Boss Level dengan sutradara Joe Carnahan menceritakan Roy Pulver (Frank Grillo) , mantan anggota Pasukan Khusus yang terbangun di hari yang sama berulang kali, hanya untuk dibunuh setiap saat.
Roy telah merasakan semuanya, ia telah digorok, ditembak berkeping-keping oleh helikopter, terbunuh saat jatuh, diledakkan oleh peluncur roket, ditusuk di dada lalu terseret dan lain – lain
Sebentar ini alur nya seakan mengingatkan akan beberapa film serupa? Ya, ini memang ide nya menyerupai film – film lain yang pernah tayang, yaitu menyelamatkan dunia dan orang terkasih (antara lain Edge of Tomorrow, The Tomorrow War) , namun ada pembeda yang nyata terlihat ada pada film ini yaitu adegan-adegannya cukup brutal , namun tampilannya nyaris seperti game yang biasa dimainkan oleh anak-anak.
Tampilan ini memang pertama kali menarik perhatian, sehingga sejenak ini seperti menonton versi Free Guy, namun lebih brutal dan memberikan cara-cara bagaimana memenangkan sebuah game .
Jika telah menerima hal ini, penonton lalu dibawa kepada sebuah pemikiran bahwa waktu dapat dikontrol , ide ini memberikan sebuah wacana bahwa dunia dapat ditata sesuai kemauan seseorang atau sekelompok orang , dan pemegang kuasa ini menjadi Tuhan.
Ide ini nampaknya didasari dari ambisi Kolonel Clive Ventor (Mel Gibson) , dengan bantuan Jemma Wells (Naomi Watts) pasangan hidup Roy, yang telah renggang hubungannya dengan dirinya, nampaknya telah menjadikan Roy sebagai kelinci percobaan. Roy mengalami pembunuhan dan harus mengulangi hidupnya berulang-ulang sebanyak 140 (seratus empat puluh ) kali.
Bagi yang penasaran akan Boss Level film menarik ini dapat melihat trailernya terlebih dahulu
@cinemags Terperangkap dalam time loop, seorang mantan agen pasukan khusus harus membuka misteri di balik kematiannya di #BossLevel #cinemagsnews #frankgrillo ♬ original sound – Cinemags
Roy melalui narasinya menyampaikan kepada penonton bahwa ia tidak tahu mengapa dia dibunuh puluhan kali hingga ratusan kali . Ia juga menyampaikan bahwa ia tidak tahu siapa yang mengirim tim pembunuh yang membunuhnya setiap hari.Ini merupakan hal yang membuat siapapun menjadi frustasi , hingga suatu hari ia mengingat petunjuk kecil yang dibisikkan oleh Jemma yaitu Osiris.
Pace filmpun kemudian berjalan menuju tempo baru yaitu membongkar rahasia kata itu, berkembang menjadi suatu hal baru, lalu berkembang menjadi pengetahuan baru dan aksi yang membuat penonton tertawa geli hingga akhirnya pada suatu kejadian yang memberikan pertanyaan besar, mampukah manusia melawan waktu? Mampukah manusia mengatur waktu, tanpa ada konsekuensinya?
Disini penonton akan dibuat tertawa dengan tingkah Roy saat hendak mencari alat penyadap yang ada pada tubuhnya , kemudian terbawa akan mengingat betapa pentingnya waktu kebersamaan dengan keluarga. Hal-hal kecil , remeh temeh yang sebelumnya tak pernah Roy pikirkan pun, berkembang dengan cepat , singkat, padat , sehingga penonton tidak dibuat bosan saat melalui babak penuh drama ini.
Yang pasti adalah dengan penyelesaian cerita yang menggantung seperti ini, nampaknya ada potensi untuk sekuel selanjutnya , ini memberikan pembeda yang luar biasa besarnya dengan film-film yang ide awalnya serupa seperti tersebut di atas.
Ini menunggu untuk dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih besar lagi , atau bisa jadi tidak. Sekuel film ini seolah akan memberikan jawaban yang bisa jadi juga telah jelas , sebagaimana ide-ide serupa lainnya.
Hal yang pasti dari penyelesaian film ini adalah Roy telah menerima kenyataan bahwa bahkan jika dia menghilang, pengorbanannya akan menyelamatkan istrinya, putranya, dan Bumi.
Boss Level film dengan beragam penafsiran ini sudah dapat ditonton hari ini di bioskop terdekat.
Rate Cinemags 7/10 , film yang menyenangkan untuk ditonton, namun tidak memberikan ide baru