Bukan Jodoh Biasa Nih!
Bulan Maret ini , tepatnya tanggal 13 Maret 2025, setelah sempat tertunda karena pandemi Covid-19.
Film berjudul Bukan Jodoh Biasa Nih!, akan tayang di bioskop Indonesia.
Trailernya sebagai berikut ini :
Sinopsis singkat
Film ini bercerita tentang tiga mahasiswa—Richard, Jonggi, dan Lingga—yang tengah menghadapi krisis keuangan.
Alih-alih mencari solusi konvensional seperti bekerja paruh waktu atau berjualan online, mereka justru memilih jalur nekat: menerima tantangan dari Pak Brandon demi mendapatkan sebuah ‘kotak rahasia’.
Produksi Multi Cahaya Dimensi & Bandung Film, melalui produser HM Bagiono dengan sutradara Peppi Piona ini, memang menyentil kondisi mahasiswa di tanah rantau.
Review
Alur kisah dalam film ini , pada intinya ingin menyajikan humor segar. Tentunya yang menarik dan menjadi pembeda adalah memberikan sentuhan joke ala Bapak-Bapak, digabungkan dengan humor masa lalu.
Kenapa? Karena ini bisa jadi titik balik bagi penonton yang telah merasa jenuh, dan ingin menonton humor yang berbeda.
Komedi tahun 70-80an Indonesia memiliki ciri khas yang unik dan khas, sedangkan humor masa kini tahun 2020an memiliki ciri khas yang berbeda dan lebih kompleks.
Unik dan khas seperti apa?
Komedi tahun 70-80an Indonesia memiliki ciri khas yang unik dan khas. Berikut adalah beberapa ciri khasnya:
1. Humor slapstick: Komedi tahun 70-80an Indonesia sering menggunakan humor slapstick, yaitu humor yang melibatkan aksi fisik yang exaggerated dan tidak masuk akal.
2. Parodi dan satire: Komedi tahun 70-80an Indonesia sering menggunakan parodi dan satire untuk mengkritik keadaan sosial dan politik saat itu.
3. Karakter yang eksentrik: Komedi tahun 70-80an Indonesia sering memiliki karakter yang eksentrik dan unik, seperti karakter yang dimainkan oleh Warkop DKI (Dono, Kasino, dan Indro).
4. Bahasa yang santai: Komedi tahun 70-80an Indonesia sering menggunakan bahasa yang santai dan tidak formal, seperti bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Film ini dengan gaya penceritaan yang santai, seketika mencengkeram pikiran penonton dengan bahasa Sunda, serta lokasi pengambilan gambar antara lain di Bandung dan Tasikmalaya.
Gaya komedi ini, juga disertai dengan gaya penceritaan yang mengalir dengan perubahan babak melalui permainan dalam pengambilan gambarnya.
Memahami hal ini, akan membuat penonton era masa kini, untuk lebih mudah menikmati film ini.
Idenya menarik, namun eksekusinya masih perlu dipertajam lagi.
Para Pemain Raim Laode, Nina Kozok, Asep Petir, Firman Wahab, Egi Fedly, Joe P. Project, Fico Fachriza, dll.
Jadi siapkah kamu untuk menonton sesuatu yang berbeda?
Segera film komedi ini menyerbu bioskop pada tanggal 13 Maret 2025