Bridget Jones: Mad About the Boy
Bagaimana jika kamu seorang janda, perempuan berusia sekitar 50 tahun, dengan dua anak hadapi dunia?
Pada instalment film dalam dunia Bridget Jones, Bridget Jones: Mad About the Boy. Dunia terasa hambar dan tak menggairahkan lagi.
Semua hanyalah seputar anak, rumah yang menjadi rutinitas tak menggairahkan dan membuatmu mati rasa.
Ini adalah sepenggal perasaan, emosi Bridget yang diperankan dengan baik oleh Renée Zellweger.
Kilas balik
Hidup Bridget Jones sendiri dapat dikatakan merupakan semesta, dimana ia melakukan sebuah perjalanan cinta dan diri sendiri yang dihadirkan dengan kocak.
Film Bridget Jones’s Diary, yang diadaptasi dari novel karya Helen Fielding, telah menjadi ikon dalam dunia perfilman dan sastra.
Semesta Bridget Jones’s Diary adalah sebuah perjalanan yang menyenangkan dan menyentuh hati. Bridget, yang diperankan oleh Renée Zellweger, adalah seorang wanita yang berusaha untuk menemukan cinta, kebahagiaan, dan diri sendiri di tengah-tengah kesibukan hidup di London.
Dengan humor yang khas dan kejujuran yang menyentuh hati, Bridget menceritakan tentang perjuangannya untuk mengatasi kebiasaan buruknya, seperti merokok dan minum alkohol, serta mencari cinta yang sebenarnya.
Namun, perjalanan Bridget tidaklah mudah. Ia harus menghadapi tantangan seperti Mark Darcy (Colin Firth), seorang pria yang tampan dan kaya, tetapi juga sombong dan tidak peduli.
Ia juga harus menghadapi sahabatnya, Shazzer (Sally Phillips) , yang selalu memberikan saran yang tidak tepat.
Juga tentunya kehadiran sosok “sahabat” , Daniel Cleaver (Hugh Grant), seorang pria yang tampan, karismatik, dan memiliki reputasi sebagai seorang playboy.
Meskipun demikian, Bridget tidak pernah menyerah. Ia terus berjuang untuk menemukan cinta dan kebahagiaan, serta menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Semesta Bridget Jones’s Diary adalah sebuah perayaan bahwa cinta dan kebahagiaan tidaklah selalu mudah ditemukan.
Namun, dengan kejujuran, humor, dan keberanian, kita dapat menemukan versi terbaik dari diri kita sendiri dan menemukan cinta yang sebenarnya.
Ulasan Bridget Jones: Mad About the Boy
Saat Cinemags menonton pertama kali film ini. Terasa sekali bagaimana artis Renée Zellweger dan penulis Helen Fielding, tetap berupaya setia pada ide awalnya.
Penonton akan tetap dihadirkan pada sosok perempuan independen , lucu dan menjadi magnet sekelilingnya , dalam balutan apa adanya.
Perempuan yang memiliki banyak masalah, namun juga tidak. Perempuan apa adanya, dengan kekompleskan menjadi seorang Ibu.
Namun hampa dalam perasaan cinta. Bingung dalam memutuskan perasaan dan tertarik akan godaan luar biasa yaitu lelaki.
Hadir sebagai godaan pertama, tentunya sang pangeran tampan, yang selalu hadir dalam setiap dongeng anak-anak sebelum tidur.
Diperankan dengan baik oleh Leo Woodall sebagai Roxster. Saat gayung bersambut, tentunya ini menjadi kebahagiaan sangat besar bagi sosok Bridget , saat ia pun memulai petualangan cintanya.
Namun layaknya seorang yang telah matang dalam usia, ia pun suatu hari terbangun dengan satu kesadaran.
Saat itulah, sosok yang merupakan seseorang yang tak peka dan hanya mau mengurus anak-anak, bukan hatinya, mulai menggodanya.
Chiwetel Ejiofor sebagai guru Wallaker, hadir sebagai sosok pahlawan lainnya.
Bagi Cinemags, film ini cukup menggambarkan bagaimana perempuan menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri.
Bridget seperti biasa berhasil memberikan terbaik dari sisi perempuan yang tinggal di London.
Dalam kesehariannya sebagai seorang Ibu dan hati yang mendambakan romansa serta pahlawan pelindung.
Jadi, jika kamu sedang mencari inspirasi untuk menemukan cinta dan diri sendiri, maka semesta Bridget Jones’s Diary adalah sebuah perjalanan yang wajib kamu ikuti!