Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Internews dan Minikino Gelar Kompetisi Film Vertikal untuk Menyuarakan Kekerasan Berbasis Gender

by nuty laraswaty
July 13, 2024
in Articles, Events, Indonesia, Klasik, Komunitas, Movie Articles, Movies, Trending
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Film Vertikal

 Internews dan Yayasan Kino Media (Minikino), dengan dukungan dari FilmAid, mengadakan Kompetisi dan Produksi Film Vertikal

Tujuannya untuk merespons isu kekerasan berbasis gender (KBG) di Indonesia.

Kompetisi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pembuat film untuk mengekspresikan keresahan mereka secara kreatif, meningkatkan kesadaran, dan memperkuat dialog tentang KBG di masyarakat.

 

Eric Sasono dari Internews Indonesia

“Kompetisi ini mendorong para pembuat film untuk mengangkat cerita-cerita yang sering kali tersembunyi atau diabaikan, serta mengedukasi penonton tentang dampak dan cara mengatasi kekerasan berbasis gender,”

Menurut Eric, format vertikal yang banyak digunakan di media sosial memungkinkan penyebaran pesan yang lebih luas dan cepat, menjangkau audiens yang lebih beragam.

Maksimal sepuluh kelompok produksi akan dipilih dan didampingi oleh mentor I Made Suarbawa, Kiki Febriyanti, dan Bani Nasution.

Karya-karya mereka kemudian akan dipamerkan dalam program ekshibisi khusus di Minikino Film Week 10, Bali International Short Film Festival (13-20 September 2024).

Ini juga bagian dari rangkaian acara di MFW Film Market.

Empat kelompok produksi akan mendapatkan dukungan pembiayaan untuk menghadiri festival tersebut dan mempresentasikan karya mereka.

Isyu Kekerasan

Kekerasan berbasis gender telah menjadi isu global yang mendesak.

Menurut UNESCO, 73% perempuan di seluruh dunia telah mengalami kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan online seperti pelecehan, penguntitan, dan penyebaran gambar intim tanpa izin.

Di Indonesia, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat dalam Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan, 401.975 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2023, dengan 289.111 kasus di antaranya merupakan kekerasan berbasis gender.

“Selain itu terjadi peningkatan yang signifikan dari pelaporan kasus pelecehan seksual dan pemaksaan aborsi. Demikian juga terjadi peningkatan pelaporan kasus kekerasan di ranah negara, utamanya kasus yang terkait dengan konflik sumber daya alam, tata ruang, dan agraria” jelas Andy Yentriyani, Ketua Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan (CATAHU).

Baca Juga:  Sutradara ‘Top Gun: Maverick’ Siap Hidupkan Kembali Miami Vice di Layar Lebar

Namun, sangat penting memahami bahwa data dalam CATAHU hanya merupakan indikasi dari fenomena puncak gunung es persoalan kekerasan berbasis gender terhadap perempuan di dalam masyarakat.

Peran Film Pendek dalam Merespons KBG

Film pendek menawarkan ruang dialog, sehingga mendorong kesadaran tentang kekerasan berbasis gender. Minikino, dengan pengalamannya dalam menyelenggarakan lokakarya dan kompetisi film pendek, percaya bahwa film dapat menjadi alat yang efektif untuk menyuarakan isu ini.

Pendekatan film vertikal, mirip dengan fotografi potret, mampu menangkap sisi personal manusia dengan lebih dekat dan intim.

Bani Nasution, salah satu mentor dalam Kompetisi dan Produksi Film Vertikal, menyatakan,

“Isu kekerasan berbasis gender akan sangat powerful jika dibingkai dalam format vertikal karena dapat mendekatkan penonton pada perasaan-perasaan yang lebih intim dan emosional.”

Format vertikal, yang kini lebih umum dikenali melalui platform seperti TikTok, Reels, dan Stories, memungkinkan para peserta untuk merekam, menulis, dan menyunting film pendeknya menggunakan smartphone, sehingga mempermudah proses teknis pembuatan film.

Film pendek adalah salah satu media paling ampuh untuk menyoroti persoalan global dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Dalam konteks kekerasan berbasis gender, film pendek dapat berfungsi sebagai media edukasi dan advokasi yang mendorong penonton untuk merefleksikan sikap dan pandangan mereka terhadap kesetaraan gender.

“Kekerasan berbasis gender yang diangkat ke dalam film juga bisa menjadi salah satu bentuk pemberdayaan bagi para penyintas,” ujar Kiki Febriyanti, seorang filmmaker dan mentor dalam kompetisi ini, “memberikan mereka suara untuk berbicara dan berbagi pengalaman mereka.”

Kehadiran filmmaker perempuan sangat penting karena mereka cenderung memusatkan suara dan pengalaman perempuan dalam penceritaan mereka.

Menurut Kiki Febriyanti, hal ini dapat menantang norma dan stigma industri film yang didominasi laki-laki, yang seringkali melanggengkan narasi patriarki dan stereotip merugikan tentang perempuan.

Baca Juga:  Trailer The Assessment: Alicia Vikander Uji Mental Elizabeth Olsen dan Himesh Patel dalam Thriller Distopia yang Mencekam

“Dengan adanya representasi perempuan di balik layar, mereka memiliki kesempatan untuk menceritakan kisah dari sudut pandang mereka sendiri,” lanjut Kiki, “menciptakan industri film yang lebih inklusif dan beragam, yang mencerminkan realitas kehidupan perempuan dan minoritas gender.”

Detail Kompetisi dan Pendampingan

Pendaftar akan diwajibkan mengikuti dua webinar tentang pemahaman kekerasan berbasis gender dan pengenalan konsep film vertikal sebagai format film pendek pada 19 Juli 2024.

Hanya pendaftar yang mengikuti kedua webinar dan lolos seleksi wawancara, yang akan dipertimbangkan untuk seleksi berikutnya.

Mereka akan mendapatkan pendampingan dua minggu (2-16 Agustus 2024) untuk pengembangan ide, persiapan produksi, dan dukungan biaya produksi film vertikal selama maksimal satu minggu (18-25 Agustus 2024).

Karya film vertikal yang terpilih akan dipamerkan dalam program ekshibisi khusus di Film Vertikal di Film Market, Minikino Film Week 10, Bali International Short Film Festival (13-20 September 2024).

Empat kelompok produksi akan mendapatkan dukungan pembiayaan untuk menghadiri Minikino Film Week 10 dan mempresentasikan karya mereka.

“Kami berharap proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kesadaran tentang kekerasan berbasis gender, tetapi juga mendorong tindakan nyata dari berbagai pihak,” harap Fransiska Prihadi, sebagai Direktur Program Minikino Film Week 10.

FilmAid mendukung penuh pembuatan film berbasis komunitas dengan mitra Minikino sebagai mitra kerjanya.

“Dengan banyaknya penonton muda yang merespons penyampaian cerita di perangkat vertikal mereka, kami tahu bahwa ini adalah format yang akan terus berkembang, memberikan dampak, dan memberikan informasi kepada komunitas di seluruh dunia,” kata Gita Saedy Kelly, Direktur FilmAid.

Bagi FilmAid, mengumpulkan cerita tentang kekerasan berbasis gender, juga menjadi upaya memberdayakan suara-suara filmmaker untuk berbagi lebih banyak menyuarakan isu lewat format media yang akrab digunakan. Gita juga berharap melalui kompertisi ini, apa yang dihasilkan di Bali akan memberikan pengetahuan dan pertukaran informasi untuk jaringan FilmAid global.

Baca Juga:  Aubrey Plaza dan Susan Sarandon Bintangi Film Fantasi Emosional ‘The Accompanist’
Tags: Bali International Short Film Festival (13-20 September 2024).Bani NasutionI Made Suarbawakekerasan berbasis genderKiki FebriyantiKompetisi Film VertikalMinikino Film Week 10
Previous Post

Dutch Animated Film Festival (DAFF) Pertama Sudah Bisa Kamu Kunjungi

Next Post

Unfanding Memoirs AXN Asia – Interview Erwan Heussaff.

Related Posts

Burning Rainbow Farm
Barat

Sebastian Stan dan Leo Woodall Bintangi Film True Crime Penuh Ketegangan: Burning Rainbow Farm

12/05/2025
Godzilla x Kong
Action

Sekuel ‘Godzilla x Kong’ Menjadi ‘Supernova’ Dengan Judul Baru yang Eksplosif

12/05/2025
Warung Pocong
Celebrity

Mengapa Orang Tertarik dengan Pesugihan? Apakah Warung Pocong Jawabannya?

10/05/2025
Baeksang Arts Awards 2025
Asia

Pemenang Baeksang Arts Awards 2025 : Film Korea Menuai Penghargaan Bergengsi

10/05/2025
Next Post
Unfanding Memoirs'

Unfanding Memoirs AXN Asia - Interview Erwan Heussaff.

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.6K Subscribers • 325 Videos • 493K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
1 

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    29900 shares
    Share 11960 Tweet 7475
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    21414 shares
    Share 8566 Tweet 5354
  • Warner Bros. Umumkan Tanggal Rilis Film “The Lord of the Rings: The Hunt for Gollum”

    403 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Sekuel ‘Godzilla x Kong’ Menjadi ‘Supernova’ Dengan Judul Baru yang Eksplosif

    400 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Kisah Cinta Anak-Anak Gwan-sik & Ae-sun di When Life Gives You Tangerines

    656 shares
    Share 262 Tweet 164
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags