Minikino Film Week 9, Bali International Short Film Festival (MFW9) berakhir pada Sabtu, 23 September 2023 lalu. Bertempat di Geo Open Space, MFW9 menutup perhelatannya dengan mengumumkan pemenang kompetisi dan peraih penghargaan film pendek terbaik untuk masing-masing kategori tahun ini.
Rangkaian acara Malam Penganugerahan MFW9 dimulai sejak pukul 18.00 WITA dibuka oleh Fransiska Prihadi selaku Direktur Program MFW9, dengan mengucapkan salam dan mempersilakan Marlina Yulianty Machfud perwakilan dari Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk memberi sambutan.
“Kemendikbud akan terus mendukung inisiatif dari pelaku industri film di seluruh Indonesia. Dan tentu saja terima kasih untuk Minikino karena telah membuat festival yang menyenangkan ini,” sambut Marlina. Seusai salam hangat tersebut, Fransiska mengundang komite inti Edo Wulia (Direktur Festival MFW9), I Made Suarbawa (Direktur Traveling Festival MFW9), dan Ursula Tumiwa (Dewan Penasihat MFW9), naik ke atas panggung.
“Festival film selalu merupakan sebuah kolaborasi banyak pihak yang ikut andil membentuk kualitas perhelatan ini. Berkat dukungan dan kerjasama seluruh pihak yang terlibat maka Minikino Film Week tahun ini dapat berjalan baik,” ujar Direktur Festival Edo Wulia mengawali sambutan dari para komite inti MFW9.
Menyambung Edo, dalam sambutan Ursula Tumiwa, ia mengucapkan terima kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Raoul Wallenberg Institute, Rangkai, Panasonic Lumix Indonesia, Grab, dan semua pendukung lainnya yang turut berkontribusi mewujudkan festival ini. Di samping itu, dukungan juga datang dalam bentuk beragam kolaborasi dengan berbagai lokasi acara, media, festival film internasional, universitas, perusahaan dan juga komunitas lokal di Bali.
Kemudian, I Made Suarbawa mengatakan, sejak delapan tahun ke belakang MFW selalu mengembangkan modul lokakarya yang mengiringi Pop Up Cinema ke desa-desa. Tahun ini anak-anak di desa diajak mengembangkan cerita yang dekat dengan keseharian mereka. “Pengalaman keseharian anak-anak sangat potensial untuk dikembangkan bersama lebih dalam,” ujar Made.
Seusai sambutan dari para komite inti, Fransiska memperkenalkan kolaborator pertunjukan dari Mulawali Institute, sebuah lembaga lintas disiplin seni pertunjukan melalui pendekatan kolaboratif dan pemberdayaan. Malam itu, mereka mempersembahkan pertunjukan The (Famous) Squatting Dance: Jung Jung-Te Jung.
Berangkat dari inspirasi tarian “Igel Jongkok” karya penari I Ketut Marya dalam Arsip Bali tahun 1928, pertunjukan ini mempertanyakan topik konstruksi sosial gestur jongkok pada masa kolonial yang diintervensi oleh tarian yang berbasis jongkok, inovasi individu dari tari Igel Jongkok sebagai konvensi dari tradisi komunal masyarakat, hubungan antara jongkok dalam kehidupan sehari-hari dengan jongkok dalam tarian. Saat pertunjukan berlangsung, para hadirin Malam Penganugerahan MFW9 diajak untuk berjongkok.
Seusai penampilan yang ditulis dan disutradarai oleh Wayan Sumahardika tersebut, Direktur Festival Edo Wulia menyampaikan laporan dari festival yang telah dilaksanakan selama sembilan hari. Total 142 mata acara pada MFW9 International Short Film Festival dan Short Film Market berhasil diadakan. Tercatat 5326 penonton hadir di 13 lokasi yang tersebar di seluruh pulau Bali, dan 252 tamu, dan juga tamu akreditasi industri yang termasuk 160 orang dari Indonesia dan 65 orang yang berasal 20 negara.
Fransiska Prihadi pun memulai mengajak satu persatu dewan juri yang hadir di malam penghargaan MFW9 secara berurutan untuk membacakan pemenang dari berbagai kategori. Pada malam penganugerahan ini, Minikino juga menghadirkan Juru Bahasa Isyarat untuk tamu Tuli yang hadir. Video nominasi tahun ini juga diproduksi oleh Minikino Studio bekerja sama dengan para voice talent disabilitas netra.
Secara berturut-turut, peraih penghargaan International Award untuk masing-masing kategori, antara lain, MFW9 Best Animation Short diraih oleh Little Smasher (sutradara: Gilles Cuvelier, Perancis, 2022); MFW9 Best Audio Visual Experimental Short diraih oleh The Altar (sutradara dan penulis: Moe Myat May Zarchi, Myanmar, 2023); MFW9 Best Children Short diraih oleh I’m Not Afraid! (Ich habe keine Angst!) (sutradara dan penulis: Marita Mayer, Jerman & Norwegia, 2022); MFW9 Best Documentary Short diraih oleh Ponto Final (sutradara: Miguel López Beraza, penulis: Miguel López Beraza, Mireia Graell Vivancos, Spanyol & Portugal, 2022); MFW9 Best Fiction Short diraih oleh The Good Father (sutradara dan penulis: Jorge Cañada Escorihuela, Spanyol, 2022); MFW9 Youth Jury Award diraih oleh Fairplay (sutradara: Zoel Aeschbacher, penulis: Zoel Aeschbacher & Gania Latroche, Swiss & Prancis, 2022); MFW9 Programmer’s Choice diraih oleh Intro (sutradara: Anne Isensee, Jerman, 2022). Penghargaan tertinggi, yakni MFW Best Short Film of the Year 2023 jatuh pada Yellow (sutradara dan penulis: Elham Ehsas, Afganistan & Inggris, 2023).
Hadiah utama penghargaan dari Raoul Wallenberg Institute (RWI) Asia Pacific Award at MFW9 dimenangkan oleh Blue Poetry (sutradara dan penulis: Muhammad Heri Fadli, Indonesia, 2023). Direktur RWI regional Asia, Jason Squire membacakan langsung pemenang kategori ini. Penghargaan honorable mention diraih oleh Acung Memilih Bersuara (sutradara: Amelia Hapsari, Indonesia, 2023) dan The Wedding Ring (sutradara dan penulis: Robin Narciso, Kamboja, 2022).
Di hadapan para pemenang yang semuanya hadir saat malam penganugerahan, Jason mengatakan “Selamat kepada seluruh film pemenang Penghargaan RWI Asia Pasific Award at MFW9. Kami percaya bahwa film-film ini dapat memberikan kontribusi yang besar dalam mempromosikan keterkaitan antara hak asasi manusia, kesetaraan gender, perubahan iklim, dan lingkungan hidup.”
Tambahan penghargaan untuk film produksi nasional tahun ini datang dari penganugerahan Rangkai Award di MFW9 yang dimenangkan oleh Blue Poetry (sutradara dan penulis: Muhammad Heri Fadli, Indonesia, 2023). Sastha Sunu, sebagai dewan penasihat Rangkai.id, mengungkapkan bahwa film ini berhasil menyajikan cerita dengan menarik namun satir, sekaligus memberikan perenungan pada masa depan hidup kita bersama.
Untuk Begadang Filmmaking Competition 2023 yang terlaksana pada 15-16 Juli 2023 silam, pemenangnya ialah Pisang Robot Satu Kata (sutradara: Fauzan Al Habibie, Produksi Dari Hati, Banten, 2023). Lalu ada juga Special Jury Mention untuk kategori ini yang mendapatkan hadiah 1 unit LUMIX G90 Kit untuk film Trashtalk (sutradara dan penulis: Rizqullah Ramadhan Panggabean, Jawa Tengah, 2023).
Lalu untuk MFW National Competition 2023 yang merupakan penghargaan tertinggi untuk film pendek produksi Indonesia, dimenangkan oleh Bising (sutradara: Amar Haikal, penulis: Amar Haikal dan Bintang Panglima, Fiksi, 2023) dengan Special Jury Mention untuk film Iya Iya Iya Iya (sutradara: Winner Wijaya, penulis: Winner Wijaya, Rayner Wijaya, Adit MKM, Fiksi, 2023) dan I Saw A Ghost, and It Was Beautiful (sutradara dan penulis: Bobby Fernando, Animasi, 2022)
Para direktur MFW9 menutup acara dengan mengumumkan tanggal pelaksanaan Minikino Film Week 10, Bali International Short Film Festival yang jatuh pada tanggal 13-21 September 2024 mendatang. Minikino Film Week yang dibuka dengan pemutaran program film pendek, diakhiri dengan pemutaran pemenang Best Short Film of The Year dan juga pemenang Begadang Filmmaking Competition.
###
Tentang Minikino Film Week
MINIKINO FILM WEEK (MFW) – Bali International Short Film Festival, didirikan pada tahun 2015 sebagai Festival Film Pendek Internasional yang unik di Bali, menjangkau kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Layar diatur untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk mengalami kembali menonton film secara kolektif, lebih jauh lagi untuk membangun ruang untuk mendiskusikan tentang pengalaman mereka, mempromosikan pemikiran kritis tentang apa yang baru saja mereka tonton. Layar yang lebih besar, melihat pemutaran bersama, merangsang dan mendorong kesadaran sosial. Melalui Bali International Short Film Festival, MFW berupaya membangun kembali budaya sinema di Bali.
MFW melibatkan berbagai tempat Micro Cinema, Community Screening, dan Pop-Up Cinema di sekitar Bali, menawarkan aksesibilitas bagi penduduk lokal, serta menawarkan eksposur yang menarik dan unik, bagi mereka yang ingin mengunjungi dan merasakan Bali lebih dekat.
Informasi Acara
Minikino Film Week 9, 15 – 23 September 2023
Lokasi:
- ALLIANCE FRANÇAISE BALI: Jl. Raya Puputan I No.13A, Kota Denpasar, Bali 80235
- CAFÉ TEDUH: Jl. Diponegoro Nomor 1, Dauh Puri Klod, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80232
- COMMUNITY SCREEN, BULELENG: Jalan Sedap Malam No 20, Kelurahan Banyuasri Buleleng-Bali
- COMMUNITY SCREEN, TEGEH SARI: Jl. Gatot Subroto I/XV, Tonja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80234
- CUSHCUSH GALLERY: Jl.Teuku Umar Gg. Rajawali No.1A Denpasar 80114, Bali, Indonesia
- DESA ADAT PAGI, TABANAN: Area Warung Pisaga, Tabanan
- GEO OPEN SPACE: Jl. Raya Kedampang, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
- IRAMA INDAH MINIHALL: Jl. Diponegoro No.114, Denpasar Barat, Denpasar, Bali 80232
- LIVING ROOM (FESTIVAL LOUNGE): Jl. Pulau Madura No.5,Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80113
- MASH DENPASAR: Jl. Pulau Madura No.3,Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80113
- PANTAI KARANG, SANUR: Jl. Pantai Karang, Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80225
- THE ROOMS: Jl. Gunung Soputan.1A no 88, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80119
- UMA SEMINYAK: Jl. Kayu Cendana No. 1, Seminyak, Badung, Bali