Ini adalah artikel review dari komunitas Cinemags untuk lomba review film Deadpool dan sama sekali tidak mencerminkan pandangan editorial Cinemags. Anda juga bisa ikut serta dalam lomba review film Deadpool di sini.
Note: spoiler alert!
Anti-Hero dideskripsikan sebagai sosok yang tidak ramah, bukan pembela kebenaran dan bukan sosok yang bisa diandalkan layaknya Superhero, tapi ternyata sosok Anti-hero juga dapat mencuri perhatian para penikmat film. Charming but mad! Itulah kesan pertama saya ketika melihat sosok Wade Wilson atau Deadpool yang diperankan Ryan Reynolds. Film Deadpool sendiri berkisah tentang Wade si mantan tentara bayaran yang tubuhnya mengalami modifikasi sehingga dia mempunyai kemampuan menyembuhkan diri yang luar biasa. Namun, proses modifikasi itu tidak hanya membuat Wade memiliki kemampuan penyembuhan luar biasa tapi juga menimbulkan kebencian pada diri Wade sehingga dia memutuskan untuk balas dendam dan mencari orang yang telah mengubahnya. Awalnya saya pikir alur film ini biasa saja dan mudah ditebak, seorang penjahat yang dimodifikasi tubuhnya kemudian dia dendam dan membunuh orang yang menciptakannya, kemudian tamat. Tapi saat memasuki teater dan memulai untuk menontonnya saya seperti mendapat kejutan! Kejutan yang dimulai di awal film dan terus berlangsung sepanjang film diputar. Belum pernah saya melihat sosok Anti-Hero yang begitu cerewet dan konyol seperti ini. Monolog-monolog yang menarik dan lucu, serta adegan baku hantam yang dikemas menarik sehingga kita lupa bahwa adegan itu sebenarnya sangat sadis. Saya benar-benar terpesona pada sosok Deadpool yang, yah katakanlah dia tampan dan menarik, tapi dia punya lebih dari sekedar sosok yang tampan. Di balik sikapnya yang seenaknya, saya pikir Wade adalah seorang yang tulus dan punya hati nurani.
Film Deadpool sendiri diceritakan dengan alur maju mundur. Saya sendiri sebenarnya kurang suka dengan alur cerita yang maju mundur karena saya takut kalau nanti saya jadi lupa dengan jalan ceritanya. But, it’s Deadpool everyone!! Semua yang ada di film ini benar-benar menarik, bahkan alur cerita yang maju mundur itu membuat kita memahami jalan cerita dari Deadpool. Secara pribadi, saya tidak bisa mengabaikan kehadiran Francis, si penjahat sekaligus orang yang telah mengubah Wade, come on, he’s hot!! Francis digambarkan sebagai sosok yang jenius namun gila, ia mengubah orang-orang yang sekarat atau sakit parah dan menjadikan mereka semacam budak super. Saya pikir Francis sedikit narsis karena setiap berhadapan dengan Wade ia meminta Wade menyebutkan namanya, strange but stunning. Dalam aksinya, Deadpool didampingi dua mutan dari X-Men, yaitu Colossus si besar berhati lembut dan Negasonic Teenage Warehead si gadis remaja tomboy yang (tampaknya) baru memasuki masa puber. Ada salah satu adegan yang menurut saya best scene di film ini, yaitu adegan terakhir ketika Wade bersama Negasonic dan Colossus hendak menyerang Francis. Diiringi musik yang keren, mereka bertiga berjalan dengan gagahnya tapi tiba-tiba musik berhenti dan Negasonic bertanya pada Wade,”Dimana tas senjatamu?” Yak, Wade meninggalkan tas pink berisi senjata di dalam taksi yang mereka tumpangi, bagaimana bisa seseorang yang hendak balas dendam melupakan senjatanya? Hanya Deadpool yang bisa melakukan hal seperti ini.
Ada banyak scene dan dialog yang akan membuat kita terpingkal dan mungkin membuat kita berpikir,”Astaga, tokoh macam apa dia ini?” atau “Ada ya orang kayak gini” Tapi apapun yang dilakukan oleh Deadpool, terasa menarik di mata saya.
Deadpool sendiri dirilis pada bulan Februari, bulan yang penuh cinta (katanya). Waktu itu saya berpikir kenapa film Anti-Hero seperti ini dirilis pada bulan Februari, ini bukan film tentang percintaan tentunya, apalagi jika melihat poster filmnya dimana Deadpool berpose manis layaknya gadis remaja.. Namun saat saya menyaksikan Deadpool, saya bisa melihat cinta yang begitu tulus antara Wade dan Vanessa, bukan cinta yang menye-menye seperti remaja, cinta dan pengorbanan yang tulus yang dapat saya temukan pada Wade dan Vanessa. You can find love everywhere, everytime in any person even in unbelievable person like a Deadpool. Selesai menonton film dan keluar gedung teater, saya masih mengingat dengan jelas sosok Deadpool dan beberapa adegan di filmnya. Deadpool bukan sosok yang gampang dilupakan, ia akan menjadi sosok yang akan kita rindukan. Film ini saya rekomendasikan untuk kalian semua karena jalan ceritanya yang menarik dan karakternya yang menurut saya sangat charming. Tapi jangan menonton film ini bersama anak,adik atau sepupu yang masih di bawah umur karena ada beberapa adegan yang brutal dan sedikit vulgar sehingga tidak cocok ditonton oleh anak-anak. Deadpool mungkin bukan superhero, ia tidak bisa jadi panutan, dia bertindak mengikuti kemauannya, tapi saya yakin, kalian tidak akan melupakannya bahkan mungkin jatuh cinta pada sosoknya. Saya yakin sekali kalau film Deadpool akan menjadi salah satu film terbaik di tahun 2016 dan Ryan Reynolds, you look stunning in that mask, keep wear it babes!
Oke adios!