Viu dan Perum Produksi Film Negara (PFN) berkolaborasi dalam memproduksi, mendistribusikan, dan mempromosikan sinema Indonesia dari ajang VPF ke dunia internasional
Viu layanan streaming video OTT pan-regional terkemuka yang dioperasikan oleh Viu International Limited, mengumumkan 10 finalis Viu Pitching Forum (VPF), sebuah program pengembangan industri untuk mengangkat penulis muda dan memberi mereka kesempatan menerima bimbingan dari para pakar. Viu juga mengumumkan kolaborasi dengan Perum Produksi Film Negara (PFN) dalam memproduksi, mendistribusikan, dan mempromosikan lebih banyak serial Indonesia pemenang VPF ke dunia internasional.
Para finalis VPF memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam rangkaian sesi masterclass yang dibimbing oleh penulis, sutradara, dan produser terkemuka. Topik-topik dalam sesi ini mencakup pitching, pengembangan konsep, proses penulisan dan scriptwriting. Konsep dari pemenang VPF akan diproduksi sebagai Viu Original, dan penulis akan bekerja dengan talenta papan atas Indonesia dalam mewujudkan ide mereka menjadi serial.
“Viu berkomitmen untuk mengembangkan cerita lokal yang menarik yang mencerminkan semangat audiens muda, dan konsep-konsep dari finalis tahun ini lebih mencerminkan etos tersebut dibandingkan sebelumnya,” kata Sahana Kamath, Head of Original Production – Malaysia & Indonesia, Viu.
“Viu Pitching Forum menawarkan ekosistem yang sempurna bagi penulis Indonesia yang sedang menapaki karier untuk mengasah keahlian mereka dan kami juga senang dapat bekerja sama dengan PFN untuk inisiatif tahun ini,” katanya.
Tahun ini, Viu juga akan berkolaborasi dengan PFN. “PFN berperan aktif dalam mendorong kreativitas para pelaku industri film muda di Indonesia. Kami percaya bahwa sinergi Viu dan PFN melalui Viu Pitching Forum akan menghasilkan karya yang membanggakan Indonesia dan berkualitas internasional, sekaligus mengangkat talenta-talenta muda kita untuk semakin dikenal di kancah dunia,” ujar Judith J Dipodiputro, Direktur Utama Perum PFN.
Judith berharap talenta-talenta muda dapat menggali potensi konten yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia agar makin dikenal secara luas. Konten-konten yang tersebar di berbagai pulau dan suku di seluruh Nusantara tentu sangat menarik karena mengandung keunikan dan nilai luhur budaya yang tinggi dan khas.
Saat ini, Perum PFN sedang melakukan transformasi model bisnis dari perusahaan produksi film menjadi lembaga pembiayaan produksi film dan konten kreatif. Hal itu sebagai upaya pemerintah untuk semakin banyak dan berkembangnya para talenta-talenta muda yang memiliki minat atau ketertarikan dan bakat dalam industri film dalam mengembangkan dan meningkatkan potensinya.
Selain itu, Perum PFN juga menginkubasi talenta-talenta muda yang ingin mengembangkan kemampuannya di industri film, terutama untuk membantu mengetahui peluang ke depan, tawaran solusi, tantangan industri film, akses dan jaringan pemasaran serta network lainnya. “PFN sesuai dengan visi dan misinya, akan menjadi katalisator tumbuh-kembangnya industri film Indonesia dengan mengkonsolidasikan semua potensi dan talenta-talenta muda yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Judith.
Visi PFN adalah menjadi perusahaan terdepan dalam perdagangan Hak Kekayaan Intelektual Indonesia secara global. Sementara misinya ialah menghadirkan film dan konten kreatif yang membangkitkan cinta dan penghargaan terhadap sejarah, budaya, bangsa, dan negara Indonesia.
Para mentor VPF akan terdiri dari penulis, sutradara, dan produser peraih penghargaan bergengsi yang pernah terlibat dalam produksi Viu Original. Finalis juga akan menerima bimbingan individu dan masterclass dari tim Viu Original Production dan Perum PFN. Forum ini sangat bermanfaat bagi talenta muda maupun yang sudah berpengalaman, karena memberikan kesempatan untuk mendiskusikan berbagai perspektif tentang lanskap konten lokal dan cara menciptakan drama premium untuk masa depan. Di akhir proses, dewan juri akan memutuskan konsep yang akan diproduksi menjadi Viu x PFN Original.
Pemenang VPF dari tahun-tahun sebelumnya adalah Knock Out Girl, Halustik dan Star Stealer. Konsep ini diproduksi sebagai seri Viu Original dan telah ditonton oleh jutaan orang di 16 negara. Knock Out Girl dan Halustik menerima dua kemenangan nasional di Asian Academy Creative Awards 2019.
Berikut 10 finalis VPF:
Nama |
Konsep |
Provinsi |
Gazwani Altrisa |
Asking Alexandria |
Yogyakarta |
Asmi Nur Aisyah |
The Sandwiches |
Jawa Barat |
I Dewa Kadek Surya Gemilang Shivling |
A Childish Love Story |
Bali |
Lia Hadist |
Birthday Wish |
Kalimantan Timur |
Futria |
Seberkas Kisah Lalu (One File From Past Story) |
Jawa Barat |
Muhammad Fiqih Sugesty |
Soul Laundering (Pencucian Jiwa) |
Jawa Barat |
Saphira Sarah Dewi |
Capture |
Jawa Barat |
Dana Wardhana |
Cerita Tukang Parkir (Parking Lot Attendant’s Story) |
Banten |
Novi Assyadiyah M.C. |
The Secret Of A Class |
Jawa Barat |
Jatmiko Wicaksono |
Cheating With Me |
Kalimantan Selatan |