Film No Time to Die, film ke-25 dalam franchise James Bond, telah menjadi salah satu film yang paling dinanti selama setidaknya dua tahun. Jika bukan karena pandemi, penggemar mata-mata fiksi ikonik itu akan dapat melihat Bond beraksi lebih awal. Film Bond terakhir, SPECTRE, dirilis enam tahun lalu. Jadi, penantian ini benar-benar menyiksa bagi para penggemar.
Untungnya, situasi yang makin membaik menyebabkan hanya dalam itungan dua hari lagi saja akhirnya film No Time To Die akan resmi rilis di bioskop tanah air. Untuk itu, setelah sebelumnya kami menghadirkan dua artikel mengenai rekap aksi Daniel Craig James Bond sebelumnya, rasanya pas untuk memaparkan apa yang kami ketahui tentang film No Time To Die — salam perpisahan terakhir Daniel Craig sebagai James Bond.
Apa plotnya?
Sinopsis resmi dari film tersebut menjabarkan garis besar kisahnya sebagai berikut:
Dalam film No Time To Die, Bond telah meninggalkan dunia spionase dan menikmati kehidupan yang tenang di Jamaika. Namun, masa tenang itu hanya berumur pendek ketika teman lamanya Felix Leiter dari CIA muncul meminta bantuan. Bond pun kembali ke dunia lamanya. Misi berupa upaya penyelamatan seorang ilmuwan yang diculik itu ternyata jauh lebih berbahaya dari yang diperkirakan sebelumnya, membawa Bond ke jejak penjahat misterius yang dikenal dengan nama Safin yang dipersenjatai dengan teknologi baru yang berbahaya.
Berdasarkan apa yang dituangkan dalam materi trailer finalnya dan didukung konfirmasi sang sineas, Cary Joji Fukunaga, setting kisah film Bond 25 berlatar lima tahun pasca kejadian dalam SPECTRE.
Apa yang diungkap dalam trailernya?
Trailer keempat / trailer finalnya dirilis pada 31 Agustus lalu. Jika dirangkum dengan tiga trailer lainnya, bisa dikatakan lumayan banyak pengungkapan apa yang sejatinya diekspektasikan dari babak terbaru aksi Bond ini. Diperlihatkan Safin dalam misi balas dendam dan targetnya adalah Swann. Dan, sepertinya, dari cuplikan sebuah adegan, sepertinya Safin memiliki keterkaitan masa lalu dengan Bond juga. Menariknya, ada adegan yang mengisyaratkan Bond akan bekerjasama dengan saudara angkatnya sekaligus sang musuh bebuyutannya: Blofeld, yang berada dalam penjara pasca kejadian di SPECTRE.
Selain itu, ada cukup banyak aksi di trailer untuk memompa adrenalin. Ada lompatan dari jembatan batu, balap sepeda melewati tembok tua, mengemudikan mesin terbang yang unik, rudal yang ditembakkan dari kapal angkatan laut, dan kembalinya Aston Martin DB5 legendaris yang bisa menembakkan senapan mesin.
Para pemain pentingnya
Pertama, Daniel Craig. Dalam film tersebut, Bond ditampilkan sebagai pensiunan dari tugas aktif tetapi dipaksa keluar ketika ancaman besar mendarat.
Ancaman itu adalah Lyutsifer Safin — dalang kriminal yang diperankan oleh pemenang Academy Award Rami Malek. Berbicara kepada Daily Mirror pada Juli 2019, Malek, yang merupakan keturunan Mesir, mengatakan bahwa ia memberi tahu Fukunaga bahwa ia tidak ingin Safin menunjukkan identitas agama atau ideologi apa pun.
Wajah baru utama lainnya adalah Lashana Lynch. Aktris Inggris asal Jamaika sejauh ini paling dikenal karena memerankan pilot pesawat tempur Maria Rambeau di Captain Marvel. Lynch akan berperan sebagai agen MI6 yang menjadi 007 setelah Bond pensiun. Ini membuatnya menjadi agen 007 wanita kulit hitam pertama. Pemilihan Lynch sempat memicu kontroversi yang cukup memukul mental sang aktris, meski kini ia sudah pulih.
Ana de Armas, yang berperan sebagai agen CIA Paloma. Armas kembali berkolaborasi dengan Craig setelah sebelumnya main bareng di Craig dalam film thriller detektif yang mendapat pujian kritis Knives Out.
Billy Magnussen, Dali Benssalah dan David Dencik termasuk di antara wajah-wajah baru lainnya.
Para pemain penting di chapter SPECTRE yang sekali lagi akan terlihat dalam film adalah Léa Seydoux dan Christoph Waltz. Seydoux mengulangi perannya sebagai psikolog Prancis Madeleine Swann sementara Waltz kembali sebagai kepala SPECTRE Ernest Stavro Blofeld. Para pemeran lama yang juga kembali termasuk Ralph Fiennes sebagai kepala MI6 M, Naomie Harris sebagai Moneypenny, Ben Whishaw sebagai Q, Jeffrey Wright sebagai Felix Leiter, dan Rory Kinnear sebagai kepala staf M Bill Tanner.
(Bersambung ke bagian II)