Bukanlah merupakan suatu hal mengejutkan apabila serial All of Us are Dead menjadi trending topik dan viral . ini dikarenakan walaupun jajaran pemain untuk karakter utamanya bisa dikatakan termasuk masih baru masuk di industri film , namun ada sesuatu yang dapat ditawarkan kepada penontonnya.
Untuk pemeran karakter-karakter utamanya , sebutlah Park Ji-Hu sebagai On-jo, Cho Yi-Hyun sebagai Nam-ra, Lomon sebagai Su-hyeok, dan Yoo In-Soo sebagai Gwi-nam, serta Lee You-Mi dan Lim Jae-hyeok. Mereka langsung mendapatkan kepercayaan dari sutradara Lee Jae Kyu , untuk memerankan tokoh kunci yang akan membuat alur cerita ini masuk ke nalar pemikiran yang menontonnya.
Selain aksi yang telah dikoreografikan dengan cermat dengan sedemikian rupa , serial ini terasa sekali menegangkan pada jelang akhir adegan pada tiap episodenya.
Terlihat sekali sudut-sudut pengambilan, serta posisi masing-masing karakter ditempatkan dengan cermat dan detil , agar memuaskan para penonton yang kritis.
Namun ada pula penonton yang merasa aksi yang dilakukan ini cenderung standar dan hanya mengandalkan aksi penyelamatan diri belaka. Dalam hal cerita berbasis zombi, memang nampaknya hal ini tiada dapat dihindari serta merupakan hal yang wajar tentunya, jika penonton menuntut sesuatu yang lebih dari serial ini, tak sekadar hanya adegan aksi belaka.
Hal ini nampaknya telah dispersiapkan pula oleh sutradara Lee Jae Kyu, dan ini memang bisa jadi hanya dapat disadari dan ditangkap oleh beberapa penonton yang cermat.
Lee Jae Kyu seperti kebanyakan film-film yang ia sutradarai , senang menekankan akan hubungan antar manusia yang terkadang rumit dan tak terduga-duga (The King 2 Hearts,The Fatal Encounter) serta juga sentuhan kondisi politik yang tak terduga-duga. Hal ini juga terlihat dalam serial All of Us are Dead, yang terinspirasi dari komik digital Now at Our School karya Joo Dong-Geun.
Hubungan persahabatan dan percintaan , terkadang merupakan sesuatu yang sangat tipis , serta bagaimana seorang remaja tanggung merasa canggung saat memikirkan perasaan terhadap lawan jenisnya , membalut adegan aksi ini dengan manis. Tiada kesan cengeng dan drama yang berlebihan, semua terkuat dengan perlahan namun penuh kepastian melalui dialog-dialog serta bahasa tubuh yang cukup bagus dibawakan oleh para karakter utamanya ini.
Sindiran akan situasi politik ditampilkan sekilas namun mengena, mengenai bagaimana seseorang akan mau melakukan apapun demi menaikkan popularitasnya , namun terkadang terlupa bahwa hal tersebut bisa juga menghilang dengan cepatnya , terlebih jika sesuatu yang ia pegang itu dengan mudahnya dikorbankan dengan tujuan kepentingan yang lebih besar.
Bumbu-bumbu aksi heroik beserta drama menyentuh tentang kasih sayang orang tua kepada anaknya, diberikan tanpa berlebihan, namun Lee Jae Kyu nampaknya ingin mengingatkan para penontonnya akan hal ini, karena hal ini diulangi beberapa kali.
Kemudian juga ada unsur bullying yang sebenarnya merupakan tema utama serial ini. Virus yang muncul, terkait erat dengan unsur bullying ini serta bagaimana manusia memahami masalah bullying ini. Ini merupakan sesuatu hal baru dan menyentuh , sehingga perbedaan antara benar dan salah pun menjadi abu-abu, disertai suatu pertanyaan yang timbul, apakah manusia memang tercipta sebagai makhluk yang mengutamakan kekerasan, kekuasaan sebagai sistem tertinggi dari tatanan kehidupan mereka?
Penekanan ini banyak sekali diperlihatkan dan ditampilkan dengan baik oleh Kim Byung-Chul( sebagai guru sains Lee Byeon Chan ) dan juga Yoo In soo (sebagai Gwi-nam).
Dengan rangkaian alur cerita seperti ini, memang tak mengherankan jika saat penayangan dan hingga kini, masih banyak yang penasaran dan mulai menonton serial ini lagi dan lagi.
Uniknya saat selesai menonton satu episode , rasa penasaran penonton akan membawanya untuk terus melanjutkan ke episode berikutnya , serta selalu ada hal yang baru dalam episode yang sedang dilihat, untuk membuat penontonnya kembali mengulang menonton episode sebelumnya. Detail yang dimasukkan dan memberikan penjelasan pada adegan di episode selanjutnya, membuat penonton maju mundur saat menyaksikan serial ini.
Pada akhirnya, melihat episode penutup serial ini, nampaknya telah dipersiapkan untuk musim berikutnya , yang bisa jadi akan menceritakan dan memberikan penjelasan lebih lanjut akan beberapa adegan krusial pada beberapa episode serial ini. Bisa dikatakan, penonton akan terkaget-kaget melihat Nam-Ra dan juga kemampuan khususnya.
Bagi yang masih ragu-ragu untuk menonton, jangan lewatkan trailer berikut ini, dari Netflix