Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Fakta Menarik di Balik Pembuatan Video Klip “Kita Bisa”

by nuty laraswaty
March 19, 2021
in Anak dan Keluarga, Animasi, Articles, Asia, Komunitas, Movie Articles, Movies
Reading Time: 5 mins read
A A
0
kita bisa
Share on FacebookShare on Twitter

“Kita Bisa” original soundtrack dari Disney’s “Raya and the Last Dragon” yang dibawakan oleh Via Vallen , dirilis pada tanggal 26 Februari 2021 lalu.

Spesial untuk para penggemar, Disney Indonesia mempersembahkan sebuah video klip spesial untuk lagu “Kita Bisa” yang disutradarai oleh Gilbert March.

Video klip “Kita Bisa” sudah dapat dinikmati secara eksklusif di kanal YouTube DisneyMusicAsiaVEVO mulai hari ini.

Mengambil konsep yang terinspirasi dari budaya Indonesia di dalam film Disney’s “Raya and the Last Dragon”, Video klip “Kita Bisa” menyimpan beberapa fakta menarik yang patut diketahui oleh para penggemar:

Video Klip “Kita Bisa” Menampilkan 4 Elemen Budaya Ciri Khas Indonesia

Disney’s “Raya and the Last Dragon” merupakan film animasi karya Walt Disney Animation Studios pertama yang mengambil inspirasi dari budaya Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sama seperti filmnya, sang sutradara Gilbert March juga berusaha menampilkan berbagai elemen dari kekayaan budaya Indonesia melalui video klip “Kita Bisa” yang dituangkan ke dalam 4 set, yaitu wayang, batik, pencak silat, dan keindahan alam yang mirip dengan Indonesia.

Selain pada set, elemen budaya ini juga dituangkan melalui kostum yang digunakan oleh Via, yaitu baju dengan motif batik Megamendung karya desainer lokal Ernesto Abram. “Konsep video klip ini sangat simple, namun saya berusaha untuk dapat memperlihatkan keragaman budaya Indonesia kepada dunia sekaligus membawa elemen budaya Indonesia dari film ini lebih dekat dengan para penggemar,” ujar Gilbert March.

Video Klip 'Kita Bisa' (1).jpeg

Proses Syuting Terlama Via Vallen, Menghabiskan Waktu Hingga 24 Jam

Via Vallen mengungkapkan bahwa proses pembuatan video klip “Kita Bisa” merupakan produksi terbesar untuknya, “Ini adalah proses syuting video klip terlama saya dan belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya hanya memakan waktu setengah hari, tapi kali ini benar-benar menghabiskan waktu 24 jam. Walau begitu, berkat semangat gotong royong dari semua kru yang terlibat akhirnya proses syuting berjalan lancar dan hasilnya sangat memuaskan. Semoga video klip ini dapat menginspirasi dan diterima dengan baik oleh seluruh penggemar,” ujar Via Vallen.

Video Klip 'Kita Bisa'.jpg

Keragaman 9 Motif Batik dari Berbagai Daerah di Indonesia

Baca Juga:  Film "Weapons" dari Zach Cregger: Sebuah Film Horor yang Berpotensi Berbagi Universe dengan "Barbarian"

Batik dikenal sebagai kain tradisional asli dari Indonesia yang memiliki motif dan warna yang begitu khas, serta makna yang berbeda dari setiap motifnya.

Dalam video klip “Kita Bisa”, sang sutradara berusaha untuk menemukan kain batik yang otentik dan beragam untuk menggambarkan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Untuk mewujudkannya, Gilbert March bekerja sama dengan Kuklik Batik, platform pasar batik yang diresmikan oleh Kemendikbud dan diinisiasi oleh Yayasan Canting Batik Indonesia di tahun 2020 lalu. Kain-kain batik yang ditampilkan dalam video klip “Kita Bisa” tidak hanya berasal dari daerah Jawa, seperti Wonogiri, Yogyakarta, dan Cirebon, namun juga menampilkan beberapa batik dari daerah Bengkulu dan Bali. Beberapa jenis dan motif yang ditunjukkan diantaranya, Megamendung, Parang, Poleng, Besurek, Jlamprang, Remekan, Kembang, Kawung, dan Lung-Lungan.

Video Klip 'Kita Bisa' (3).jpg

Melibatkan Atlet Pencak Silat Indonesia

Tegar Abdillah Akbar sebagai atlet PPLM (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Mahasiswa) provinsi DKI Jakarta ikut terlibat sebagai koreografer pencak silat dalam video klip “Kita Bisa”. Tegar berusaha untuk menampilkan gerakan seni pencak silat dengan menggunakan kategori “Jurus Regu” yang memperlihatkan 12 jurus yang harus dilakukan secara bersamaan dengan gerakan yang kompak. Tegar tidak hanya berperan sebagai pengarah koreografer pencak silat, ia juga turut tampil bersama ketiga pemain lainnya dalam video klip “Kita Bisa”.

Video Klip 'Kita Bisa' - Disney's 'Raya and the Last Dragon'.jpg

Lebih dari 50 Jenis Tanaman Asli Didatangkan untuk Hadirkan Nuansa Kumandra ala Indonesia

Dalam membangun latar hutan, Gilbert dengan tim art director, Adi Djohan menggunakan pohon dan bunga asli dari Indonesia untuk menciptakan suasana tanah Kumandra yang memiliki kemiripan dan keindahan alam yang sama seperti Indonesia. Gilbert dan Adi bekerja sama untuk membangun sebuah hutan dengan konsep hutan hujan tropis dengan menggunakan tanaman mulai dari pohon beringin, tanaman pakis, lumut, hingga anggrek. Setidaknya ada 50 spesies tanaman dan pepohonan yang ditata sedemikian rupa pada studio selebar 20 meter selama hampir 30 jam. “Beberapa jenis tanaman seperti Philodendron dan Monstera pun dimanfaatkan juga untuk menampilkan jenis-jenis daun yang cukup populer di kalangan masyarakat saat ini. Untuk menambah keunikan dan kesan tropis asli Indonesia, saya menyoroti tanaman pisang atau Musa Acuminata, salah satu tanaman khas Asia Tenggara yang lumrah kita jumpai di Indonesia sebagai aksen pada set ini,” ujar Adi.

Video Klip 'Kita Bisa' (5).jpg


Disutradarai oleh Don Hall dan Carlos Lopez Estrada bersama Paul Briggs dan John Ripa, serta diproduseri oleh Osnat Shurer dan Peter Del Vecho, Disney’s “Raya and the Last Dragon” turut dibintangi oleh Kelly Marie Tran sebagai pengisi suara Raya dan Awkwafina sebagai Sisu telah hadir di bioskop-bioskop Indonesia sejak tanggal 3 Maret 2021.

Baca Juga:  "The Death of Snow White": Kisah Putri Salju Jadi Film Horor Berdarah yang Mengerikan

Tags: Adi DjohanDisney’s ‘Raya and the Last Dragon’Don HallErnesto AbramGilbert MarchKelly Marie TranKita BisaVia VallenWalt Disney Animation Studios
Previous Post

Filmart Online 2021 Sedot 7000 Partisipan Internasional

Next Post

Zack Snyder’s Justice League akhirnya rilis, berikut komentar dari komunitas DC Universe Indonesia

Related Posts

Warung Pocong
Celebrity

Mengapa Orang Tertarik dengan Pesugihan? Apakah Warung Pocong Jawabannya?

10/05/2025
Baeksang Arts Awards 2025
Asia

Pemenang Baeksang Arts Awards 2025 : Film Korea Menuai Penghargaan Bergengsi

10/05/2025
The Hunt for Gollum
Action

Warner Bros. Umumkan Tanggal Rilis Film “The Lord of the Rings: The Hunt for Gollum”

10/05/2025
X-Men
Action

Era Mutan Dimulai: Sutradara Thunderbolts Siap Pimpin Film X-Men di MCU

10/05/2025
Next Post
Justice League

Zack Snyder’s Justice League akhirnya rilis, berikut komentar dari komunitas DC Universe Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.6K Subscribers • 325 Videos • 493K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
1 

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    29897 shares
    Share 11958 Tweet 7474
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    21413 shares
    Share 8565 Tweet 5353
  • Warner Bros. Umumkan Tanggal Rilis Film “The Lord of the Rings: The Hunt for Gollum”

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Kisah Cinta Anak-Anak Gwan-sik & Ae-sun di When Life Gives You Tangerines

    655 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Era Mutan Dimulai: Sutradara Thunderbolts Siap Pimpin Film X-Men di MCU

    404 shares
    Share 162 Tweet 101
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags