Franchise Yowis Ben pada bulan Desember 2021 ini akhirnya sampai pada penutup kisahnya. Perjalanan Yowis Ben dari tahun 2018 hingga 2021 , telah membawa para penggemarnya pada konklusi akhir permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing personal band ini , yaitu Bayu Lukito(Bayu Skak), Doni Suhermanto (Joshua Suherman), Nando (Brandon Salim) dan Yayan (Tutus Thomson).
Karakter mereka yang saling berbeda-beda , pada awalnya memang sempat membuat banyak kekacauan, namun karena kecintaan akan dunia musik, akhirnya menyatukan mereka kembali.
Para penonton selama 3 tahun ini telah menemani perjalanan hidup mereka yang dimulai saat usia sekolah SMA , dengan raut wajah – wajah remaja tanggung hingga akhirnya menjadi dewasa. Namun pada akhirnya setiap pertemuan, pastinya akan ada perpisahan pun diterapkan sebagai penutup .
Kilas balik akan band Yowis Ben ini , ide awalnya lahir dari Bayu Skak , yang mengirimkan sinopsis dalam bahasa Jawa kepada Chand Parwez Servia, kemudian saat dikembangkan , Bayu Skak dibantu oleh Fajar Nugros berhasil menggarap nya menjadi film yang sangat sukses, di bawah naungan Starvision.
Pada Yowis Ben, konsep dialog adalah dalam bahasa Jawa serta lagu-lagu yang dinyanyikan juga dalam bahasa Jawa, di tahun 2018 itu menarik perhatian. Karakter musik unik, tidak lazim serta berbeda. Kemudian irama dan lirik lagunya pun sederhana, namun mudah diingat , serta menceritakan pergumulan masalah yang dialami oleh para remaja tanggung.
Menariknya tidak hanya masalah percintaan belaka, alur ceritanya membawa serta perjuangan yang harus dilakukan demi mencapai kesuksesan. Sesuatu yang sederhana namun lekat dalam keseharian para remaja tanggung , serta juga menyentil sedikit permasalahan keluarga, sehingga terasa film ini memang filmnya anak muda saat itu.
Kemudian sejalan dengan waktu, akhirnya pera personil dan juga penggemarnya pun menjadi bertambah usia dan mengalami proses pendewasaan. Hal ini termuat pula dalam percintaan yang mengalami naik turun, berpisah dan kemudian berjumpa dengan yang baru, hingga membahas masalah pengembangan band disertai suka duka proses memperkenalkan band lebih lanjut ke luar kota Malang, asal band ini, ke kota Bandung hingga akhirnya berhasil mendapatkan kesempatan tur keliling kota-kota besar.
Menariknya disini juga diceritakan bagaimana dalam industri musik, terdapat juga orang yang ingin memenfaatkan kesempatan , sehingga personil Yowis Ben sempat mengalami malapetaka dan ditipu oleh manager barunya.
Namun di balik masalah , selalu ada solusi dan ternyata kali ini solusinya sangat menarik dalam perkembangan misis pengenalan band ini, yaitu mereka diajak untuk tur musik dari kota ke kota.
Kemudian saat tur musik ini berjalan , permasalah lebih kompleks pun diberikan, sejalan dengan pertambahan usia dan pola berpikir yang semakin berbeda.
Selain film berdurasi panjang , Yowis Ben pada tahun 2020 juga dibuat versi series nya , sebanyak 12 episode, hasil kerja sama Starvision dan WeTV.
Baru setelah itu menyusul pada tahun 2021 ini, dibuat lagi versi layar lebarnya Yowis Ben 3 dan Yowis Ben Finale.
Secara keseluruhan franchise Yowis Ban ini jika dilihat , terdiri dari babak-babak. Babak pengenalan, babak proses pendewasaan hingga akhirnya babak perpisahan,penutup yang selayaknya menjadi akhir dari semua babak yang telah dihadirkan.
Namun jika diperhatikan lebih seksama Yowis ben Finale , seolah memberikan babak perpisahan yang terasa tanggung. Hingga mau tak mau, timbul harapan akan adanya kemungkinan muncul kembali lanjutan kisah ini, untuk hadir sebagai akhir kisah.
Finale bukanlah berarti akhir, namun dapat merupakan awal dari satu proses baru tersendiri. Tentunya bagi para fans, ini sangat sekali dinantikan, akhir yang benar-benar akhir, bukan sekadar penutup belaka.
Menemani penonton selama 3 tahun ini, franchise Yowis Ben memang menghadirkan sesuatu yang baru dalam industri film dan musik di Indonesia . Lagu-lagu yang dihasilkan, rata-rata mendapatkan respon baik . dan dengan mudah dapat ditemukan di banyak kanal dari youtube , spotify dan lain-lain. Sosial media para pemerannya pun diikuti oleh banyak orang , sehingga satu kalimat yang pas dapat diutarakan , mereka telah menjadi band yang sukses.
Para fans tentunya akan tetap mengharapkan kehadiran 4 personal band ini di masa yang akan datang , karena finale belum tentu merupakan akhir sebuah kisah. (cinemags-news)