Venom : The Last Dance
Film ini sudah dapat dipastikan adalah sebuah karya yang sedih , ini terutama terlihata dari pelbagai publikasi bahwa ini adalah kali terakhir Manusia dan Syimbiote ikonik ini bersatu. Tom Hardy sebagai Eddie Brock, seorang jurnalis hidupnya mutlak berubah drastis , saat menjadi inang symbiote Venom.
Suara Venom tetap disuarakan juga oleh Tom Hardy.
Mengutip Comicbook, Senin (6/8/2018)
“Sebenarnya, untuk mendapatkan suara anak laki-laki itu, tim bekerja tanpa henti untuk memicu suara tersebut. Saya harus berlatih vokal untuk Venom di pagi hari dan kemudian bermain sebagai Eddie di earphone saya, dan siapa pun yang bekerja di itu, mereka harus mendengar suara Venom pada saat yang sama tetapi kemudian mengabaikan bahwa mereka mendengar Venom, ”kata Tom
Namun Tom Hardy kali ini yang juga terlibat sebagai penulis skenario bersama Kelly Marcel yang juga merupakan sutradara film Venom 3.
Rupanya memiliki ide, agar penonton tidak terlalu merasa sedih, saat harus berpisah dengan semesta ini.
Tak kurang dalam menghibur penonton sekaligus sisi promosi, Cinemags telah mencatat sebagai berikut :
- Tema jenaka..bahkan Venom pun memiliki masalah dengan saus pedas tingkat atas dalam sebuah pemasaran yang lucu untuk film Venom: The Last Dance yang akan datang. Ini telah Cinemags muat dalam artikel
Venom Kepedasan Menghadapi Tantangan Hot Ones dalam Promo Terbaru Venom: The Last Dance
- OPPO bersama Sony Pictures menghadirkan pengalaman sinematik yang lebih intens melalui acara screening eksklusif. Acara ini tidak hanya menyuguhkan film, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para undangan untuk mencoba langsung fitur-fitur unggulan Reno12 F Series 5G yang dipadukan dengan nuansa Venom di booth yang tersedia di OPPO Gallery Gandaria City, Jakarta.
Kini, pengguna dapat mengekspresikan sisi villainous mereka dengan fitur AI Studio di perangkat Reno12 F 5G, fitur ini dapat mengubah siapa saja untuk "Venomize" diri mereka dalam hasil foto portrait unik dengan hanya berbekal 1 foto diri. Teknologi AI generatif canggih ini menghadirkan pengalaman foto interaktif yang belum pernah ada sebelumnya, hanya tersedia secara eksklusif di OPPO AI Studio.
Bentuk promo ini juga Cinemags temui saat pemutaran screeningnya , dan agak membuat hati sedikit ceria. Saat film berakhir dengan after credit yang menimbulkan banyak pemikiran atau tebakan ala buah manggis , maka promo ini kembali menghibur.
Namun selengkapnya dibaca dahulu berikut ini.
Review Venom :The Last Dance
Tak dipungkiri , banyak yang telah menurunkan level ekspektasinya , setelah pada tahun ini. Film-film superhero, dikurangi adegan aksinya, serta bahkan lebih menekankan unsur drama atau mental health nya.
Nampaknya ini sedang menjadi semacam trend baru , yang ditanggapi oleh generasi masa kini.
Namun terasa tidak ok, bagi generasi lama yang telah terbiasa dengan adegan aksi dan “kekerasan” dalam film superhero.
Hingga saat film ini juga lebih menyentuh sisi persahabatan antara Eddie Brock dengan Venom, penonton nampaknya telah mulai menerima serta tidak begitu kecewa.
Namun sebenarnya level kejutan apa lagi yang akan muncul?
Ternyata walaupun pada dasarnya kembali ada benang merah dengan film-film superhero Sony yang telah ditayangkan.
Kejutannya pun juga terasa sangat dikenal baik, sehingga saat muncul. Penonton menerima dengan apatis, namun tetap beranggapan menarik.
Mungkin ini ada akibatnya pula dari beragam pemberitaan terkait rumah produksi, sehingga penonton pun sedikit ragu-ragu untuk berekspektasi tinggi.
Walaupun kejutan ini memiliki banyak potensi, penontonpun menyambutnya dengan datar.
Bagi Cinemags sendiri, film ini dirasakan sebagai sebuah perpisahan yang manis dan heroik.
Namun jika ditanyakan apakah mengharapkan lebih ? Ini nampaknya kembali pada industri film yang saat ini sedang berlangsung.
Dapat dikatakan penonton “takut” berekspektasi tinggi dan di tengah jalan, akan merasakan lagi kekecewaan.
Namun itu adalah cerita ke depan.
Bagi yang penasaran, ingin menyaksikan perpisahan yang manis dan heroik ini, dapat segera menontonnya di bioskop terdekat yang memutarnya.
Banyak adegan yang seru sekali jika ditonton di layar lebih lebar, sehingga disarankan untuk menontonnya di IMAX.