Film Beckett adalah sebuah film karya Ferdinando Cito Filomarino, telah tayang perdana di Festival Film Locarno ke 74, kemudian tayang untuk umum di platform online Netflix . Film ini menggabungkan genre romantis, misteri dan thriller dalam satu alur cerita dan mampu membuatnya penontonnya penasaran, namun endingnya terasa hampa. Adapun Ferdinando Cito Filomarino sendiri dikenal dengan karyanya yang berjudul Antonia-2015 .
Sebelumnya dapat menonton trailer film Beckett terlebih dahulu
Dari trailer terlihat bahwa Beckett (John David Washington) dan April (Alicia Vikander) sedang berlibur di Yunani di area pegunungan, adapun di tempat lain terdapat gejolak politik yang menimbulkan huru hara dan juga demo. Selintas terlihat bahwa alur cerita ini akan merupakan alur cerita yang romantis dan bisa jadi banyak hal-hal yang akan menampilkan keintiman di antara kedua pasangan ini.
Namun saat mobil mereka berdua terjatuh, kemudian Beckett mendapati bahwa April wafat, maka tempo cerita pun bergerak lambat kemudian menjadi cepat saat Beckett mulai dihujani peluru, sewaktu ia kembali ke lokasi kejadian, Peluru terus menghujaninya dan ia pun terancam akan dibunuh, sedangkan ia tidak mengetahui masalah yang telah ia timbulkan.
Semata-mata Ia hanya mengatakan apa yang ia lihat , saat sesaat ia tersadar dari pingsannya, setelah mobil jatuh dari ketinggian jalan dan menabrak kabin. Setelah itu ia berupaya keluar dari mobil dan hampir seluruh fokus perhatiannya jatuh pada April.
Hingga saat ia dihujami peluru, ia masih kebingungan, namun nalurinya menyuruhnya bergerak untuk meloloskan diri dari para pengejar dan penembaknya.
Setelah itu adegan kejar mengejar, tembak menembak memenuhi 80 % tempo durasi film ini , yang mengingatkan akan film-film sejenis lainnya yang hanya mengandalkan situasi yang sama, dari genre thriller dan misteri.
Penonton tidak diberitahu masalah sebenarnya, hingga akhirnya dalam beberapa menit adegan , semua misteri terbuka dan merupakan sebuah adegan , membuat penonton serasa terbawa dalam kondisi Beckett saat pertama kali dihujani peluru, kebingungan namun secara naluri ingin pula mengetahui nasib yang akhirnya nanti akan diterima oleh Beckett.
Rasa penasaran akan nasib Beckett inilah yang membuat penonton enggan beranjak dan merasa penasaran, untuk menonton hingga akhir. Namun saat akhir film akhirnya tiba. Hanya kata “wow” yang mampu terucap, karena seolah-olah rasa penasaran yang terbangun akan nasib Beckett ini sia=sia belaka, karena hanya berakhir sesimpel itu.
Bisa dikatakan yang menarik perhatian pada film ini adalah karena film ini diputar perdana di Festival Film Locarno ke 74, dan akhirnya ceritanya memang dapat membuat yang menonton terasa hampa dan berakhir kecewa dikarenakan tidak sesuai dengan ekspektasi awal, sebagaimana alur cerita yang nampak dijanjikan . (cinemags)