Paul Fauzan Agusta
Sosok sutradara ini juga dikenal sebagi kurator Indonesia berkecimpung dalam film-film independen. Itulah mengapa karyanya seperti Onde Mande!
Memiliki ciri khas budaya yang jarang ada ditampilkan mendalam. Kali ini sebagai sutradara Pernikahan Arwah, dalam pemutaran screening untuk media, Cinemags pun merasakan lagi sentuhan tersebut.
Saat konferensi pers, dengan penuh kerendahan hati, ia pun menyampaikan bahwa ini semua adalah berkat riset mendalam dan kerja sama team.
Namun di tangan komandonya, medium gambar pun menjelma rapih hadirkan gradasi warna yang tepat , detil-detil khas ala Paul Agusta.
Baca juga : Kisah Cinta Tragis dengan Paduan Genre Horor Berbalut Budaya Tionghoa dalam Film Pernikahan Arwah
Review Film Pernikahan Arwah
Budaya Tionghoa secara detil terpampang, dengan segera menyetuh ingatan penonton.
Begitu juga dengan chemistry sepasang kekasih mabuk kepayang, yang diperankan dengan baik oleh Morgan Oey (Salim) dan Zulfa Maharani (Tasya).
Kemudian melalui rangkaian alur cerita yang sederhana, detil dan perlahan. Penontonpun dibawa melalui serangkaian peristiwa penuh misteri.
Beragam pertanyaan yang timbul pun, perlahan dijawab dengan baik oleh penyusunan adegan demi adegan, yang script continuity nya terasa sangat dalam sekali diperhatikan.
Beragam istilah yang baru dikenal oleh penonton, terjelaskan dengan mudah tanpa mengharuskan penonton berpikir dalam.
Karakter-karakter yang hadir, seakan mewakili pertanyaan serta sifat penonton terhadirkan dengan mudah dalam film ini.
Semahir itulah film ini mengelola emosi penonton , untuk pertama turut bersimpati akan nasih “sial” sepasang kekasih ini.
Kemudian setelah lapisan pertama terbuka, ada sebuah lapisan misteri lagi yang ditemukan dan lebih terasa berat bebannya.
Pada babak inilah sifat asli beberapa karakter tercermin dengan mudahnya, seolah menyindir, akan manusia yang selalu hanya mementingkan egonya belaka.
Lapisan sejarahpun pun mulai menguak, akan kisah tragis yang dialami Indonesia di masa lampau , serta akhirnya konsekuensi penting akan semua hal.
Kesimpulan Review Film Pernikahan Arwah
Film ini terasa sekali menghadirkan sisi kemanusiaan pada umumnya. Keragu-raguan, cinta mati, cinta mendalam, takdir, keserakahan dan jiwa penolong dalam diri manusia.
Terangkum baik dalam adegan dan skenario, memang nampaknya film ini dengan cepat akan menarik perhatian penonton.
Khususnya penyuka genre horor dengan gaya berbeda, serta penyuka budaya dan tentunya penggemar para masing-masing cast.
Penutup film yang memberikan ciri khas Paul Fauzan Agusta , hadir tanpa ragu-ragu dan justru memberikan bahan renungan, bagi yang mau memikirkannya.