan penonton, dan Cinemags menilainya ia mampu menampilkan hal tersebut saat Whitney masih muda , dengan segala keceriaan dan semnagatnya. Namun saat mendekati masa pernikahan dengan Bobby Brown, entah mengapa pesonanya terlihat memudar dan penonton seolah dibawa hanya untuk menikmati konser pemutaran mengenang Whitney Houston, ada sesuatu yang hilang dari penampilan dirinya di masa ini.
Adapun aktor Ashton Sanders , terlihat sejak memulai memasuki babak pernikahan, berhasil menampilkan diri sebagai karakter yang egosentris serta manipulatif . Ini tetap bertahan hingga akhir cerita , memberikan ruang bersinar bagi sang aktor.
Bagi para fans Whitney Houston, tentunya film ini akan sangat menghibur kerinduan mereka. Namun hanya sampai di titik ini saja, tiada kesan yang berarti , hingga akhir cerita.
Kemudian sifat manipulatif Ayah Whitney Houston sendiri, terasa kurang diberi ruang untuk pengembangan. Masih banyak ruang untuk mempertanyakan motivasi sang Ayah dan apa penyebab dirinya begitu terobsesi untuk membuat putrinya menjadi semacam mesin uang . Motivasi dan latar yang diberikan dalam film ini, kurang begitu tergali lebih dalam.
Film I Wanna Dance with Somebody ini seolah terbagi menjadi dua babak. Babak pertama adalah mengenai kekuatan perempuan dan bagaimana meraihnya. Adapun babak kedua adalah mengenai kelamnya dunia narkoba dan akan menghancurkan semua orang yang terjun masuk ke dalam dunia ini. Disini terasa sekali adalah dua hal yang kurang pas untuk disandingkan , terasa ada sesuatu yang janggal dan ada adegan yang hilang, walaupun mungkin hal-hal semacam ini sering terjadi dalam industri musik. Ini terutama pada karakter Whitney yang sedari awal terlihat begitu powerfull , namun entah mengapa mendadak dengan mudahnya jatuh dalam dunia narkoba. Seakan ada satu kejadian dalam hidupnya yang sangat memukul bathinnya, yang mengubah pemikirannya, dan ini tentunya bukanlah sepak terjak suaminya, karena sedari awal ia telah mengetahui.
Cinemags sendiri sangat mengharapkan kedalaman dan peralihan karakter yang pernah dihadirkan oleh sutradara Kasi Lemmons , sebagaimana yang ia tampilkan melalui film The Silence of the Lambs (1991). Namun harapan kali ini nampaknya kurang terpenuhi . Terasa film ini awalnya mempesona, berhasil menggiring kepada akhir cerita yang berakhir tragis , namun tanpa kesan mendalam.
Tiada klimaks dalam film ini, semua terasa datar dan penonton pada akhirnya kembali berharap agar dapat mendengarkan kembali beberapa lagu terkenal Whitney Houston. Pada sisi ini, memang Kasi Lemmons berhasil memenuhi harapan penonton, namun dari segi kedalaman drama dan pemberian klimaks , terasa sangat kurang dan tak jelas hendak dibawa kemana akhir ceritanya.
Bagi yang ingin bernostalgia dengan lagu-lagu Whitney Houston dan melihat sepenggal kehidupannya , sudah dapat menyaksikan di bioskop .